Disia-Sia di Kampung Halaman, Petronas FP1 Jadi Rebutan di Luar Negeri
A
A
A
LONDON - Setelah disia-sia di negara asalnya, Sepeda motor Malaysia yang dikhususkan untuk balap pada tahun 2013 kini menjadi rebutan di Inggris. Petronas memustuskan akan memproduksi FP1 di Inggris untuk dijual bebas.
Sekitar 15 tahun yang lalu, Petronas memiliki kerjasama dengan seorang mantan juara dunia balap motor dan telah mengembangkan sebuah model untuk balapan WSBK dinamakan sebagai FP1.
Seperti dilansir dari Cycle World Minggu (9/12/2018), banyak kontroversi tentang motor ini dan singkat cerita, lebih dari 150 buah telah dibuat, tetapi tidak dapat berlomba dan tidak dapat dijual kepada umum. Akhirnya sebagian disubsidi di Malaysia dan sebagian lagi di Inggris.
Dalam perkembangan terbaru, sebuah perusahaan yang terkenal dengan kerja perbaikan kendaraan balap di Inggris yaitu Lanzante Limited telah mengunggah video berkenaan FP1 ini, bersama kenyataan bahwa ia sedang direnovasi, dan akan dijual kepada umum bersama dukungan suku cadang. Baca: Kawasaki Pembuat Rudal dan Pesawat Tempur Paling Ditakuti Dunia
Spesifikasi lengkap, berapa unit yang ada dan berapa harganya masih lagi tidak diberitahu, tetapi melalui video itu kita bisa melihat sepeda motor tersebut nampak cukup menarik dan mendapat sambutan hangat dari kolektor sepeda motor di seluruh dunia. Jika teknologi termasuk, motor ini sedikit ketinggalan, tetapi karena sejarah dan volumenya yang terbatas, itu dianggap sebagai 'langka'.
FP1 merupakan hasil buah tangan dan kerja sama Petronas dan Tim Sauber yang berlaga di ajang Formula One (F1).
Awalnya FP1 sendiri dipersiapkan untuk berkompetisi di ajang MotoGP, namun Petronas mengubah rencana tersebut dan mempersiapkan FP1 untuk berlaga di Superbike World Championship.
Untuk urusan dapur pacu, Petronas menyematkan mesin berkapasitas 900cc berkonfigurasi tiga silinder. Mesin tersebut di klaim mampu hasilkan 255 daya kuda dan torsi sebesar 107 Nm yang dilontarkan ke roda melalui enam percepatan transmisi.
Sedangkan pada sisi keamanan pengendara, Tim Sauber memasangkan dual disk brake berukuran 320 mm dengan empat kaliper di bagian depan dan 220 mm dengan dua kaliper pada bagian belakang.
Proyek berlaga di Superbike akhirnya terwujud, Petronas sempat bekerja sama dengan Carl Fogarty. Tetapi FP1 tidak banyak berbicara di ajang tersebut lantaran kalah bersaing dengan pabrikan asal Jepang lainnya. Akhirnya tahun 2006, Perusahaan minyak asal Malaysia tersebut menghentikan proyek FP1 sekaligus menghentikan proyek pengembangan motor balap tersebut.
Meski motor FP1 dibuat untuk berlaga di ajang balap, Petronas pun sempat memproduksinya untuk umum sebagai syarat untuk mengikuti ajang balap WSBK. FP1 diproduksi secara terbatas, hanya 150 unit dan disediakan dalam berbagai warna. Totalnya terdapat 100 unit yang tersebar di pasaran.
Sekitar 15 tahun yang lalu, Petronas memiliki kerjasama dengan seorang mantan juara dunia balap motor dan telah mengembangkan sebuah model untuk balapan WSBK dinamakan sebagai FP1.
Seperti dilansir dari Cycle World Minggu (9/12/2018), banyak kontroversi tentang motor ini dan singkat cerita, lebih dari 150 buah telah dibuat, tetapi tidak dapat berlomba dan tidak dapat dijual kepada umum. Akhirnya sebagian disubsidi di Malaysia dan sebagian lagi di Inggris.
Dalam perkembangan terbaru, sebuah perusahaan yang terkenal dengan kerja perbaikan kendaraan balap di Inggris yaitu Lanzante Limited telah mengunggah video berkenaan FP1 ini, bersama kenyataan bahwa ia sedang direnovasi, dan akan dijual kepada umum bersama dukungan suku cadang. Baca: Kawasaki Pembuat Rudal dan Pesawat Tempur Paling Ditakuti Dunia
Spesifikasi lengkap, berapa unit yang ada dan berapa harganya masih lagi tidak diberitahu, tetapi melalui video itu kita bisa melihat sepeda motor tersebut nampak cukup menarik dan mendapat sambutan hangat dari kolektor sepeda motor di seluruh dunia. Jika teknologi termasuk, motor ini sedikit ketinggalan, tetapi karena sejarah dan volumenya yang terbatas, itu dianggap sebagai 'langka'.
FP1 merupakan hasil buah tangan dan kerja sama Petronas dan Tim Sauber yang berlaga di ajang Formula One (F1).
Awalnya FP1 sendiri dipersiapkan untuk berkompetisi di ajang MotoGP, namun Petronas mengubah rencana tersebut dan mempersiapkan FP1 untuk berlaga di Superbike World Championship.
Untuk urusan dapur pacu, Petronas menyematkan mesin berkapasitas 900cc berkonfigurasi tiga silinder. Mesin tersebut di klaim mampu hasilkan 255 daya kuda dan torsi sebesar 107 Nm yang dilontarkan ke roda melalui enam percepatan transmisi.
Sedangkan pada sisi keamanan pengendara, Tim Sauber memasangkan dual disk brake berukuran 320 mm dengan empat kaliper di bagian depan dan 220 mm dengan dua kaliper pada bagian belakang.
Proyek berlaga di Superbike akhirnya terwujud, Petronas sempat bekerja sama dengan Carl Fogarty. Tetapi FP1 tidak banyak berbicara di ajang tersebut lantaran kalah bersaing dengan pabrikan asal Jepang lainnya. Akhirnya tahun 2006, Perusahaan minyak asal Malaysia tersebut menghentikan proyek FP1 sekaligus menghentikan proyek pengembangan motor balap tersebut.
Meski motor FP1 dibuat untuk berlaga di ajang balap, Petronas pun sempat memproduksinya untuk umum sebagai syarat untuk mengikuti ajang balap WSBK. FP1 diproduksi secara terbatas, hanya 150 unit dan disediakan dalam berbagai warna. Totalnya terdapat 100 unit yang tersebar di pasaran.
(wbs)