Jawa Tengah Berpotensi Jadi Kantong Penjualan Honda CRF150L
A
A
A
SOLO - Penjualan sepeda motor Honda CRF150L cukup laris manis di Jawa Tengah. Meski belum ada satu bulan, penjualannya telah menembus 230 unit.
Marketing Region Head Astra Motor Jateng Sukamto Margono mengatakan, hadirnya Honda CRF150L mendapat sambutan hangat bagi penikmat motor on/off dan trabas di Jateng. Selain angka penjualan yang menggembirakan, mereka yang indent telah mencapai 250 orang. Dari 22 Kabupaten dan Kota di Jawa Tengah, sejauh ini pangsa pasar terbesar adalah wilayah eks Karisidenan Surakarta yang mencapai 40%.
“Solo selama ini menjadi tempat berkumpulnya para pecinta trabas,” ujar Sukamto Margono saat launching resmi Honda CRF150L di Sirkuit Goro Assalam, Jumat (8/12) siang.
Sebab Kota Bengawan dekat dengan lokasi favorit untuk trabas, seperti di Boyolali, Karanganyar, Sragen, dan Klaten. Jawa Tengah berpotensi menjadi kantong penjualan Honda CRF150L di Indonesia. Alasannya, komunitas pecinta trabas atau motor on/off cukup banyak tersebar di berbagai daerah. Hal itu dipengaruhi kondisi wilayah dan topografi di Jawa Tengah. Yakni memiliki ratusan gunung, bukit, dan dataran tinggi. Sehingga pecinta motor jenis ini diakui tidak sulit ditemui.
Dibeberkannya, salah satu strategi Astra Motor Jateng dalam menjangkau konsumen Honda CRF150L adalah mendekati komunitas trabas. “Segmen dari CRF150L sangat segmented. Yaitu pencinta motor on/off dan olahraga ekstrim trabasan. Meski market segmented, dirinya optimis mampu menjual 250 unit per bulan. Honda CRF150L dapat ditemukan di seluruh jaringan resmi dealer Honda. Sedangkan harganya on the road Rp33.275.000.
People Channel Network Development PT Asta Motor Jawa Tengah, Agung Hounggo mengatakan, motor CRF150L memiliki keunggulan di kelasnya. Sebab menggunakan mesin 150 CC PGM-FI yang bertenaga. Tenaga yang dihasilkan mencapai 12,91 PS/8.000 rpm dan torsi 12,43 Nm/6.500 rpm, sekaligus tertinggi di kelasny
Marketing Region Head Astra Motor Jateng Sukamto Margono mengatakan, hadirnya Honda CRF150L mendapat sambutan hangat bagi penikmat motor on/off dan trabas di Jateng. Selain angka penjualan yang menggembirakan, mereka yang indent telah mencapai 250 orang. Dari 22 Kabupaten dan Kota di Jawa Tengah, sejauh ini pangsa pasar terbesar adalah wilayah eks Karisidenan Surakarta yang mencapai 40%.
“Solo selama ini menjadi tempat berkumpulnya para pecinta trabas,” ujar Sukamto Margono saat launching resmi Honda CRF150L di Sirkuit Goro Assalam, Jumat (8/12) siang.
Sebab Kota Bengawan dekat dengan lokasi favorit untuk trabas, seperti di Boyolali, Karanganyar, Sragen, dan Klaten. Jawa Tengah berpotensi menjadi kantong penjualan Honda CRF150L di Indonesia. Alasannya, komunitas pecinta trabas atau motor on/off cukup banyak tersebar di berbagai daerah. Hal itu dipengaruhi kondisi wilayah dan topografi di Jawa Tengah. Yakni memiliki ratusan gunung, bukit, dan dataran tinggi. Sehingga pecinta motor jenis ini diakui tidak sulit ditemui.
Dibeberkannya, salah satu strategi Astra Motor Jateng dalam menjangkau konsumen Honda CRF150L adalah mendekati komunitas trabas. “Segmen dari CRF150L sangat segmented. Yaitu pencinta motor on/off dan olahraga ekstrim trabasan. Meski market segmented, dirinya optimis mampu menjual 250 unit per bulan. Honda CRF150L dapat ditemukan di seluruh jaringan resmi dealer Honda. Sedangkan harganya on the road Rp33.275.000.
People Channel Network Development PT Asta Motor Jawa Tengah, Agung Hounggo mengatakan, motor CRF150L memiliki keunggulan di kelasnya. Sebab menggunakan mesin 150 CC PGM-FI yang bertenaga. Tenaga yang dihasilkan mencapai 12,91 PS/8.000 rpm dan torsi 12,43 Nm/6.500 rpm, sekaligus tertinggi di kelasny
(wbs)