Isuzu D-Max Jadi Pilihan Utama para Pebisnis
A
A
A
ISUZU D-Max menjadi favorit para pengusaha sebagai kendaraan operasional dan bisnis mereka. Mobil ini dibuat bukan untuk sekadar nampang di jalan-jalan perkotaan.
PT Astra Isuzu meramaikan ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018 dengan menghadirkan lima unit mobil Isuzu D-Max dan Isuzu mu-X. Kelima mobil tersebut tampil dengan zirah khusus yang membuat mereka istimewa. Isuzu D-Max, contohnya, tampil dengan tiga model, yakni model standar, modifikasi, dan model yang dipakai Basarnas.
“Unit ini disajikan dalam konsep toughness, durability , dan reliabilitas yang merupakan DNA Isuzu dari masa ke masa,” ucap Rahmat Samulo, Chief Executive Office PT Astra Isuzu Head Office. Dia mencontohkan Isuzu D-Max yang saat ini begitu digemari kalangan pebisnis karena ketangguhannya.
Menurutnya, penggunaan Isuzu D-Max di Indonesia memang jauh berbeda dibandingkan penggunaan Isuzu D-Max di Thailand. Di Negeri Gajah Putih tersebut, Isuzu D-Max tidak hanya digunakan untuk kepentingan pertanian, tetapi juga mengangkut penumpang atau keluarga. Di Indonesia, Isuzu D-Max yang memiliki tenaga besar justru sangat diminati kalangan pebisnis, baik perkebunan, tambang, maupun bisnis alam lainnya.
“Permintaan Isuzu D-Max tahun ini meningkat dibanding tahun sebelumnya. Tahun ini pasar mobil kabin ganda meningkat sampai 15%, sementara penjualan ritel Isuzu D-Max ada di atasnya, yakni 21%,” beber Rahmat.
Kekuatan di sektor bisnis ini, diyakini Rahmat, masih bisa terus dikembangkan. Dia mengatakan, sebenarnya ada peluang masuknya Isuzu DMax ke segmen gaya hidup. Diketahui, saat ini ada beberapa komunitas yang menggunakan mobil kanda untuk mendukung kegiatan alam, mereka seperti naik gunung, bersepeda, dan berkemah.
“Saya sendiri ingin sekali menggunakan mobil ini untuk kegiatan itu. Hanya, saya melihat segmen ini masih belum membesar,” katanya. Diketahui, berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor di Indonesia (Gaikindo), sepanjang semester pertama tahun ini atau Januari-Juni 2018, penjualan mobil PU 4 x 4 mencapai 8.336 unit atau naik 15% dari periode yang sama tahun lalu sebesar 7.197 unit.
Penjualan D-Max sepanjang semester I/2018 mencapai 232 unit atau naik 21% dari tahun lalu sebesar 192 unit. “Jika dilihat dari growth yang lebih tinggi dari pasar itu, jelas sekali D-Max bisa diterima dengan baik oleh konsumen,” ujar Rahmat Samulo.
Seperti yang terjadi di Samarinda, Kalimantan Timur, penjualan mobil ini melonjak hingga 2.000%. Berdasarkan data registrasi kepolisian (Polreg), sepanjang semester I/2017, dari total penjualan PU double cabin 4 x 4 di Samarinda sebanyak 710 unit, D-Max saat itu hanya terjual 2 unit dengan pangsa pasar 0,28%.
Ternyata, pada semester I/2018, penjualan DMax meroket. Kenaikan penjualannya sekitar 2.000% menjadi 42 unit atau meraih pangsa pasar 4,26%. Sejak awal tahun ini, harga batu bara memang naik signifikan. Dia menjelaskan, konsumen terbesar D-Max adalah korporat yang bergerak di industri tambang dan perkebunan. Saat ini 59,1% pasar potensial D-Max ada di lima area, yakni Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Riau, Kalimantan Barat, dan sisanya di DKI.
