Xu Li Pemimpin Pencitraan Komputer Dunia
A
A
A
DI bawah kendali CEO Xu Li, Sensetime ingin menjadi pemimpin global dalam pengenalan wajah dan kecerdasan buatan. Mereka ingin menjadi platform seperti Google dan Facebook. Seperti apa?
CEO Xu Li tidak ragu meminjam kata Intel Inside yang amat mashyur itu. Logo Intel Inside artinya perangkat komputer di dalamnya menggunakan chip dari Intel. “Kami membentuk ekosistem dengan mitra bisnis kami. Kami menyebutnya Sensetime Inside,” beber Xu Li.
Belum lama ini, Sensetime Group telah mengumpulkan pendanaan USD600 juta dari Alibaba Group Holding, Temasek Holdings, dan investor lainnya. Valuasi total mereka saat ini mencapai lebih dari USD3 miliar. Sensetime menjadi startup dengan kecerdasan buatan (AI) paling besar di dunia. Sensetime memang mengkhususkan diri dalam sistem yang menganalisis wajah dan gambar dalam skala besar.
Mereka menutup putaran Seri C dalam beberapa bulan terakhir, melibatkan investor ritel seperti Suning.com. Xu Li tidak menjelaskan detail soal investasi. Tetapi, diperkirakan Alibaba adalah pemilik saham terbesar startup tersebut. Dengan kesepakatan itu, valuasi Sensetime melonjak dua kali lipat hanya dalam beberapa bulan.
Didukung Qualcomm, Sen setime ingin menjadi pemimpin di AI dan pencitraan komputer dunia pada 2030. Saat ini pun Sensetime sudah menjadi penyumbang salah satu sistem pengawasan terbesar di dunia. Jika Anda pernah berjalanjalan ke China atau difoto dengan kamera di ponsel, kemungkinan wajah Anda telah direkam oleh perangkat lunak Sensetime.
Sebab, software Sensetime telah terintegrasi dalam 100 juta perangkat mobile di China. Mereka juga berkembang merambah layanan seperti mobil otonom dan augmented reality , termasuk yang terbaru adalah mengembangkan layanan kode bernama Viper untuk mengurai data dari ribuan kamera real time.
Diharapkan software tersebut akan menjadi pionir dalam pengawasan massal. Mereka pun sudah dalam pembicaraan untuk mengumpulkan investasi lain, menargetkan valuasi lebih dari USD4,5 miliar. “Kami akan mengeksplorasi beberapa arah strategis baru dan itulah mengapa kami akan menghabiskan lebih banyak uang untuk membangun infrastruktur,” kata cofounder SenseTime Xu Li.
Perusahaan tersebut sudah profitable tahun lalu, mampu menumbuhkan tenaga kerjanya sebesar sepertiga hingga 2.000 orang. “Selama tiga tahun terakhir, pertumbuhan pendapatan kami ratarata 400%,” kata Xu.Dengan bantuan Alibaba, Sensetime berencana membangun setidaknya lima superkomputer di kotakota papan atas dalam beberapa tahun mendatang untuk menggerakkan Viper dan layanan lainnya. Sensetime mampu mengalirkan ribuan umpan langsung ke satu sistem yang secara otomatis diproses dan ditandai. Software mereka digunakan oleh pemindai wajah kantor, ATM, hingga kamera lalu lintas.
Target mereka adalah menyulap 100.000 umpan secara bersamaan. Pasukan polisi China juga merupakan sum ber penting pelatihan sistem pengenalan citra Sensetime. Saat ini Sensetime telah digu na kan oleh 40 otoritas kota di negara tersebut. “Ini tidak akan memengaruhi pri vasi karena hanya orang berwenang yang dapat mengak sesnya,” katanya. Sensetime mengklaim memiliki 400 klien dan mitra, termasuk Qualcomm, pembuat Chip Nvidia Corp dan smartphone Xiaomi.
