Honda Terkapar Diserang Ransomware WannaCry
A
A
A
TOKYO - Virus ransomware WannaCry telah menyerang pabrik Honda Sayama di dekat Tokyo, hal ini menyebabkan pembuat mobil tersebut menghentikan produksi pada hari awal minggu ini setelah menemukan bahwa jaringan komputernya telah diserang oleh virus.
Seperti dilansir dari Automotive News. Pabrik Sayama memproduksi sedan Accord, Odyssey, dan Step Wagon, dengan total output harian sekitar 1.000 kendaraan.
Virus tersebut ditemukan telah mempengaruhi jaringan Honda secara internasional, seperti Jepang, Amerika Utara, Eropa, China, dan wilayah lainnya terpengaruh meskipun ada upaya untuk mengamankan sistem komputernya saat virus tersebut mengganggu operasi di pabrik, toko dan rumah sakit di seluruh dunia.
Sebelumnya, virus tersebut juga turut mengganggu salah satu perusahaan automotif ternama Renault.
Berbicara kepada Automotive News, juru bicara perusahaan mengkonfirmasi bahwa perusahaan tersebut menghentikan produksi di pabrik Sandouville.
"Tindakan proaktif telah dilakukan, termasuk penghentian sementara aktivitas industri di beberapa lokasi," ujar sang jubir,
Tidak hanya Renault, Nissan pun dikabarkan turut terpengaruh. Salah satu juru bicara perusahaan mengatakan pabrik di Sunderland turut terkena dampak pada Jumat malam, namun tidak dikatakan apakah Nissan ikut melakukan penghentian produksi sementara atau tidak.
Serangan ransomware WannaCry sendiri menggunakan eksploitasi yang dikenal dengan nama EnternalBlue. Di mana serangan ini diperkirakan telah dikembangkan Badan Intelijen Amerika Serikat (AS) NSA untuk menerobos keamanan pada komputer Windows.
Seperti dilansir dari Automotive News. Pabrik Sayama memproduksi sedan Accord, Odyssey, dan Step Wagon, dengan total output harian sekitar 1.000 kendaraan.
Virus tersebut ditemukan telah mempengaruhi jaringan Honda secara internasional, seperti Jepang, Amerika Utara, Eropa, China, dan wilayah lainnya terpengaruh meskipun ada upaya untuk mengamankan sistem komputernya saat virus tersebut mengganggu operasi di pabrik, toko dan rumah sakit di seluruh dunia.
Sebelumnya, virus tersebut juga turut mengganggu salah satu perusahaan automotif ternama Renault.
Berbicara kepada Automotive News, juru bicara perusahaan mengkonfirmasi bahwa perusahaan tersebut menghentikan produksi di pabrik Sandouville.
"Tindakan proaktif telah dilakukan, termasuk penghentian sementara aktivitas industri di beberapa lokasi," ujar sang jubir,
Tidak hanya Renault, Nissan pun dikabarkan turut terpengaruh. Salah satu juru bicara perusahaan mengatakan pabrik di Sunderland turut terkena dampak pada Jumat malam, namun tidak dikatakan apakah Nissan ikut melakukan penghentian produksi sementara atau tidak.
Serangan ransomware WannaCry sendiri menggunakan eksploitasi yang dikenal dengan nama EnternalBlue. Di mana serangan ini diperkirakan telah dikembangkan Badan Intelijen Amerika Serikat (AS) NSA untuk menerobos keamanan pada komputer Windows.
(wbs)