Range Rover, Menguji Harga dan Tradisi

Kamis, 26 Juli 2018 - 14:00 WIB
Range Rover, Menguji Harga dan Tradisi
Range Rover, Menguji Harga dan Tradisi
A A A
KORAN SINDO mendapatkan kesempatan mencoba Range Rover di sebuah miniatur uji coba mobil berpenggerak roda empat di kawasan ICE Bumi Serpong Damai, Tangerang, beberapa waktu lalu.

Apakah harga mobil yang mencapai Rp3 miliar lebih itu begitu intimidatif sehingga sulit diajak bermain-main kasar? Lapangan seluas 1.000 meter persegi yang terhampar di ujung ICE Bumi Serpong Damai tidak terlihat seperti biasanya.

Lahan kosong yang biasanya digunakan untuk tempat parkir tersebut, kini berubah dengan hadirnya beberapa rintangan yang dibuat oleh PT Wahana Auto Ekamarga, distributor Jaguar Land Rover di Indonesia.

Rintangan pertama adalah sebuah bukit miniatur yang tingginya mencapai 5 meter. Untuk mencapai titik teratas bukit tersebut, mobil harus merayap dengan derajat yang berbeda-beda. “Ada yang sampai 30 derajat,” ujar salah seorang instruktur yang ditemui KORAN SINDO. Rintangan kedua adalah jungkat-jungkit.

Di sini mobil harus melewati sebuah trek yang diatur sedemikian rupa sehingga mobil seperti jungkat-jungkit karena ban tidak menapak tanah. Memang terlihat tidak sulit. Namun, jika ban tidak menapak sempurna di trek miniatur tersebut, mobil yang harganya miliaran rupiah tersebut bisa slip dan kemungkinan terjungkir. Jika sukses di rintangan kedua, mobil langsung diarahkan ke halaman selanjutnya, yakni sebuah kolam buatan yang kedalamannya mencapai 50 sentimeter.

Sebenarnya tidak terlalu sulit, tapi seperti jungkat-jungkit, pengemudi harus presisi dalam meletakkan ban ke trek buatan. Jika tidak, ya seperti sebelumnya, risiko tergelincir terbuka lebar dan bisa merusak mobil SUV supermahal tersebut.

Rintangan terakhir cukup mudah karena pengemudi tinggal melibas bidang miring yang telah disediakan panitia. Mobil tinggal dipaksa berjalan dalam keadaan miring sekitar 30 derajat. Tantangan ini sebenarnya sangat variatif dan tergolong masih dalam kategori pemula. Namun, lagilagi banderol harga mobil ini yang membuat beberapa peserta sedikit enggan mencoba.

“Bisa jadi harga memang jadi alasan mereka sungkan membawa mobil ini ke medan berat. Saya juga kaget melihat harga mobil ini di sini. Di Taiwan dengan harga di sini sudah bisa beli dua mobil ini. Jadi, pertama jangan sungkan, percaya saja pada mobil ini,” kata Stephen, instruktur asal Taiwan yang menemani KORAN SINDO mencoba Range Rover Sport.

Percaya dan jangan sungkan memang jadi kata kunci di sesi ini. Percayalah bahwa mobil ini memiliki kemampuan melahap medan berat. Nama Land Rover sudah begitu harum di dunia off-road dan Range Rover Sport yang KORAN SINDO coba tidak pernah berkhianat dari khitah tersebut. Mobil ini memang sebenarnya dilengkapi dengan permanent all whell drive seperti halnya di mobil SUV mewah lain.

Jadi, bagian interior mobil tidak dijejali dengan tombol-tombol diferential lock atau tuas penggerak empat roda yang bisa membuat suasana dalam mobil terasa sesak. Anda tinggal memilih moda berkendara mobil mulai dari berpasir, berbatu, sport hingga salju. Ketinggian mobil juga bisa diatur guna memuluskan mobil ini saat merayap di medan berat.

“Saya sudah atur ketinggiannya di level maksimal dan juga atur kecepatan hill descent control. Tinggal Anda berani atau tidak,” ujar Stephen.

Melihat senyuman Stephen, KORAN SINDO akhirnya mencoba tantangan pertama. Benar saja mobil ini begitu percaya diri merayap naik. Putaran mesin dipastikan berada di 1.500 RPM agar kemampuan mesin bekerja optimal.

Palang kemudi juga sangat presisi dalam menerjemahkan keinginan pengemudi. Begitu tiba di atas bukit buatan, mobil terlebih dulu berhenti. Setelah itu, tanpa menekan pedal rem dan gas, mobil dibiarkan meluncur. Sistem komputerisasi mobil langsung bekerja menahan mobil agar tidak meluncur deras. Kecepatan mobil tertahan di 0,8 kilometer per jam.

Belum selesai, mobil langsung diarahkan ke halangan jungkat-jungkit. Mobil seolah-olah melintasi area yang sudah dirancang berlubang. Alhasil, satu ban mobil menggantung atau tidak menapak. Di sini Range Rover menunjukkan kemampuan andal penggerak empat roda permanen kebanggaannya. Keempat ban sama sekali tidak kehilangan traksi. Alhasil, mobil berjalan dengan sangat mulus.

Tanpa perlu mengeluarkan upaya berlebihan, SUV bongsor tersebut dengan mudah keluar dan menghabisi rintangan itu. Setelah berjungkatjungkit, Range Rover Sport langsung diceburkan ke dalam kolam buatan yang kedalamannya mencapai 50 sentimeter. Stephen mengatakan mobil ini masih bisa diceburkan hingga 80 sentimeter.

Selain itu, mobil ini dilengkapi sensor guna mendeteksi kedalaman air. Jadi, jika sudah tidak bisa, maka akan keluar nada peringatan. Ada yang menarik saat mobil keluar dari kolam. Stephen meminta KORAN SINDO untuk tidak terus berjalan. “Berhenti sebentar biar airnya turun dulu,” kata dia.

Penasaran, KORAN SINDO bertanya kenapa harus begitu. Bukannya tidak apaapa terus berjalan. “Air yang menempel di bagian mobil, terutama di ban, justru akan membuat mobil kehilangan traksi. Jadi, ada baiknya dikeringkan sebentar saja,” kata Stephen. Di sesi terakhir, Range Rover kemudian diajak melahap bidang miring.

Stephen mengatakan cara seperti ini biasa dilakukan jika menemukan rintangan berupa longsor yang menghadang mobil. Jadi, mobil bisa tetap berjalan dengan cara memiringkan badan mobil. Tanpa kesulitan berarti, mobil tersebut menyelesaikan semua rintangan yang dibuat. Setidaknya ini membuktikan bahwa Range Rover memang bukan sekadar mobil pajangan.

Dia memiliki tradisi yang panjang dan harum di medan-medan berat. Tapi kembali lagi ke Anda, beranikah Anda membawa mobil ini bermain di medan berat jika harganya mencapai hingga Rp3 miliar lebih? (Wahyu Sibarani)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7772 seconds (0.1#10.140)