Area itu adalah daerah penghasil komoditas tambang dan perkebunan sawit. Menurut Rahmat, spesifikasi D-Max cocok untuk berbagai kondisi medan, bahkan kondisi jalan yang sangat buruk. Sistem penggerak empat roda D-Max sangat mumpuni jika melewati jalan berlumpur dan kondisi ekstrem.
Makanya, di daerah pertambangan dan perkebunan, D-Max laku keras. Sementara itu, Marketing Division Head Astra Isuzu Andy Dwi Zatmoko mengatakan, kenaikan penjualan D-Max dipengaruhi kenaikan harga komoditas, terutama batu bara. Menurut Andy, tidak hanya karena momentum kenaikan harga komoditas, meningkatnya penjualan D-Max juga karena spesifikasinya yang memiliki keunggulan ketimbang merek lain.
D-Max diperkuat mesin common rail 4JK1-TC HI dengan 2.500 cc. Mesin ini dilengkapi pompa injeksi bahan bakar dengan kontrol elektronik dan dibalut intercooled turbo chargerand VGS (variable geometry systems).
D-Max kuat di medan ekstrem karena didukung torsi maksimal 32,6 kgm dan rpm 1.800-2.800 serta power maksimal 138 PS/3.400 RPM. Dengan mesin common rail, filter BBM dibuat ganda sehingga residu solar tersaring dua kali. Makanya, mobil ini cocok dipakai di pertambangan yang mampu mengakomodasi solar tambang. Dengan cara itu, kotoran di solar tambang bisa dikurangi saat masuk mesin. Selain itu, di ujung injektor dipasang pengeras berupa diamond like carbon atau lapisan karbon di ujung injektor, sehingga pucuk injeksi tidak kerap buntu. Teknologi ini belum dimiliki pesaing.
Keunggulan D-Max lainnya adalah harganya yang jauh di bawah kompetitor. Saat ini DMax dilego dengan harga Rp343 juta dan Rp431,5 juta untuk tipe single cabin dan Rp471,5 juta-Rp520 juta untuk tipe double cabin.
PT Astra Isuzu meramaikan ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018 dengan menghadirkan lima unit mobil Isuzu D-Max dan Isuzu mu-X. Kelima mobil tersebut tampil dengan zirah khusus yang membuat mereka istimewa. Isuzu D-Max, contohnya, tampil dengan tiga model, yakni model standar, modifikasi, dan model yang dipakai Basarnas.
“Unit ini disajikan dalam konsep toughness, durability , dan reliabilitas yang merupakan DNA Isuzu dari masa ke masa,” ucap Rahmat Samulo, Chief Executive Office PT Astra Isuzu Head Office. Dia mencontohkan Isuzu D-Max yang saat ini begitu digemari kalangan pebisnis karena ketangguhannya.
Menurutnya, penggunaan Isuzu D-Max di Indonesia memang jauh berbeda dibandingkan penggunaan Isuzu D-Max di Thailand. Di Negeri Gajah Putih tersebut, Isuzu D-Max tidak hanya digunakan untuk kepentingan pertanian, tetapi juga mengangkut penumpang atau keluarga. Di Indonesia, Isuzu D-Max yang memiliki tenaga besar justru sangat diminati kalangan pebisnis, baik perkebunan, tambang, maupun bisnis alam lainnya.
“Permintaan Isuzu D-Max tahun ini meningkat dibanding tahun sebelumnya. Tahun ini pasar mobil kabin ganda meningkat sampai 15%, sementara penjualan ritel Isuzu D-Max ada di atasnya, yakni 21%,” beber Rahmat.
Kekuatan di sektor bisnis ini, diyakini Rahmat, masih bisa terus dikembangkan. Dia mengatakan, sebenarnya ada peluang masuknya Isuzu DMax ke segmen gaya hidup. Diketahui, saat ini ada beberapa komunitas yang menggunakan mobil kanda untuk mendukung kegiatan alam, mereka seperti naik gunung, bersepeda, dan berkemah.
