Bis Kuning Akan Dibuat Pakai Tenaga Listrik
Bis Kuning Akan Dibuat Pakai Tenaga Listrik
A
A
A
DEPOK - Belum lama ini Universitas Indonesia (UI) menggandeng salah satu perusahaan seluler untuk meluncurkan sepeda kuning (spekun) generasi 4+. Namun seperti diketahui, UI juga memiliki bis kuning (bikun) sebagai alat transpaortasi di area kampus.
Pada kesempatan tersebut Rektor Universitas Indonesia Prof. Dr. Ir. Muhammad Anis, M.Met pun membocorkan bila saat ini UI juga tengah menggarap bus listrik. Dimana rencana ini sejalan dengan visi UI sebagai green campus.
"Tahun ini rencananya bus listrik ini akan difungsikan. Tapi untuk saat ini masih berbentuk konsep," ujar Anis baru-baru ini, di UI, Depok.
Lebih lanjut, Anis menargetkan bila bikun nantinya akan tersedia sebanyak 12 unit. Operasionalnya juga masih di sekitaran area kampus.
Untuk mencapai target tersebut, Anis mengaku sudah bekerjasama dengan salah perusahaan BUMN agar cepat terealisasi.
"Saat ini masih mencari pemodal. Baru bekerjasama dari pihak PLN dan diusahakan dapat secepatnya beroperasi," ucapnya.
Tidak hanya itu, pihak kampus juga terus meningkatkan berbagai komponen pendukung lainnya. Diantaranya waktu pengisian baterai yang menjadi tantangan para pengembang untuk mengatasinya.
"Untuk sekarang waktu pengisian baterai bus listrik selama 5-6 jam bisa menempuh jarak hingga 60 kilometer. Kita upayakan masih bisa dipangkas agar bisa lebih cepat lagi," tukasnya.
Pada kesempatan tersebut Rektor Universitas Indonesia Prof. Dr. Ir. Muhammad Anis, M.Met pun membocorkan bila saat ini UI juga tengah menggarap bus listrik. Dimana rencana ini sejalan dengan visi UI sebagai green campus.
"Tahun ini rencananya bus listrik ini akan difungsikan. Tapi untuk saat ini masih berbentuk konsep," ujar Anis baru-baru ini, di UI, Depok.
Lebih lanjut, Anis menargetkan bila bikun nantinya akan tersedia sebanyak 12 unit. Operasionalnya juga masih di sekitaran area kampus.
Untuk mencapai target tersebut, Anis mengaku sudah bekerjasama dengan salah perusahaan BUMN agar cepat terealisasi.
"Saat ini masih mencari pemodal. Baru bekerjasama dari pihak PLN dan diusahakan dapat secepatnya beroperasi," ucapnya.
Tidak hanya itu, pihak kampus juga terus meningkatkan berbagai komponen pendukung lainnya. Diantaranya waktu pengisian baterai yang menjadi tantangan para pengembang untuk mengatasinya.
"Untuk sekarang waktu pengisian baterai bus listrik selama 5-6 jam bisa menempuh jarak hingga 60 kilometer. Kita upayakan masih bisa dipangkas agar bisa lebih cepat lagi," tukasnya.
(wbs)
Explore More