Untuk tahun ini, Xu Li memproyeksikan beberapa miliar yuan dalam pendapatan. Mereka juga masuk segmen augmented reality yang dipopulerkan layanan seperti Snapchat , yang menerapkan stiker digital dan gambar di dunia nyata. (Danang)
CEO Xu Li tidak ragu meminjam kata Intel Inside yang amat mashyur itu. Logo Intel Inside artinya perangkat komputer di dalamnya menggunakan chip dari Intel. “Kami membentuk ekosistem dengan mitra bisnis kami. Kami menyebutnya Sensetime Inside,” beber Xu Li.
Belum lama ini, Sensetime Group telah mengumpulkan pendanaan USD600 juta dari Alibaba Group Holding, Temasek Holdings, dan investor lainnya. Valuasi total mereka saat ini mencapai lebih dari USD3 miliar. Sensetime menjadi startup dengan kecerdasan buatan (AI) paling besar di dunia. Sensetime memang mengkhususkan diri dalam sistem yang menganalisis wajah dan gambar dalam skala besar.
Mereka menutup putaran Seri C dalam beberapa bulan terakhir, melibatkan investor ritel seperti Suning.com. Xu Li tidak menjelaskan detail soal investasi. Tetapi, diperkirakan Alibaba adalah pemilik saham terbesar startup tersebut. Dengan kesepakatan itu, valuasi Sensetime melonjak dua kali lipat hanya dalam beberapa bulan.
Didukung Qualcomm, Sen setime ingin menjadi pemimpin di AI dan pencitraan komputer dunia pada 2030. Saat ini pun Sensetime sudah menjadi penyumbang salah satu sistem pengawasan terbesar di dunia. Jika Anda pernah berjalanjalan ke China atau difoto dengan kamera di ponsel, kemungkinan wajah Anda telah direkam oleh perangkat lunak Sensetime.
Sebab, software Sensetime telah terintegrasi dalam 100 juta perangkat mobile di China. Mereka juga berkembang merambah layanan seperti mobil otonom dan augmented reality , termasuk yang terbaru adalah mengembangkan layanan kode bernama Viper untuk mengurai data dari ribuan kamera real time.
Diharapkan software tersebut akan menjadi pionir dalam pengawasan massal. Mereka pun sudah dalam pembicaraan untuk mengumpulkan investasi lain, menargetkan valuasi lebih dari USD4,5 miliar. “Kami akan mengeksplorasi beberapa arah strategis baru dan itulah mengapa kami akan menghabiskan lebih banyak uang untuk membangun infrastruktur,” kata cofounder SenseTime Xu Li.
Perusahaan tersebut sudah profitable tahun lalu, mampu menumbuhkan tenaga kerjanya sebesar sepertiga hingga 2.000 orang. “Selama tiga tahun terakhir, pertumbuhan pendapatan kami ratarata 400%,” kata Xu.Dengan bantuan Alibaba, Sensetime berencana membangun setidaknya lima superkomputer di kotakota papan atas dalam beberapa tahun mendatang untuk menggerakkan Viper dan layanan lainnya. Sensetime mampu mengalirkan ribuan umpan langsung ke satu sistem yang secara otomatis diproses dan ditandai. Software mereka digunakan oleh pemindai wajah kantor, ATM, hingga kamera lalu lintas.
Target mereka adalah menyulap 100.000 umpan secara bersamaan. Pasukan polisi China juga merupakan sum ber penting pelatihan sistem pengenalan citra Sensetime. Saat ini Sensetime telah digu na kan oleh 40 otoritas kota di negara tersebut. “Ini tidak akan memengaruhi pri vasi karena hanya orang berwenang yang dapat mengak sesnya,” katanya. Sensetime mengklaim memiliki 400 klien dan mitra, termasuk Qualcomm, pembuat Chip Nvidia Corp dan smartphone Xiaomi.
Untuk tahun ini, Xu Li memproyeksikan beberapa miliar yuan dalam pendapatan. Mereka juga masuk segmen augmented reality yang dipopulerkan layanan seperti Snapchat , yang menerapkan stiker digital dan gambar di dunia nyata. (Danang)
(nfl)