“Saya sendiri ingin sekali menggunakan mobil ini untuk kegiatan itu. Hanya, saya melihat segmen ini masih belum membesar,” katanya. Diketahui, berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor di Indonesia (Gaikindo), sepanjang semester pertama tahun ini atau Januari-Juni 2018, penjualan mobil PU 4 x 4 mencapai 8.336 unit atau naik 15% dari periode yang sama tahun lalu sebesar 7.197 unit.
Penjualan D-Max sepanjang semester I/2018 mencapai 232 unit atau naik 21% dari tahun lalu sebesar 192 unit. “Jika dilihat dari growth yang lebih tinggi dari pasar itu, jelas sekali D-Max bisa diterima dengan baik oleh konsumen,” ujar Rahmat Samulo.
Seperti yang terjadi di Samarinda, Kalimantan Timur, penjualan mobil ini melonjak hingga 2.000%. Berdasarkan data registrasi kepolisian (Polreg), sepanjang semester I/2017, dari total penjualan PU double cabin 4 x 4 di Samarinda sebanyak 710 unit, D-Max saat itu hanya terjual 2 unit dengan pangsa pasar 0,28%.
Ternyata, pada semester I/2018, penjualan DMax meroket. Kenaikan penjualannya sekitar 2.000% menjadi 42 unit atau meraih pangsa pasar 4,26%. Sejak awal tahun ini, harga batu bara memang naik signifikan. Dia menjelaskan, konsumen terbesar D-Max adalah korporat yang bergerak di industri tambang dan perkebunan. Saat ini 59,1% pasar potensial D-Max ada di lima area, yakni Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Riau, Kalimantan Barat, dan sisanya di DKI.
Area itu adalah daerah penghasil komoditas tambang dan perkebunan sawit. Menurut Rahmat, spesifikasi D-Max cocok untuk berbagai kondisi medan, bahkan kondisi jalan yang sangat buruk. Sistem penggerak empat roda D-Max sangat mumpuni jika melewati jalan berlumpur dan kondisi ekstrem.
Makanya, di daerah pertambangan dan perkebunan, D-Max laku keras. Sementara itu, Marketing Division Head Astra Isuzu Andy Dwi Zatmoko mengatakan, kenaikan penjualan D-Max dipengaruhi kenaikan harga komoditas, terutama batu bara. Menurut Andy, tidak hanya karena momentum kenaikan harga komoditas, meningkatnya penjualan D-Max juga karena spesifikasinya yang memiliki keunggulan ketimbang merek lain.
D-Max diperkuat mesin common rail 4JK1-TC HI dengan 2.500 cc. Mesin ini dilengkapi pompa injeksi bahan bakar dengan kontrol elektronik dan dibalut intercooled turbo chargerand VGS (variable geometry systems).
D-Max kuat di medan ekstrem karena didukung torsi maksimal 32,6 kgm dan rpm 1.800-2.800 serta power maksimal 138 PS/3.400 RPM. Dengan mesin common rail, filter BBM dibuat ganda sehingga residu solar tersaring dua kali. Makanya, mobil ini cocok dipakai di pertambangan yang mampu mengakomodasi solar tambang. Dengan cara itu, kotoran di solar tambang bisa dikurangi saat masuk mesin. Selain itu, di ujung injektor dipasang pengeras berupa diamond like carbon atau lapisan karbon di ujung injektor, sehingga pucuk injeksi tidak kerap buntu. Teknologi ini belum dimiliki pesaing.
Keunggulan D-Max lainnya adalah harganya yang jauh di bawah kompetitor. Saat ini DMax dilego dengan harga Rp343 juta dan Rp431,5 juta untuk tipe single cabin dan Rp471,5 juta-Rp520 juta untuk tipe double cabin.
(don)