Bagaimana Menjaga Pesona Mobil Eksotis
A
A
A
PRESTIGE Image Motorcars bersama FINNS VIP Beach Club Bali menggelar acara Prestige Night Gala pada 22-23 September lalu dengan menghadirkan puluhan mobil eksotis.
Total mobil yang dibawa di acara tersebut mencapai Rp200 miliar. Seperti apa kemewahan dan keseruannya? Pantai indah, klub pantai yang tengah hits serta mobilmobil eksotis seperti Ferrari, Bugatti dan Lamborghini.
Apa lagi yang kurang? Ketiga perpaduan tersebut begitu terasa saat Prestige Image Motorcars menggelar Prestige Night Gala di FINNS VIP Beach Club Bali pada 22-23 September lalu. Pengunjung FINNS VIP Beach Club Bali benar-benar dimanjakan saat itu.
Bayangkan, siapa yang tidak terpesona ketika melihat mobil-mobil seperti Bugatti Veyron, Ferrari 812 Superfast, Lamborghini Huracan dan lain-lainnya mejeng di pinggir Pantai Berawa, Canggu, Bali seharian.
Suasana makin terasa wah ketika semburat warna jingga dari matahari tergelincir di horizon Pantai Berawa mengguyur badan mobil-mobil tersebut. Total ada 11 mobil dari berbagai merek yang dibawa Prestyige ke Bali, yakni Ferrari, Lamborghini, Porsche, Aston Martin, Mc Laren, Maserati, hingga Bugatti.
Apabila digabung, total harga dari semua mobil yang dipamerkan mencapai Rp200 miliar. “Kurang lebih segitu, dan semua dibawa dari Jakarta dan ada juga dari Surabaya,” ucap Rudy Salim, Presiden Direktur Prestige Image Motorcars.
Rudy menjelaskan, untuk harga Bugatti Veyron mulai Rp90 miliar, Lamborghini Huracan Performante Spyder Rp14,5 miliar, Lamborghini Huracan Spyder Rp10,5 miliar, McLaren 570S Rp9 miliar, Aston Martin DB11 Rp9 miliar, Ferrari 812 Superfast Rp14,5 miliar, Tesla Model X Rp2,9 miliar, dan Lamborghini Aventador S Rp18 miliar.
“Semua harga tersebut berstatus off the road. Kalau ditambah dengan pajak, ditambah lagi sekitar 11 persen dari harga tersebut. Bisa dibeli sekarang juga,” kata dia. Menurut Rudy, pameran ini diadakan, salah satunya untuk mendongkrak penjualan dan membangkitkan minat konsumen dalam membeli mobil super di Indonesia.
“Sekaligus buat meningkatkan pariwisata juga karena di Bali ini juga banyak peminatnya untuk pembeli mobil seperti ini,” ucap Rudy. Dia mengakui saat ini gairah mobil eksotis di Indonesia memang sedikit meredup karena adanya kebijakan pembatasan impor yang diberlakukan pemerintah.
Diketahui, saat ini pemerintah memang berusaha melakukan penyesuaian terhadap PPh (pajak penghasilan) Pasal 22, atas 1.147 pos tarif barang konsumsi diimpor. Produk automotif seperi mobil mewah yang didatangkan utuh (CBU) dari luar negeri dan juga motor besar (moge) ikut masuk di dalamnya.
Ini disebut sebagai sebuah strategi untuk menahan pertumbuhan impor sebesar 24,5 persen Januari- Juli 2018, sedangkan ekspor hanya naik 11,4 persen. Menyebabkan defisit neraca transaksi berjalan pada semester I/2018 sebesar 2,6 persen dolar AS.
Mobil mewah yang terkena pembatasan menurut pemerintah adalah mobil yang diimpor utuh dengan mesin berkapasitas silinder di atas 3.000 cc. Seluruh mobil yang dibawa oleh Prestige di ajang tersebut semuanya terkena pembatasan tersebut.
Inilah mengapa Prestige menggelar Prestige Night Gala agar ketertarikan masyarakat terhadap mobil eksotis tetap terjaga. Rudy mengatakan pada dasarnya pihaknya akan terus mendukung keputusan pemerintah meski terkadang terasa “pahit”, termasuk dengan rencana akan dibatasi atau bahkan dihentikannya impor mobil mewah di atas 3.000cc tersebut.
“Pada dasarnya, kami akan mendukung segala keputusan pemerintah termasuk dengan rencana mengecilkan impor mobil ini,” kata Rudy. Masih menurut Rudy, pihaknya juga telah menyiasati rencana pemerintah tersebut dengan lebih fokus untuk menggarap penjualan mobil mewah seken yang populasinya di Tanah Air juga terbilang sangat banyak.
“Kita kan tidak hanya menjual mobil baru yang diimpor tapi juga ada mobil seken atau bekas. Kita akan terus branding, terus mengadakan event, acara untuk meningkatkan antusiasme dunia automotif Tanah Air, termasuk menjaga ekosistem mobil seken agar kami dapat terus bertransaksi,” kata Rudy.
Selain akan lebih fokus menggarap mobil seken, masih menurut Rudy, Prestige juga telah menyiapkan metode baru untuk memberikan kemudahan bagi para customer setianya. Salah satunya dengan keringanan pembayaran DP atau down payment.
“Metode baru itu biasanya kan leasing DP sebesar 30 hingga 50 persen langsung dibayar semua, tapi sekarang kami menyediakan tiga kali pembayaran DP. Hal ini diharapkan menjadi stimulus terlebih setelah tak dapat dimungkiri lemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar membuat penjualan lesu,” kata Rudy.
