Kemenperin Rampungkan Konsep Kendaraan Pedesaan

Sabtu, 02 September 2017 - 10:42 WIB
Kemenperin Rampungkan Konsep Kendaraan Pedesaan
Kemenperin Rampungkan Konsep Kendaraan Pedesaan
A A A
JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah menyelesaikan konsep produk dan proses pengembangan kendaraan pedesaan. Selanjutnya, industri otomotif di Indonesia dipacu agar mampu memproduksi kendaraan berupa alat angkut hasil pertanian dan perkebunan.

“Tentu konsep kendaraan ini yang mobilitasnya bisa digunakan di seluruh daerah pedesaan. Bentuknya semi pikap, yang belakangnya bisa dipasang alat mesin pertanian dan perkebunan seperti untuk angkat kelapa sawit,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam keterangan tertulis di Jakarta.

Airlangga mengungkapkan, dua prototipe kendaraan pedesaan yang telah selesai dibangun Kemenperin, disebut Generasi 2A dan Generasi 2B. Purwarupa ini nantinya bisa disempurnakan oleh pelaku industri yang ingin mengembangkannya. “Jadi, kendaraan pedesaan ini juga tidak hanya untuk offroad tetapi juga bisa masuk ke jalan-jalan desa di luar jalan tol,” imbuh dia.

Lebih lanjut, menurut Airlangga, prototipe kendaraan niaga multiguna tersebut telah melalui sejumlah pengujian, di antaranya uji keselamatan di Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor, Kementerian Perhubungan serta pengujian emisi di Balai Termodinamika Motor dan Propulsi, BPPT. “Sedangkan, melalui Institut Otomotif Indonesia, prototipe ini akan lebih dikembangkan sehingga dapat diproduksi sesuai dengan kaidah-kaidah manufaktur,” tambahnya.

Hingga saat ini sudah ada beberapa perusahaan dalam negeri yang berminat mengembangkan mobil pedesaan. Misalnya, PT. Fin Komodo di Jawa Barat, CV. Karya Hidup Sentosa (produsen traktor Quick) di Yogyakarta, dan PT Astra Otoparts Tbk. di Bekasi yang telah melakukan ekspor perdana mobil pedesaan merek Wintor ke Malaysia.

Menperin menyampaikan, pihaknya terus menjalin komunikasi dengan pelaku industri otomotif nasional dalam menentukan standardisasi dan melihat peluang pasar ke depan untuk pengembangan kendaraan pedesaan di Indonesia.

“Kami juga menggandeng industri kecil dan menengah (IKM) sektor komponen otomotif guna memacu tingkat kandungan dalam negeri (TKDN). Penerapan TKDN di mobil pedesaan akan dilakukan secara bertahap seperti pada pengembangan mobil LCGC atau LCEV,” tandasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8989 seconds (0.1#10.140)