Masuki Pulau Sumatera, Kemenperin Gandeng AHM Kembangkan Vokasi Industri
A
A
A
JAKARTA - PT Astra Honda Motor (AHM) bersama Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bersinergi mengembangkan vokasi industri di SMK. Peluncuran pertama kali di luar pulau Jawa ini dipusatkan di Sumatera Utara.
Peluncuran Program Vokasi Industri di Provinsi Sumatera Utara dengan mengembangkan SMK Pilot Project dihadiri oleh Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi, dan Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi. Kegiatan ini diselenggarakan di Kawasan Industri Medan (KIM) Tahap II, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Dalam program pengembangan pendidikan vokasi bersama Kemenperin di pulau Sumatera, AHM melakukan kerjasama dengan 6 SMK yang berada di wilayah provinsi Sumatera Utara. Untuk mendukung program belajar mengajar di SMK Pilot Project, AHM memberikan bantuan 6 unit sepeda motor, 6 set Special Tools, dan Materi Ajar kepada 6 SMK binaan Honda ini. Pemberian bantuan tersebut secara simbolis disampaikan oleh General Manager Human Resource Division AHM Lucas Prana Sunarja kepada salah satu kepala sekolah SMK tersebut.
Dengan kerjasama ini, AHM dan Kemenperin sudah memiliki 58 SMK Pilot Project berbasis kompetensi teknologi sepeda motor yang tersebar di DKI Jakarta, Banten, Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Barat dan kini memasuki provinsi Sumatera Utara.
Ketua Program Pendidikan Satu Hati Ahmad Muhibbuddin mengatakan upaya meningkatkan kualitas SMK binaan Honda ini tidak hanya dalam bentuk bantuan untuk melengkapi kebutuhan tempat praktik para siswa, namun secara komprehensif juga melakukan penyelarasan kurikulum, penyediaan tempat praktik kerja industri (Prakerin) siswa, dan pengukuran kualitas SMK melalui supervisi dan kontesitas.
“Program link and match dunia industri dan dunia pendidikan ini sangat penting. Kami akan terus mendukung pemerintah menguatkan kompetensi generasi muda terutama di bidang teknik sepeda motor Honda,” ujar Muhibbuddin, Senin (2/10/2017).
Upaya serius AHM untuk menjalankan program vokasi industri yang link & match antara dunia pendidikan dan dunia industri telah dimulai sejak tahun 2011 dengan membina 2 SMK di Sumatera Barat.
Setelah berjalan 6 tahun kini SMK binaan AHM sudah mencapai 173 sekolah yang tersebar di seluruh provinsi di Sumatera. Penyebaran tersebut mulai dari ujung pulau Sumatera yaitu Aceh memiliki 18 SMK, Riau memiliki 24 SMK, Kepulauan Riau memiliki 3 SMK, dan Sumatera Utara memiliki 48 SMK.
Peluncuran Program Vokasi Industri di Provinsi Sumatera Utara dengan mengembangkan SMK Pilot Project dihadiri oleh Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi, dan Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi. Kegiatan ini diselenggarakan di Kawasan Industri Medan (KIM) Tahap II, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Dalam program pengembangan pendidikan vokasi bersama Kemenperin di pulau Sumatera, AHM melakukan kerjasama dengan 6 SMK yang berada di wilayah provinsi Sumatera Utara. Untuk mendukung program belajar mengajar di SMK Pilot Project, AHM memberikan bantuan 6 unit sepeda motor, 6 set Special Tools, dan Materi Ajar kepada 6 SMK binaan Honda ini. Pemberian bantuan tersebut secara simbolis disampaikan oleh General Manager Human Resource Division AHM Lucas Prana Sunarja kepada salah satu kepala sekolah SMK tersebut.
Dengan kerjasama ini, AHM dan Kemenperin sudah memiliki 58 SMK Pilot Project berbasis kompetensi teknologi sepeda motor yang tersebar di DKI Jakarta, Banten, Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Barat dan kini memasuki provinsi Sumatera Utara.
Ketua Program Pendidikan Satu Hati Ahmad Muhibbuddin mengatakan upaya meningkatkan kualitas SMK binaan Honda ini tidak hanya dalam bentuk bantuan untuk melengkapi kebutuhan tempat praktik para siswa, namun secara komprehensif juga melakukan penyelarasan kurikulum, penyediaan tempat praktik kerja industri (Prakerin) siswa, dan pengukuran kualitas SMK melalui supervisi dan kontesitas.
“Program link and match dunia industri dan dunia pendidikan ini sangat penting. Kami akan terus mendukung pemerintah menguatkan kompetensi generasi muda terutama di bidang teknik sepeda motor Honda,” ujar Muhibbuddin, Senin (2/10/2017).
Upaya serius AHM untuk menjalankan program vokasi industri yang link & match antara dunia pendidikan dan dunia industri telah dimulai sejak tahun 2011 dengan membina 2 SMK di Sumatera Barat.
Setelah berjalan 6 tahun kini SMK binaan AHM sudah mencapai 173 sekolah yang tersebar di seluruh provinsi di Sumatera. Penyebaran tersebut mulai dari ujung pulau Sumatera yaitu Aceh memiliki 18 SMK, Riau memiliki 24 SMK, Kepulauan Riau memiliki 3 SMK, dan Sumatera Utara memiliki 48 SMK.
(wbs)