Serangan Malware Mulai Beralih ke Perangkat Mobile
A
A
A
JAKARTA - Meningkatnya pengguna mobile di Indonesia berbanding lurus dengan ancaman malware yang menyertainya. Bila sebelumnya ancaman tersebut menyerang perangkat komputer, kini penyebarannya mulai beralih terhadap perangkat mobile.
Namun sayangnya para pengguna mobile masih belum peka terhadap situasi tersebut. Terlebih lagi berapa banyak pekerja yang ingin perangkatnya tetap dapat terkoneksi dengan email kantor agar dapat bekerja dimana saja dan kapan saja. Namun, dibalik itu terdapat hacker yang tengah mengincar data penting didalamnya.
Mayoritas, pengguna mobile di Indonesia sendiri berasal dari Operating Sistem (OS) Android dan iOS, dengan nama pertama merupakan OS yang paling rentan terkena serangan malware.
Ary Pryanto ST, selaku Product Manager Optima, yakni distributor resmi produk Kaspersky di Indonesia mengungkapkan bahwa ancaman ransomware untuk mobile mulai menyerang dan sebuah kryptolocker yang mampu mengenkrip data pengguna mobile dan meminta sejumlah uang.
"Trafik ini terus meningkat sejak 2014 - 2016, tercatat sudah puluhan ribu ransomware yang menyerang perangkat pengguna. Jika dibiarkan tentu dampaknya para hacker dapat mengkontrol semua malware yang mereka tanamkan pada perangkat pengguna untuk menjalankan misi mereka," ujar Ary.
Dalam hal ini, Kaspersky sendiri memiliki security for mobile yang mampu memberikan tingkat keamanan tingkat tinggi. Dengan beragam fitur yang tersedia di dalamnya, perangkat pengguna dipastikan dapat lebih aman dari serangan malware.
Sekadar informasi, beberapa fitur Kaspersky security for mobile enterprise adalah Anti Theft, Web Protection, Containers, Device Management, Wireles Network Management, Application Control serta Third Part App Control.
Meski masih belum banyak pengguna yang security mobile, namun OPTIMA selaku distributor Kaspersky Securityc for Mobilemengakui jumlahnya mulai mengalami peningkatan.
"Awal 2016, mulai meningkat dari 15% hingga 20% pengguna lisensi, sementara target kita untuk peningkatan sekitar 25%. Secara keseluruhan, tiga sektoral industri yang telah menggunakan solusi ini adalah perusahaan Telekomunikasi, jasa pelayanan masyarakat, serta Perbankan," tutur Ary.
Berbicara mengenai harga lisensi sendiri, OPTIMA sejatinya mematok harga sekitar 1/4 dari harga device di pasaran.
Namun sayangnya para pengguna mobile masih belum peka terhadap situasi tersebut. Terlebih lagi berapa banyak pekerja yang ingin perangkatnya tetap dapat terkoneksi dengan email kantor agar dapat bekerja dimana saja dan kapan saja. Namun, dibalik itu terdapat hacker yang tengah mengincar data penting didalamnya.
Mayoritas, pengguna mobile di Indonesia sendiri berasal dari Operating Sistem (OS) Android dan iOS, dengan nama pertama merupakan OS yang paling rentan terkena serangan malware.
Ary Pryanto ST, selaku Product Manager Optima, yakni distributor resmi produk Kaspersky di Indonesia mengungkapkan bahwa ancaman ransomware untuk mobile mulai menyerang dan sebuah kryptolocker yang mampu mengenkrip data pengguna mobile dan meminta sejumlah uang.
"Trafik ini terus meningkat sejak 2014 - 2016, tercatat sudah puluhan ribu ransomware yang menyerang perangkat pengguna. Jika dibiarkan tentu dampaknya para hacker dapat mengkontrol semua malware yang mereka tanamkan pada perangkat pengguna untuk menjalankan misi mereka," ujar Ary.
Dalam hal ini, Kaspersky sendiri memiliki security for mobile yang mampu memberikan tingkat keamanan tingkat tinggi. Dengan beragam fitur yang tersedia di dalamnya, perangkat pengguna dipastikan dapat lebih aman dari serangan malware.
Sekadar informasi, beberapa fitur Kaspersky security for mobile enterprise adalah Anti Theft, Web Protection, Containers, Device Management, Wireles Network Management, Application Control serta Third Part App Control.
Meski masih belum banyak pengguna yang security mobile, namun OPTIMA selaku distributor Kaspersky Securityc for Mobilemengakui jumlahnya mulai mengalami peningkatan.
"Awal 2016, mulai meningkat dari 15% hingga 20% pengguna lisensi, sementara target kita untuk peningkatan sekitar 25%. Secara keseluruhan, tiga sektoral industri yang telah menggunakan solusi ini adalah perusahaan Telekomunikasi, jasa pelayanan masyarakat, serta Perbankan," tutur Ary.
Berbicara mengenai harga lisensi sendiri, OPTIMA sejatinya mematok harga sekitar 1/4 dari harga device di pasaran.
(dol)