Total mobil yang dibawa di acara tersebut mencapai Rp200 miliar. Seperti apa kemewahan dan keseruannya? Pantai indah, klub pantai yang tengah hits serta mobilmobil eksotis seperti Ferrari, Bugatti dan Lamborghini.
Apa lagi yang kurang? Ketiga perpaduan tersebut begitu terasa saat Prestige Image Motorcars menggelar Prestige Night Gala di FINNS VIP Beach Club Bali pada 22-23 September lalu. Pengunjung FINNS VIP Beach Club Bali benar-benar dimanjakan saat itu.
Bayangkan, siapa yang tidak terpesona ketika melihat mobil-mobil seperti Bugatti Veyron, Ferrari 812 Superfast, Lamborghini Huracan dan lain-lainnya mejeng di pinggir Pantai Berawa, Canggu, Bali seharian.
Suasana makin terasa wah ketika semburat warna jingga dari matahari tergelincir di horizon Pantai Berawa mengguyur badan mobil-mobil tersebut. Total ada 11 mobil dari berbagai merek yang dibawa Prestyige ke Bali, yakni Ferrari, Lamborghini, Porsche, Aston Martin, Mc Laren, Maserati, hingga Bugatti.
Apabila digabung, total harga dari semua mobil yang dipamerkan mencapai Rp200 miliar. “Kurang lebih segitu, dan semua dibawa dari Jakarta dan ada juga dari Surabaya,” ucap Rudy Salim, Presiden Direktur Prestige Image Motorcars.
Rudy menjelaskan, untuk harga Bugatti Veyron mulai Rp90 miliar, Lamborghini Huracan Performante Spyder Rp14,5 miliar, Lamborghini Huracan Spyder Rp10,5 miliar, McLaren 570S Rp9 miliar, Aston Martin DB11 Rp9 miliar, Ferrari 812 Superfast Rp14,5 miliar, Tesla Model X Rp2,9 miliar, dan Lamborghini Aventador S Rp18 miliar.
“Semua harga tersebut berstatus off the road. Kalau ditambah dengan pajak, ditambah lagi sekitar 11 persen dari harga tersebut. Bisa dibeli sekarang juga,” kata dia. Menurut Rudy, pameran ini diadakan, salah satunya untuk mendongkrak penjualan dan membangkitkan minat konsumen dalam membeli mobil super di Indonesia.
“Sekaligus buat meningkatkan pariwisata juga karena di Bali ini juga banyak peminatnya untuk pembeli mobil seperti ini,” ucap Rudy. Dia mengakui saat ini gairah mobil eksotis di Indonesia memang sedikit meredup karena adanya kebijakan pembatasan impor yang diberlakukan pemerintah.
Diketahui, saat ini pemerintah memang berusaha melakukan penyesuaian terhadap PPh (pajak penghasilan) Pasal 22, atas 1.147 pos tarif barang konsumsi diimpor. Produk automotif seperi mobil mewah yang didatangkan utuh (CBU) dari luar negeri dan juga motor besar (moge) ikut masuk di dalamnya.
Ini disebut sebagai sebuah strategi untuk menahan pertumbuhan impor sebesar 24,5 persen Januari- Juli 2018, sedangkan ekspor hanya naik 11,4 persen. Menyebabkan defisit neraca transaksi berjalan pada semester I/2018 sebesar 2,6 persen dolar AS.
Mobil mewah yang terkena pembatasan menurut pemerintah adalah mobil yang diimpor utuh dengan mesin berkapasitas silinder di atas 3.000 cc. Seluruh mobil yang dibawa oleh Prestige di ajang tersebut semuanya terkena pembatasan tersebut.
Inilah mengapa Prestige menggelar Prestige Night Gala agar ketertarikan masyarakat terhadap mobil eksotis tetap terjaga. Rudy mengatakan pada dasarnya pihaknya akan terus mendukung keputusan pemerintah meski terkadang terasa “pahit”, termasuk dengan rencana akan dibatasi atau bahkan dihentikannya impor mobil mewah di atas 3.000cc tersebut.
“Pada dasarnya, kami akan mendukung segala keputusan pemerintah termasuk dengan rencana mengecilkan impor mobil ini,” kata Rudy. Masih menurut Rudy, pihaknya juga telah menyiasati rencana pemerintah tersebut dengan lebih fokus untuk menggarap penjualan mobil mewah seken yang populasinya di Tanah Air juga terbilang sangat banyak.
“Kita kan tidak hanya menjual mobil baru yang diimpor tapi juga ada mobil seken atau bekas. Kita akan terus branding, terus mengadakan event, acara untuk meningkatkan antusiasme dunia automotif Tanah Air, termasuk menjaga ekosistem mobil seken agar kami dapat terus bertransaksi,” kata Rudy.
Selain akan lebih fokus menggarap mobil seken, masih menurut Rudy, Prestige juga telah menyiapkan metode baru untuk memberikan kemudahan bagi para customer setianya. Salah satunya dengan keringanan pembayaran DP atau down payment.
“Metode baru itu biasanya kan leasing DP sebesar 30 hingga 50 persen langsung dibayar semua, tapi sekarang kami menyediakan tiga kali pembayaran DP. Hal ini diharapkan menjadi stimulus terlebih setelah tak dapat dimungkiri lemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar membuat penjualan lesu,” kata Rudy.
(don)