Beberapa Merek Mobil Berniat Tinggalkan Wanita Cantik dan Seksi
A
A
A
LONDON - Tak hanya ajang Formula 1 yang melarang menggunakan grid girls alias gadis - gadis cantik nan seksi yang berada di pinggir lintasan. Kini wacana pelarangan penggunaan wanita seksi di ajang pameran automotif ikut menyeruak.
Seperti dilansir dari Autopro, sebelumnya setiap acara peluncuran atau pameran automotif, tidak sulit untuk melihat gadis-gadis yang berdandan seksi yang bertugas mempromosikan mobil yang saya berdiri di samping.
Namun, yang kini telah berubah, model wanita tidak lagi harus memakai baju seksi lagi. Sebaliknya, produsen mobil akan mewajibkan model mereka untuk lebih berorientasi politik dan sporty.
Perubahan produsen mobil dari gerakan anti-seksual "Metoo" semakin menyebar ke seluruh dunia. Selain Ssangyong, nama besar seperti Toyota dan Nissan telah berjanji untuk tidak terus menggunakan daya tarik wanita untuk mendapatkan keuntungan dalam bisnis.
"Semuanya telah berubah, dan dengan penangguhan promosi menggunakan gadis model, kami ingin memiliki pameran yang lebih bermakna. Pelanggan bisa lebih melihat produk kami dan itu yang kami perlukan untuk pelanggan dan profesional untuk dipusatkan pada mobil, bukan model, "kata Sara Jenkins, juru bicara Nissan di Swiss.
Tak hanya Nissan merek mobil mewah Toyota Lexus telah mengkonfirmasi bahwa stan Jenewa-nya tidak akan menampilkan model apapun. Bahkan Fiat juga membatalkan semua kontrak dengan model wanita karena kekhawatiran pemboikotan gerakan "Metoo".
Sementara itu, pembuat Maserati, Jeep dan Alfa Romeo tidak akan membiarkan model pria dan wanita berpakaian seperti "tanpa kain" seperti tahun-tahun sebelumnya.
Langkah tersebut jelas belum melanggar aturan pasalnya pabrikan mobil masih bebas memilih cara menampilkan dan mengenalkan mobil mereka di pameran.
Dan ini terkadang menyebabkan ketidaknyamanan pada model wanita. Gerakan anti sensualitas "Metoo" membuktikan pengaruhnya di aspek masyarakat lainnya. Beberapa acara olahraga di Eropa, terutama yang memiliki atlet pria dalam jumlah besar, juga membatasi model wanita. Sepertu Balapan Formula 1 akan berhenti mempekerjakan gadis-gadis dengan pakaian seksi untuk mempromosikan balapan.
Gerakan "Metoo" diluncurkan di Hollywood saat aktor wanita menyuarakan pelecehan seksual. Di industri otomotif saja, wanita sangat potensial dan sangat tertarik. Menurut statistik, jumlah pemilik mobil wanita di Inggris telah meningkat 66% dalam dekade terakhir, meningkat tiga kali lebih tinggi daripada pria di negara ini. Di Jerman, pasar mobil terbesar di Eropa, sepertiga mobil baru dibeli oleh wanita. Di Prancis, angka ini adalah 37%.
Berhenti menggunakan citra wanita dalam promosi mobil bukanlah sesuatu yang baru. Peugeot sudah mulai melakukannya 2 tahun yang lalu. Pembuat ban Pirelli tidak menggunakan gambar rok pendek pada kalender 2018-nya.
Seperti dilansir dari Autopro, sebelumnya setiap acara peluncuran atau pameran automotif, tidak sulit untuk melihat gadis-gadis yang berdandan seksi yang bertugas mempromosikan mobil yang saya berdiri di samping.
Namun, yang kini telah berubah, model wanita tidak lagi harus memakai baju seksi lagi. Sebaliknya, produsen mobil akan mewajibkan model mereka untuk lebih berorientasi politik dan sporty.
Perubahan produsen mobil dari gerakan anti-seksual "Metoo" semakin menyebar ke seluruh dunia. Selain Ssangyong, nama besar seperti Toyota dan Nissan telah berjanji untuk tidak terus menggunakan daya tarik wanita untuk mendapatkan keuntungan dalam bisnis.
"Semuanya telah berubah, dan dengan penangguhan promosi menggunakan gadis model, kami ingin memiliki pameran yang lebih bermakna. Pelanggan bisa lebih melihat produk kami dan itu yang kami perlukan untuk pelanggan dan profesional untuk dipusatkan pada mobil, bukan model, "kata Sara Jenkins, juru bicara Nissan di Swiss.
Tak hanya Nissan merek mobil mewah Toyota Lexus telah mengkonfirmasi bahwa stan Jenewa-nya tidak akan menampilkan model apapun. Bahkan Fiat juga membatalkan semua kontrak dengan model wanita karena kekhawatiran pemboikotan gerakan "Metoo".
Sementara itu, pembuat Maserati, Jeep dan Alfa Romeo tidak akan membiarkan model pria dan wanita berpakaian seperti "tanpa kain" seperti tahun-tahun sebelumnya.
Langkah tersebut jelas belum melanggar aturan pasalnya pabrikan mobil masih bebas memilih cara menampilkan dan mengenalkan mobil mereka di pameran.
Dan ini terkadang menyebabkan ketidaknyamanan pada model wanita. Gerakan anti sensualitas "Metoo" membuktikan pengaruhnya di aspek masyarakat lainnya. Beberapa acara olahraga di Eropa, terutama yang memiliki atlet pria dalam jumlah besar, juga membatasi model wanita. Sepertu Balapan Formula 1 akan berhenti mempekerjakan gadis-gadis dengan pakaian seksi untuk mempromosikan balapan.
Gerakan "Metoo" diluncurkan di Hollywood saat aktor wanita menyuarakan pelecehan seksual. Di industri otomotif saja, wanita sangat potensial dan sangat tertarik. Menurut statistik, jumlah pemilik mobil wanita di Inggris telah meningkat 66% dalam dekade terakhir, meningkat tiga kali lebih tinggi daripada pria di negara ini. Di Jerman, pasar mobil terbesar di Eropa, sepertiga mobil baru dibeli oleh wanita. Di Prancis, angka ini adalah 37%.
Berhenti menggunakan citra wanita dalam promosi mobil bukanlah sesuatu yang baru. Peugeot sudah mulai melakukannya 2 tahun yang lalu. Pembuat ban Pirelli tidak menggunakan gambar rok pendek pada kalender 2018-nya.
(wbs)