Beroperasi Gunakan Gerryball, Uber Kembali Jadi Pergunjingan
A
A
A
SAN FRANCISCO - Uber, transportasi berbasis online asal Amerika memang sempat menjadi perbincangan hangat beberapa waktu lalu. Baru-baru ini Uber pun kembali menjadi bahan pergunjingan.
Kabarnya perusahaan yang identik dengan warna hitam ini diam-diam menggunakan alat bernama Greyball. Dimana alat tersebut difungsikan untuk menghindari pelanggaran peraturan pemerintah setempat.
Bahkan alat tersebut dapat beroperasi di kota-kota yang sebenarnya melarang layanan Uber beroperasi. Meski begitu, berdasarkan laporan dari New York Times, Greyball merupakan bagian dari program Uber atas keprihatinan kepada para pengemudi.
Meski begitu, sebagaimana dilansir dari Slash Gear, Senin (6/3/2017), pihak Uber menjelaskan pada awalnya alat ini berfungsi untuk menghindari pengemudi dari tindak kekerasan dijalan. "Program ini berfungsi untuk menolak permintaan pengguna yang melanggar persyaratan dari kami. Apakah orang tersebut berniat melukai pengemudi ataupun menghindari pesaing yang coba mengganggu area operasi kami," ungkap pihak Uber.
Sementara di area yang dianggap berbahaya, aplikasi hanya akan menampilkan ketersediaan kendaraan secara fiktif. Alat ini juga mampu mengidentifikasi kebiasaan pengguna yang sering kali menutup dan membuka aplikasi dan dinilai mencurigakan.
Kabarnya perusahaan yang identik dengan warna hitam ini diam-diam menggunakan alat bernama Greyball. Dimana alat tersebut difungsikan untuk menghindari pelanggaran peraturan pemerintah setempat.
Bahkan alat tersebut dapat beroperasi di kota-kota yang sebenarnya melarang layanan Uber beroperasi. Meski begitu, berdasarkan laporan dari New York Times, Greyball merupakan bagian dari program Uber atas keprihatinan kepada para pengemudi.
Meski begitu, sebagaimana dilansir dari Slash Gear, Senin (6/3/2017), pihak Uber menjelaskan pada awalnya alat ini berfungsi untuk menghindari pengemudi dari tindak kekerasan dijalan. "Program ini berfungsi untuk menolak permintaan pengguna yang melanggar persyaratan dari kami. Apakah orang tersebut berniat melukai pengemudi ataupun menghindari pesaing yang coba mengganggu area operasi kami," ungkap pihak Uber.
Sementara di area yang dianggap berbahaya, aplikasi hanya akan menampilkan ketersediaan kendaraan secara fiktif. Alat ini juga mampu mengidentifikasi kebiasaan pengguna yang sering kali menutup dan membuka aplikasi dan dinilai mencurigakan.
(wbs)