Audi Q7 TPSI Menjawab Ekspektasi Tinggi
A
A
A
AUDI Q7 memiliki banderol yang fantastis untuk sebuah SUV, yakni Rp2,175 miliar. Sesuai ekspektasikah harga yang dimiliki mobil tersebut dengan kemampuan yang dimilikinya? Maukah Anda mengeluarkan uang Rp2 miliar lebih hanya untuk sebuah mobil berjenis SUV?
Pertanyaan itu KORAN SINDO layangkan kepada instruktur dari Audi Indonesia di acara Audi & Volkswagen Offensive SUV di kawasan Tangerang Selatan, beberapa waktu lalu.
Rasa penasaran membuncah karena mobil yang KORAN SINDO coba, Audi Q7 memang memiliki harga yang fantastis, yakni Rp2,17 miliar. Dari segi dimensi, mobil ini memang paling besar di antara keluarga Audi lainnya. Masalahnya apakah hanya dengan dimensi yang sangat besar membuat orang rela mengeluarkan uang hingga Rp2 miliar lebih.
“Justru ini model yang paling laris, Mas. Banyak yang senang sama mobil ini,” kata instruktur tersebut. Sesaat KORAN SINDO berpikir sejenak. Oh iya, inilah Indonesia. Berapa pun harganya, asal barang yang diburu itu dapat menaikkan gengsi, status, dan berteknologi tinggi, pasti bisa dibeli. Masalahnya apakah mobil ini memang sesuai ekspektasi dan menaikkan gengsi.
Pertama kali mencoba mobil ini, jujur saja yang paling terasa adalah ruangannya yang terasa nyaman. Suasana mobil benarbenar terasa berada dalam sebuah kamar pribadi. Homey , sepertinya jadi kata yang tepat. Jok mobil membungkus badan dengan nyaman. Posisi palang kemudi bisa diatur dengan elektronis. Tombolnya tepat berada di belakang palang kemudi.
Ukurannya sangat kecil agar tidak mengganggu keindahan palang kemudi. Nah yang paling memanjakan mata dari ruangan interior adalah Audi Virtual Cockpit. Di belakang palang kemudi, tidak ada lagi informasi konvensional. Alih-alih yang ditampilkan adalah layar digital yang tampilannya bisa Anda tentukan sendiri.
Lewat Audi Virtual Cockpit, Anda juga bisa memilih berbagai informasi yang Anda inginkan, baik itu navigasi maupun informasi kecepatan. Sebenar nya Audi Virtual Cockpit ini tergolong sangat canggih. Namun, mungkin jika dibandingkan dengan dasbor khas Mercedes-Benz dengan layar full LED yang membentang sepanjang dasbor sedikit lebih bikin takjub.
Akan tetapi, sepertinya ada alasan khusus mengapa Audi Q7 tidak dibekali dengan layar yang superbesar di dasbor. Jawabannya terasa ketika KORAN SINDO mencoba menjalankan mobil ini.
Terasa sekali mobil ini berorientasi memanjakan pengemudinya dari artikulasi mengendara yang sangat menyenangkan. Mobil ini terasa presisi saat dikemudikan dalam kecepatan tinggi. Hentakan yang cukup mengejutkan selalu datang dari lontaran tenaga yang tersimpan dari mesin 3.0 TFSI Supercharger miliknya.
Alhasil, tenaga sebesar 350 daya kuda langsung mendorong badan saya ke belakang dan spedometer pun cepat sekali naik hingga 100km/jam. Head up display yang muncul di kaca mobil depan sangat membantu untuk mengontrol kecepatan. Bayangkan jika tengah menikmati berkendara, Anda justru teralihkan perhatiannya hanya karena layar berukuran besar di dasbor.
Toh untuk hiburan, 19 speaker Bose dijamin bisa memanjakan gendang telinga Anda. Kalaupun Anda memang benar-benar ingin menikmati fitur-fitur menarik di mobil ini, Anda bisa beranjak ke jok mobil baris kedua. Di sinilah Anda akan mendapatkan dua layar berukuran besar yang ada di kiri dan kanan belakang jok mobil depan.
Dua layar ini ibarat ponsel pintar berukuran besar. Di layar itu Anda bisa melakukan apa pun yang pernah Anda lakukan di ponsel pintar. Beranjak ke kemampuan teknis mobil ini. Teknologi penggerak empat roda khas Audi, Quattro, membuat mobil ini begitu menyenangkan untuk dikendarai.
Mobil ini terasa lengket dengan jalan yang dilalui. Pengemudi bisa memilih mode berkendara mulai dari all road, offroad, efficiency, comfort, auto, dynamic , dan individual . “Untuk offroad , suspensi udara akan langsung menyesuaikan ketinggiannya. Kecepatan maksimal juga dibatasi di 40 kilometer per jam,” ucap instruktur yang menemani KORAN SINDO . Meski tidak sempat mencobanya, sepertinya Audi Q7 tidak berkeberatan jika diberi mandat untuk bermain di jalanjalan tak beraspal. Sistem penggerak Quattro memiliki kapasitas yang cukup untuk melewati medan berlumpur atau licin akibat salju.
Dalam kondisi normal, penggerak empat roda ini dapat membagi traksi 40-60 di bagian depan dan belakang. Jika dibutuhkan dapat langsung traksi terbagi 85% di bagian roda belakang Tak ketinggalan Audi Q7 datang dengan teknologi penunjang pengendaraan yang cukup lengkap dan boleh dibilang menuju sebuah autonomous car .
Seperti traffic jam assist, line-departure warning and assist, blind spot monitoring, auto braking , dan adaptive cruse control. Tak ketinggalan terdapat juga fitur yang dapat mengarahkan kendaraan jika mendadak Anda lepas konsentrasi dan tiba-tiba tidak di posisi jalan yang benar.
Sayangnya perkenalan dengan mobil ini cukup berjalan singkat. Namun, mobil ini memberikan kesan yang cukup mendalam. Sangat wajar jika mobil ini bisa menjawab ekspektasi tinggi karena harganya yang superwah. (Wahyu Sibarani)
Pertanyaan itu KORAN SINDO layangkan kepada instruktur dari Audi Indonesia di acara Audi & Volkswagen Offensive SUV di kawasan Tangerang Selatan, beberapa waktu lalu.
Rasa penasaran membuncah karena mobil yang KORAN SINDO coba, Audi Q7 memang memiliki harga yang fantastis, yakni Rp2,17 miliar. Dari segi dimensi, mobil ini memang paling besar di antara keluarga Audi lainnya. Masalahnya apakah hanya dengan dimensi yang sangat besar membuat orang rela mengeluarkan uang hingga Rp2 miliar lebih.
“Justru ini model yang paling laris, Mas. Banyak yang senang sama mobil ini,” kata instruktur tersebut. Sesaat KORAN SINDO berpikir sejenak. Oh iya, inilah Indonesia. Berapa pun harganya, asal barang yang diburu itu dapat menaikkan gengsi, status, dan berteknologi tinggi, pasti bisa dibeli. Masalahnya apakah mobil ini memang sesuai ekspektasi dan menaikkan gengsi.
Pertama kali mencoba mobil ini, jujur saja yang paling terasa adalah ruangannya yang terasa nyaman. Suasana mobil benarbenar terasa berada dalam sebuah kamar pribadi. Homey , sepertinya jadi kata yang tepat. Jok mobil membungkus badan dengan nyaman. Posisi palang kemudi bisa diatur dengan elektronis. Tombolnya tepat berada di belakang palang kemudi.
Ukurannya sangat kecil agar tidak mengganggu keindahan palang kemudi. Nah yang paling memanjakan mata dari ruangan interior adalah Audi Virtual Cockpit. Di belakang palang kemudi, tidak ada lagi informasi konvensional. Alih-alih yang ditampilkan adalah layar digital yang tampilannya bisa Anda tentukan sendiri.
