Skandal Kobe Stell Pukulan Telak Industri Automotif Jepang

Sabtu, 14 Oktober 2017 - 16:26 WIB
Skandal Kobe Stell Pukulan...
Skandal Kobe Stell Pukulan Telak Industri Automotif Jepang
A A A
YOKOHAMA - Pemasok logam terbesar ketiga di Jepang, Kobe Steel terlibat skandal pemalsuan data teknis yang diduga akan mempengaruhi kualitas bahan aluminium dan tembaga yang digunakan di mobil, pesawat terbang, roket dan peralatan militer.

Rabu lalu, perusahaan tersebut menginformasikan bahwa mereka telah mendeteksi pemalsuan data pada bubuk biji besi yang biasanya digunakan pada komponen kendaraan.

Chairman/President/CEO, Kobe Steel Ltd Kobe Stell, Hiroya Kawasaki, mengatakan hari ini bahwa pemalsuan data teknis dapat mempengaruhi semua produk produsen automotif asal Jepang.

"Saya tidak dapat mengesampingkan kemungkinan kasus baru, yang sedang diselidiki perusahaan dan di luar negara Asia untuk menentukan cakupan sebenarnya dari kecurangan tersebut," tutur Kawasaki seperti dilansir dari The Guardian.

Menurut Kawasaki untuk menyelidiki masalah kualitas dan menunjuk perusahaan hukum untuk melakukan penyelidikan terhadap semua cabang bisnis perusahaan termasuk di luar negeri. Mereka telah menemukan bukti kesalahan pada tahap pemeriksaan internal.

Kawasaki mengungkapkan setelah bertemu dengan pihak berwenang Kementerian Perindustrian. Pihaknya atasnama perusahaan meminta maaf hari ini

Sementara itu, Direktur Biro Industri Manufaktur, Akihiro Tada, dan mengatakan bahwa hal utama sekarang adalah mengkonfirmasikan kualitas dan keamanan produk yang telah didistribusikan. "Skandal ini sangat menyedihkan dan dapat menyebabkan kehilangan kepercayaan di seluruh sektor manufaktur di Jepang. " tutur Tada.

Sebelumnya, Kobe mengakui bahwa mereka juga telah mendeteksi data yang tidak benar mengenai daya tahan dan kekuatan produk aluminium dan tembaga mereka yang banyak digunakan oleh industri transportasi dan militer.

Saham Kobe anjlok 18 persen setelah pengakuan tersebut menyebabkan kerugian sekitar USD1,6 miliar. Mereka juga melacak jika proses manipulasi data ini belum pernah terjadi sebelumnya.

Toyota, salah satu pelanggan Kobe, mengatakan ini adalah masalah yang sangat besar. pasalnya bih dari 200 perusahaan akan terpengaruh oleh skandal ini. Kobe juga merupakan pemasok bahan baku untuk Ford, Toyota, Honda, Mazda dan Subaru serta produsen pesawat terbang seperti Boeing dan Mitsubishi Heavy Industries. Hitachi mengatakan bahwa produk perkeretaapian yang diekspor ke Inggris juga terpengaruh namun kereta tersebut belum beroperasi.

Toyota, Nissan dan Honda telah memastikan bahwa mereka telah menggunakan bagian aluminium yang disediakan oleh Kobe dari bonnet dan pintu. Toyota juga mencatat bahwa mereka bekerja sesegera mungkin untuk mengidentifikasi model mana yang terlibat dan bagian dari komponen yang mungkin terpengaruh.

Juru bicara Toyota mengatakan bahwa mereka berencana untuk mengambil tindakan atas masalah ini. Toyota telah lama mengingatkan pemasok mereka untuk berhati-hati dalam proses penyediaan produk tersebut kepada mereka. Mereka menganggap isu ini sebagai isu besar.

Nissan juga menegaskan penggunaan aluminium yang dipasok Kobe di bagian bonnet dan doornya. Mengingat bagian bonnet depan terkait erat dengan keselamatan pejalan kaki, mereka bekerja sesegera mungkin untuk mendeteksi adanya dampak pada fungsi kendaraan.

Kobe juga telah memulai penyelidikan terhadap Kobelco Research Institute, yang bertanggung jawab untuk menguji produk perusahaan dan sejauh ini telah menemukan 70 kasus pemalsuan data pada bahan yang digunakan untuk pembuatan cakram optik dan LCD (display kristal cair).

Kobe, salah satu perusahaan industri tertua di Jepang, mengatakan bahwa mereka telah menghubungi semua pelanggan dan berusaha untuk mengidentifikasi apakah produk yang mereka berikan aman untuk digunakan. Saat ini mereka percaya tingkat keamanan produk masih aman. Pemeriksaan yang dilakukan sejauh ini belum menemui masalah dengan produk apapun.

Yoshihiko Katsukawa, pejabat senior Kobe, mengatakan pada sebuah konferensi pers, mereka tidak menolak kemungkinan untuk menemukan kasus-kasus pelanggaran lainnya dalam penyelidikan namun sejauh ini belum ada keluhan mengenai masalah keamanan atau berhenti membeli produk mereka.

Perusahaan Kereta Api Pusat Jepang juga mengakui bahwa beberapa produk Kobe untuk kereta peluru Jepang tidak memenuhi standar standar industri Jepang namun tidak menimbulkan masalah keamanan.

Kobe sekarang mendapat tekanan dari pemerintah Jepang untuk menyelesaikan krisis sesegera mungkin, tidak hanya untuk pelanggan tapi juga bagi masyarakat dunia lainnya yang terkena dampaknya.
(wbs)
Berita Terkini
MAB Ditantang Bikin...
MAB Ditantang Bikin 9.000 Pikap Listrik Buatan Lokal dalam Tiga Tahun
18 menit yang lalu
3 Robot Pemadam Kebakaran...
3 Robot Pemadam Kebakaran Terbaik di Dunia dengan Teknologi Supercanggih
2 jam yang lalu
Bos Toyota Sebut Mobil...
Bos Toyota Sebut Mobil Listrik Sumbang Lebih Banyak Emisi Karbon
2 jam yang lalu
Can-Am Pulse dan Origin...
Can-Am Pulse dan Origin Diluncurkan, Motor Off-Road Listrik Ramaikan Pasar Indonesia
3 jam yang lalu
Great Wall Motor Luncurkan...
Great Wall Motor Luncurkan Mesin 4.000 cc V 8 Silinder, Segini Tenaganya
6 jam yang lalu
Tergerus Popularitas...
Tergerus Popularitas Mobil China, Pabrik Nissan di Wuhan Bakal Ditutup
7 jam yang lalu
Infografis
Megawati Hangestri Diminati...
Megawati Hangestri Diminati Klub Jepang, Turki, dan Indonesia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved