Giliran UNS Solo Kirim Dua Tim ke Lomba Mobil Hemat di Singapura
A
A
A
SOLO - Perguruan tinggi negeri asal Indonesia yang akan bertarung di Shell Eco-Marathon Asia di Changi Exhibition Center Singapura bertambah. Setelah ITS Surabaya akan mengirim timnya, kini giliran Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jawa Tengah yang juga akan mengirimkan dua timnya.
Mereka akan bersaing dengan ratusan perguruan tinggi di benua Asia dalam rangka membuat kendaraan yang efisiensi bahan bakar sebesar-besarnya.
UNS mengirimkan Bengawan Team 1 dengan bahan bakar gasoline dan Bengawan Team 2 dengan bahan bakar diesel. Kedua tim akan mengikuti kompetisi dalam kategori Internal Combustion Engine (ICE).
“Saya berharap tim bisa percaya diri. Banyak orang gagal karena persaingan di detik detik terakhir, semangat harus tetap membara,” harap Rektor UNS Solo, Prof Ravik Karsidi saat melepas Bengawan Team UNS untuk berlaga di Changi Exhibition Center Singapura di kampus UNS, Senin (19/2/2018).
Terlebih sebelumnya, Bengawan Team UNS di Shell Eco-Marathon Asia 2017 lalu menempati posisi keempat dalam kategori ICE. Serta berhasil finish di posisi kedua di dalam Drivers’ World Championship Asia 2017 yang kemudian membawa tim berkompetisi di Drivers’ World Championship di London, Inggris.
Tim dari UNS akan berkompetisi di Singapura selama empat hari mulai 8-11 Maret mendatang. Shell Eco-Marathon merupakan kompetisi yang diperuntukkan bagi para pelajar atau mahasiswa di seluruh dunia.
Kategori bahan bakar yang digunakan meliputi ICE, Hydrogen dan Battery Electric. Kompetisi digelar tahunan di Asia, Eropa, dan Amerika. Para pemenang dari masing-masing regional akan dikompetisikan dalam Drivers’ World Championship.
“Pencapaian yang telah ada sejauh ini sudah sangat luar biasa. Termasuk telah menyingkirkan para pesaing dari Indonesia,” tandasnya. Sebagai bentuk dukungan, pihaknya telah menyiapkan anggaran untuk berlaga di London mendatang. Sehingga para mahasiswa yang tergabung dalam tim tidak perlu risau soal biaya karena universitas telah menyiapkan anggarannya.
Dekan Fakultas Teknik UNS, Solihin Asad mengatakan, prototipe mobil hemat merupakan riset yang telah dilaksanakan para mahasiswa sekitar satu tahun. Riset dilaksanakan sejak tahun 2012 hingga 2013 lalu. “Kemudian masuk ke kejuaraan di Malaysia, Filipina, dan terakhir Singapura,” beber Solihin Asad.
Mereka akan bersaing dengan ratusan perguruan tinggi di benua Asia dalam rangka membuat kendaraan yang efisiensi bahan bakar sebesar-besarnya.
UNS mengirimkan Bengawan Team 1 dengan bahan bakar gasoline dan Bengawan Team 2 dengan bahan bakar diesel. Kedua tim akan mengikuti kompetisi dalam kategori Internal Combustion Engine (ICE).
“Saya berharap tim bisa percaya diri. Banyak orang gagal karena persaingan di detik detik terakhir, semangat harus tetap membara,” harap Rektor UNS Solo, Prof Ravik Karsidi saat melepas Bengawan Team UNS untuk berlaga di Changi Exhibition Center Singapura di kampus UNS, Senin (19/2/2018).
Terlebih sebelumnya, Bengawan Team UNS di Shell Eco-Marathon Asia 2017 lalu menempati posisi keempat dalam kategori ICE. Serta berhasil finish di posisi kedua di dalam Drivers’ World Championship Asia 2017 yang kemudian membawa tim berkompetisi di Drivers’ World Championship di London, Inggris.
Tim dari UNS akan berkompetisi di Singapura selama empat hari mulai 8-11 Maret mendatang. Shell Eco-Marathon merupakan kompetisi yang diperuntukkan bagi para pelajar atau mahasiswa di seluruh dunia.
Kategori bahan bakar yang digunakan meliputi ICE, Hydrogen dan Battery Electric. Kompetisi digelar tahunan di Asia, Eropa, dan Amerika. Para pemenang dari masing-masing regional akan dikompetisikan dalam Drivers’ World Championship.
“Pencapaian yang telah ada sejauh ini sudah sangat luar biasa. Termasuk telah menyingkirkan para pesaing dari Indonesia,” tandasnya. Sebagai bentuk dukungan, pihaknya telah menyiapkan anggaran untuk berlaga di London mendatang. Sehingga para mahasiswa yang tergabung dalam tim tidak perlu risau soal biaya karena universitas telah menyiapkan anggarannya.
Dekan Fakultas Teknik UNS, Solihin Asad mengatakan, prototipe mobil hemat merupakan riset yang telah dilaksanakan para mahasiswa sekitar satu tahun. Riset dilaksanakan sejak tahun 2012 hingga 2013 lalu. “Kemudian masuk ke kejuaraan di Malaysia, Filipina, dan terakhir Singapura,” beber Solihin Asad.
(mim)