LeEco Akan Lakukan PHK Besar-besaran?
A
A
A
NEW YORK - Produsen Produsen smartphone asal China, LeEco kini sedang mengalami kesulitan. Pasalnya sektor finansial tersebut sedang buruk.
Hal tersebut terbukti dengan batalnya, LeEco mengakuisisi Vizio.
LeEco pun mengkonfirmasi secara resmi mereka menyerah membeli Vizio. Berdasarkan kabar terbaru, kini LeEco melanjutkan perjuangannya di dunia bisnis dan berpotensi melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) ke pada sepertiga karyawannya di Amerika Serikat.
Seperti dilansir dari Ubergizmo, Sabtu (15/4/2017), LeEco berupaya untuk mem-PHK sedikitnya 175 karyawan di AS.
Tercatat, jumlah karyawan LeEco di sana saat ini mencapai 475 orang.
Ironisnya, rencana untuk mem-PHK karyawan ini sebenarnya justru datang ngga lama sesudah mereka memutuskan utk masuk ke pasar AS.
Sebelumnya, LeEco masuk ke pasar AS dan membawa lebih dari satu produk mereka, Oktober lalu. Televisi 4K serta beberapa tipe smartphone diperkenalkan ke konsumen di negeri Paman Sam.
Namun, Bloomberg melaporkan, penghasilan LeEco di AS kurang dari USD 15 juta (setara Rp 200 miliar).
Parahnya, perusahaan yang bermarkas di Beijing ini pernah berencana untuk menyuntikkan modal tambahan hingga USD 100 juta (setara Rp 1,3 triliun). Hal ini karena mereka gagal memenuhi target pendapatan yang telah ditentukan.
Sayangnya, LeEco belum memberikan konfirmasi maupun bantahan mengenai laporan itu, namun dengan kondisi finansial hari ini sepertinya perusahaan sedang berada di ujung tanduk. Tampaknya LeEco mesti mengambil keputusan yang sangat sulit utk bertahan di pasar AS yang kompetitif.
LeEco sebelumnya percaya diri masuk ke pasar AS dengan memboyong smartphone premiumnya LeEco Le Pro 3 dan Le S3. Selain itu, LeEco juga memperkenalkan mobil listrik pintarnya yang diberi nama LeSee.
Hal tersebut terbukti dengan batalnya, LeEco mengakuisisi Vizio.
LeEco pun mengkonfirmasi secara resmi mereka menyerah membeli Vizio. Berdasarkan kabar terbaru, kini LeEco melanjutkan perjuangannya di dunia bisnis dan berpotensi melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) ke pada sepertiga karyawannya di Amerika Serikat.
Seperti dilansir dari Ubergizmo, Sabtu (15/4/2017), LeEco berupaya untuk mem-PHK sedikitnya 175 karyawan di AS.
Tercatat, jumlah karyawan LeEco di sana saat ini mencapai 475 orang.
Ironisnya, rencana untuk mem-PHK karyawan ini sebenarnya justru datang ngga lama sesudah mereka memutuskan utk masuk ke pasar AS.
Sebelumnya, LeEco masuk ke pasar AS dan membawa lebih dari satu produk mereka, Oktober lalu. Televisi 4K serta beberapa tipe smartphone diperkenalkan ke konsumen di negeri Paman Sam.
Namun, Bloomberg melaporkan, penghasilan LeEco di AS kurang dari USD 15 juta (setara Rp 200 miliar).
Parahnya, perusahaan yang bermarkas di Beijing ini pernah berencana untuk menyuntikkan modal tambahan hingga USD 100 juta (setara Rp 1,3 triliun). Hal ini karena mereka gagal memenuhi target pendapatan yang telah ditentukan.
Sayangnya, LeEco belum memberikan konfirmasi maupun bantahan mengenai laporan itu, namun dengan kondisi finansial hari ini sepertinya perusahaan sedang berada di ujung tanduk. Tampaknya LeEco mesti mengambil keputusan yang sangat sulit utk bertahan di pasar AS yang kompetitif.
LeEco sebelumnya percaya diri masuk ke pasar AS dengan memboyong smartphone premiumnya LeEco Le Pro 3 dan Le S3. Selain itu, LeEco juga memperkenalkan mobil listrik pintarnya yang diberi nama LeSee.
(wbs)