IBX 2016, Geliat Dunia Pertelevisian yang Penuh Dinamika

Minggu, 23 Oktober 2016 - 18:30 WIB
IBX 2016, Geliat Dunia...
IBX 2016, Geliat Dunia Pertelevisian yang Penuh Dinamika
A A A
JAKARTA - Geliat dunia pertelevisian memang terus bersemangat. Semakin banyak orang yang tertarik dan hendak terlibat dalam dunia yang menawarkan mobilitas tinggi ini. Dari pantauan SINDOnews pengunjung terus berdatangan melihat pameran Indonesia Broadcasting Expo atau IBX di Balai Kartini, Jakarta dihari terakhir.

Semakin sore dan menjelang malam, banyak pengunjung yang terus berdatangan di acara yang telah dibuka sejak Jumat (21/10) oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla tersebut. Dihari kedua ada acara Mega Talk Shows digelar di panggung utama. Sebelum acara, berbagai hiburan pun disajikan. Seperti penyanyi bentukan Ahmad Dhani, Dewi Dewi, dan juga berbagai penyanyi muda lainnya.

Mega Talk Shows menampilkan berbagai tema dalam tiga bagian. Yakni tema News Story Insight, dilanjutkan dengan performa hiburan artis-artis binaan MNC Collaboration dan Stand Up Comedy Academy. Dipandu Aviliani Malik dihadirkan dua orang narasumber yang membahas tentang ‘Tren kejahatan online wilayah Jabodetabek’. Narasumber yang hadir yakni Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigadir Jenderal (Pol) Agung Setya dan Direktur Eksekutif Indonesian ICT Partnership Association (ICT Watch) Donny BU.

Talkshows pun berlangsung ramai dan riuh tepukan tangan para penonton. Tak selesai di situ, di sore hari Mega Talkshow menampilkan diskusi tentang Economic Challenges. Lalu sekitar pukul 17.00 WIB hadir acara Super Family 100. Agak malaman pengunjung masih bisa mengikuti acara talkshow tentang Indonesia Lawyers Club. Kemudian dilanjutkan dengan Revolusi Informasi 4.0 dan ditutup dengan iringan musik Home Band yang membangkitkan semangat.

Antusiasme dan Kritikan Pengunjung

Banyak alasan yang dikemukan para pengunjung. Mulai dari rasa keingintahuan, tertarik hendak terlibat dalam acara yang diselenggarakan berbagai booth, hingga mencari informasi seputar lamaran kerja di pameran tersebut. Seperti yang diungkapkan pengunjung bernama Rizkina Lestarida, mahasiswi asal Universitas Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Ciputat. Rizkina mengatakan dirinya tak masalah jauh-jauh datang dari Ciputat hanya untuk melihat pameran pertelevisian tersebut.

“Tertarik banget karena Saya ingin tahu seperti apa sih dunia pertelevisian itu yang sebenarnya. Ingin tahu di belakang layarnya seperti apa,” terangnya. Namun di satu sisi, dia menilai banyak acara pertelevisian sekarang belum banyak memiliki inovasi yang bagus. Harapannya untuk bisa melihat acara pertelivisian yang beranekaragam dan mencerdaskan belum tercapai.

Begitu juga yang disampaikan pengunjung lain Hana Rizka Zainimar. Dia menyoroti masalah informasi dan berita yang kurang mumpuni untuk masyarakat. Dia menilai banyak berita yang tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan terkesan membosankan.

Sementara itu, salah satu penjaga stan atau booth Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) mengatakan acara ini sangat penting bagi KPI untuk mengedukasi masyarakat. Dari hari Sabtu (22/10) sudah banyak pertanyaan pengunjung tentang fungsi pengawasan KPI. Banyak dari mereka yang masih mempertanyakan tentang tugas KPI di dunia pertelevisian.

Mereka juga banyak yang bertanya bagaimana jika hendak mengadukan acara yang bermasalah ke KPI. “Kami sudah mengarahkan ke pengunjung agar bisa mendaftarkan pengaduan melalui media sosial,” ungkap penjaga booth KPI yang tidak ingin disebutkan namanya.
(dol)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7957 seconds (0.1#10.140)