Lewat Audi Virtual Cockpit, Anda juga bisa memilih berbagai informasi yang Anda inginkan, baik itu navigasi maupun informasi kecepatan. Sebenar nya Audi Virtual Cockpit ini tergolong sangat canggih. Namun, mungkin jika dibandingkan dengan dasbor khas Mercedes-Benz dengan layar full LED yang membentang sepanjang dasbor sedikit lebih bikin takjub.
Akan tetapi, sepertinya ada alasan khusus mengapa Audi Q7 tidak dibekali dengan layar yang superbesar di dasbor. Jawabannya terasa ketika KORAN SINDO mencoba menjalankan mobil ini.
Terasa sekali mobil ini berorientasi memanjakan pengemudinya dari artikulasi mengendara yang sangat menyenangkan. Mobil ini terasa presisi saat dikemudikan dalam kecepatan tinggi. Hentakan yang cukup mengejutkan selalu datang dari lontaran tenaga yang tersimpan dari mesin 3.0 TFSI Supercharger miliknya.
Alhasil, tenaga sebesar 350 daya kuda langsung mendorong badan saya ke belakang dan spedometer pun cepat sekali naik hingga 100km/jam. Head up display yang muncul di kaca mobil depan sangat membantu untuk mengontrol kecepatan. Bayangkan jika tengah menikmati berkendara, Anda justru teralihkan perhatiannya hanya karena layar berukuran besar di dasbor.
Toh untuk hiburan, 19 speaker Bose dijamin bisa memanjakan gendang telinga Anda. Kalaupun Anda memang benar-benar ingin menikmati fitur-fitur menarik di mobil ini, Anda bisa beranjak ke jok mobil baris kedua. Di sinilah Anda akan mendapatkan dua layar berukuran besar yang ada di kiri dan kanan belakang jok mobil depan.
Dua layar ini ibarat ponsel pintar berukuran besar. Di layar itu Anda bisa melakukan apa pun yang pernah Anda lakukan di ponsel pintar. Beranjak ke kemampuan teknis mobil ini. Teknologi penggerak empat roda khas Audi, Quattro, membuat mobil ini begitu menyenangkan untuk dikendarai.
Mobil ini terasa lengket dengan jalan yang dilalui. Pengemudi bisa memilih mode berkendara mulai dari all road, offroad, efficiency, comfort, auto, dynamic , dan individual . “Untuk offroad , suspensi udara akan langsung menyesuaikan ketinggiannya. Kecepatan maksimal juga dibatasi di 40 kilometer per jam,” ucap instruktur yang menemani KORAN SINDO . Meski tidak sempat mencobanya, sepertinya Audi Q7 tidak berkeberatan jika diberi mandat untuk bermain di jalanjalan tak beraspal. Sistem penggerak Quattro memiliki kapasitas yang cukup untuk melewati medan berlumpur atau licin akibat salju.
Dalam kondisi normal, penggerak empat roda ini dapat membagi traksi 40-60 di bagian depan dan belakang. Jika dibutuhkan dapat langsung traksi terbagi 85% di bagian roda belakang Tak ketinggalan Audi Q7 datang dengan teknologi penunjang pengendaraan yang cukup lengkap dan boleh dibilang menuju sebuah autonomous car .
Seperti traffic jam assist, line-departure warning and assist, blind spot monitoring, auto braking , dan adaptive cruse control. Tak ketinggalan terdapat juga fitur yang dapat mengarahkan kendaraan jika mendadak Anda lepas konsentrasi dan tiba-tiba tidak di posisi jalan yang benar.
Sayangnya perkenalan dengan mobil ini cukup berjalan singkat. Namun, mobil ini memberikan kesan yang cukup mendalam. Sangat wajar jika mobil ini bisa menjawab ekspektasi tinggi karena harganya yang superwah. (Wahyu Sibarani)
(nfl)