Lagi, Tumbal Takata Harus Lakukan Recall
A
A
A
NEW YORK - Kasus Takata airbag sepertinya belum juga selesai. Meski secara menyatakan gulung tikar, nyatanya beberapa pabrikan mobil masih saja harus melakukan recall terkait airbag Takata yang digunakan.
Kali ini perusahaa merilis tambahan unit terdampak yang mencapai angka 2,7 juta unit. Mayoritas kendaraan yang berdampak berasal dari Ford yang mencapai 2,2 juta unit. Termasuk model Nissan Versa produksian 2007-2012 sebanyak 627,000 serta 6.000 truk Mazda B-Series.
"Sebelumnya Takata telah mengumumkan bila garis kantung udara mereka telah dilengkapi dengan penyerap kelembaban yang aman. Penarikan kembali tentu saja menjadi tanda tanya tentang ancaman yang mengintai pengendara jika tidak dilakukan recall," ujar Senator Florida, Bill Nelson, mengutip monitor independen National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA), Jumat (14/7/2017).
Seperti yang telah diketahui, komponen airbag dari Takata menggunakan amonium nitrat untuk mengembang. Senyawa tersebut dianggap dapat rusak saat terkena suhu tinggi dan kelembaban udara yang membuatnya menjadi lebih mudah menguap.
Akibatnya kecacatan inflator yang mengembang terlalu kuat bisa beresiko mencelakai penumpang. Efeknya serpihan pecahan inflator terpental dan dapat melukai pengemudi.
Dalam hal ini Takata memperkirakan, 2019 total akan ada 60 juta kendaraan di AS akan terpengaruh, dan 125 juta di seluruh dunia. Penarikan kembali merupakan recall keselamatan otomotif terbesar yang pernah ada, dan mencakup 17 pembuat mobil yang berbeda dan beragam model.
Kali ini perusahaa merilis tambahan unit terdampak yang mencapai angka 2,7 juta unit. Mayoritas kendaraan yang berdampak berasal dari Ford yang mencapai 2,2 juta unit. Termasuk model Nissan Versa produksian 2007-2012 sebanyak 627,000 serta 6.000 truk Mazda B-Series.
"Sebelumnya Takata telah mengumumkan bila garis kantung udara mereka telah dilengkapi dengan penyerap kelembaban yang aman. Penarikan kembali tentu saja menjadi tanda tanya tentang ancaman yang mengintai pengendara jika tidak dilakukan recall," ujar Senator Florida, Bill Nelson, mengutip monitor independen National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA), Jumat (14/7/2017).
Seperti yang telah diketahui, komponen airbag dari Takata menggunakan amonium nitrat untuk mengembang. Senyawa tersebut dianggap dapat rusak saat terkena suhu tinggi dan kelembaban udara yang membuatnya menjadi lebih mudah menguap.
Akibatnya kecacatan inflator yang mengembang terlalu kuat bisa beresiko mencelakai penumpang. Efeknya serpihan pecahan inflator terpental dan dapat melukai pengemudi.
Dalam hal ini Takata memperkirakan, 2019 total akan ada 60 juta kendaraan di AS akan terpengaruh, dan 125 juta di seluruh dunia. Penarikan kembali merupakan recall keselamatan otomotif terbesar yang pernah ada, dan mencakup 17 pembuat mobil yang berbeda dan beragam model.
(wbs)