Suzuki Indomobil Sales Mencari Peluang Ditengah Ekonomi Sulit
A
A
A
JAKARTA - Kondisi ekonomi Tanah Air yang lesu, banyak para pelaku industri terkena imbasnya. Termasuk di industri automotif yang menjadi salah satu penopang perekonomian Nasional.
Situasi ini juga dirasakan oleh PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), namun pihak SIS sangat optimistis bisa lolos dari situasi sulit. Keyakinan ini disampaiakan langsung diungkapkan Deputy 4W Managing Director PT SIS, Davy J. Tuilan, Senin (14/9/2015).
"Meski saat ini kondisi Rupiah masih melemah namun kami brand yang cukup bertahan, walaupun tak dipungkiri kita mengalami penurunan penjualan. Memang cukup sulit melewati ini (perekonomian yang lemah), tapi kami yakin bisa melewatinya. Beberapa strategi kita lakukan," ujar Davy.
Ditambahkannya, mobil-mobil LCGC (Low Cos and Green Car) pasarnya kian besar, karena banyak pengguna MPV (Multi Purpose Vehicle), turun ke segmen LCGC.
"Tugas dari para dealer mencari pasar yang kosong atau yang ditinggalkan konsumen. Karena bila kita memposisikan produk LCGC paling bawah dalam tabel piramid maka konsumen yang berada diatasnya yaitu segmen LMPV secara otomatis akan turun kebawah yaitu LCGC," katanya.
Mengatasi hal ini salah satu strategi yang dilakukan SIS yaitu mengeluarkan produk baru salah satunya New Ertiga yang akan resmi diluncurkan 18 September 2015.
Strategi lain yang dilakukan bukan hanya mengeluarkan produk baru, SIS juga melakukan efisiensi diberbagai lini. Baik menyangkut masalah waktu operasional pabrik juga penambahan dealer, misalnya dengan adanya service point maka dibuatlah moving service untuk daerah yang jauh dari dealer.
"Peluang-peluang ini yang harus kita jalankan agar kita bisa berjalan terus. Kita harus menjalankan strategi agar kita bisa keluar dari situasi sulit. Kita juga pernah mengalami situasi yang sama saat krisis ekonomi 1998 dan kita bisa survive," pungkasnya.
Situasi ini juga dirasakan oleh PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), namun pihak SIS sangat optimistis bisa lolos dari situasi sulit. Keyakinan ini disampaiakan langsung diungkapkan Deputy 4W Managing Director PT SIS, Davy J. Tuilan, Senin (14/9/2015).
"Meski saat ini kondisi Rupiah masih melemah namun kami brand yang cukup bertahan, walaupun tak dipungkiri kita mengalami penurunan penjualan. Memang cukup sulit melewati ini (perekonomian yang lemah), tapi kami yakin bisa melewatinya. Beberapa strategi kita lakukan," ujar Davy.
Ditambahkannya, mobil-mobil LCGC (Low Cos and Green Car) pasarnya kian besar, karena banyak pengguna MPV (Multi Purpose Vehicle), turun ke segmen LCGC.
"Tugas dari para dealer mencari pasar yang kosong atau yang ditinggalkan konsumen. Karena bila kita memposisikan produk LCGC paling bawah dalam tabel piramid maka konsumen yang berada diatasnya yaitu segmen LMPV secara otomatis akan turun kebawah yaitu LCGC," katanya.
Mengatasi hal ini salah satu strategi yang dilakukan SIS yaitu mengeluarkan produk baru salah satunya New Ertiga yang akan resmi diluncurkan 18 September 2015.
Strategi lain yang dilakukan bukan hanya mengeluarkan produk baru, SIS juga melakukan efisiensi diberbagai lini. Baik menyangkut masalah waktu operasional pabrik juga penambahan dealer, misalnya dengan adanya service point maka dibuatlah moving service untuk daerah yang jauh dari dealer.
"Peluang-peluang ini yang harus kita jalankan agar kita bisa berjalan terus. Kita harus menjalankan strategi agar kita bisa keluar dari situasi sulit. Kita juga pernah mengalami situasi yang sama saat krisis ekonomi 1998 dan kita bisa survive," pungkasnya.
(dol)