Uji Irit Bahan Bakar & Kelincahan Manuver Honda Brio
A
A
A
Ada banyak pertimbangan untuk membeli city car. Tapi, dua hal ini yang mungkin sangat penting dan paling terasa dalam keseharian: seberapa irit dan seberapa asyik dikemudikan. Maka, dua hal itu langsung diuji sekaligus dalam acara test drive yang dihelat oleh PT Honda Prospect Motor (HPM) pada Kamis (21/3) silam.
Uji irit dilakukan dengan rute kantor pusat HPM di Sunter, Jakarta Utara ke Sentul, Bogor, Jawa Barat. Sekitar 20 mobil masing-masing diisi oleh tiga orang. Kemudian, layar Multi Information Display (MID) juga sudah direset. Pengukuran berdasarkan MID adalah cara termudah untuk mengetahui seberapa irit mobil 5 penumpang ini.
Total jarak yang ditempuh adalah sekitar 70 kilometer. Karena harus keluar tol terlebih dulu, baru kemudian masuk kembali dan keluar tol Sentul. Tim kami mencatat hasil konsumsi BBM 27 km/liter. Tapi, ternyata masih banyak yang lebih baik. Yang terbaik adalah 30,1 km/liter, diambil dari perekaman layar MID.
Memang hasil terbaik itu punya ”syarat”.
Sebab, ternyata pengemudi tidak menyalakan AC selama perjalanan. Jika menggunakan AC dan tidak berupaya untuk ”berkendara irit”, hasil yang dicapai masih tetap bisa diatas 20 km/jam. Hasil itu membuktikan bahwa mesin 1.2 L SOHC 4 Silinder Segaris i-VTEC + DBW pada mobil dengan banderol Rp140 jutaan itu bekerja optimal. Bahwa Honda memang dikenal dengan mesin yang irit, namun tetap bertenaga.
Dan pengujiannya memang bukan itu saja. Di Sentul, media ditantang untuk melakukan slalom dan parkir paralel. Pembalap Alvin Bahar mendemokan kelincahan Brio bermanuver tajam diantara kerucut lalu lintas, lalu dengan lincahnya melakukan parkir paralel dengan putaran 180 derajat di tempat yang disediakan. Terlihat sangat mudah, walau ketika dicoba sendiri sangat sulit.
Saya letakkan posisi transmisi di S. Supaya mendapat torsi lebih besar. Begitu gas dibejek, akselerasi Brio memang terasa cukup bertenaga. Juga kelincahan bodinya ketika bermanuver. Walau kini pantatnya lebih lebar, panjangnya juga bertambah. Tapi, Brio masih lincah. Yang tersulit memang ketika harus melakukan putaran 180 derajat. Kecepatan, putaran setir, dan tarikan hand brake harus pas.
Saya memang gagal. Karena ada satu roda belakang yang diluar garis yang ditentukan. Tapi, terbukti banyak media lain yang berhasil. Saat ini Brio masih tetap menjadi salah satu tulang punggung penjulan Honda. Dalam dua bulan pertama di 2019, All New Honda Brio mencatat penjualan sebanyak 12.477 unit, yang terdiri dari 9.486 unit All New Honda Brio Satya dan 2.991 unit All New Honda Brio RS.
Uji irit dilakukan dengan rute kantor pusat HPM di Sunter, Jakarta Utara ke Sentul, Bogor, Jawa Barat. Sekitar 20 mobil masing-masing diisi oleh tiga orang. Kemudian, layar Multi Information Display (MID) juga sudah direset. Pengukuran berdasarkan MID adalah cara termudah untuk mengetahui seberapa irit mobil 5 penumpang ini.
Total jarak yang ditempuh adalah sekitar 70 kilometer. Karena harus keluar tol terlebih dulu, baru kemudian masuk kembali dan keluar tol Sentul. Tim kami mencatat hasil konsumsi BBM 27 km/liter. Tapi, ternyata masih banyak yang lebih baik. Yang terbaik adalah 30,1 km/liter, diambil dari perekaman layar MID.
Memang hasil terbaik itu punya ”syarat”.
Sebab, ternyata pengemudi tidak menyalakan AC selama perjalanan. Jika menggunakan AC dan tidak berupaya untuk ”berkendara irit”, hasil yang dicapai masih tetap bisa diatas 20 km/jam. Hasil itu membuktikan bahwa mesin 1.2 L SOHC 4 Silinder Segaris i-VTEC + DBW pada mobil dengan banderol Rp140 jutaan itu bekerja optimal. Bahwa Honda memang dikenal dengan mesin yang irit, namun tetap bertenaga.
Dan pengujiannya memang bukan itu saja. Di Sentul, media ditantang untuk melakukan slalom dan parkir paralel. Pembalap Alvin Bahar mendemokan kelincahan Brio bermanuver tajam diantara kerucut lalu lintas, lalu dengan lincahnya melakukan parkir paralel dengan putaran 180 derajat di tempat yang disediakan. Terlihat sangat mudah, walau ketika dicoba sendiri sangat sulit.
Saya letakkan posisi transmisi di S. Supaya mendapat torsi lebih besar. Begitu gas dibejek, akselerasi Brio memang terasa cukup bertenaga. Juga kelincahan bodinya ketika bermanuver. Walau kini pantatnya lebih lebar, panjangnya juga bertambah. Tapi, Brio masih lincah. Yang tersulit memang ketika harus melakukan putaran 180 derajat. Kecepatan, putaran setir, dan tarikan hand brake harus pas.
Saya memang gagal. Karena ada satu roda belakang yang diluar garis yang ditentukan. Tapi, terbukti banyak media lain yang berhasil. Saat ini Brio masih tetap menjadi salah satu tulang punggung penjulan Honda. Dalam dua bulan pertama di 2019, All New Honda Brio mencatat penjualan sebanyak 12.477 unit, yang terdiri dari 9.486 unit All New Honda Brio Satya dan 2.991 unit All New Honda Brio RS.
(don)