Cara Aman Mudik Minim Polemik
A
A
A
JAKARTA - Dalam acara peluncuran buku 'Mudik Minim Polemik' karya Edo Rusyanto, Joko Santoso selaku perwakilan dari BPJT menyampaikan beberapa hal penting terkait dengan kemacetan yang akan terjadi ketika mudik.
Joko Santoso, perwakilan dari BPJT mengatakan bahwa persiapan mudik kali ini, kementrian PU dan kepolisian sudah melakukan persiapan untuk menghadapi mudik semenjak 2 bulan lalu dan ini juga sudah dilakukan rapat koordinasi untuk menyusun strategi dalam memecah kemacetan ketika mudik nanti.
“Berdasarkan identifikasi dan pelayanan yang harus ditingkatkan adalah kita harus melakukan upaya buka tutup di rest area karena berdasarkan pengalaman tahun lalu pengguna jalan tol itu berhenti di rest area hanya untuk mengisi uang elektronik, jadi kami menghimbau untuk menyiapkan uang elektronik sebelum melakukan berpergian.” Selasa (7/5/2019)
Pengemudi mudik disarankan untuk mengisi uang elektronik mereka secukup mungkin untuk sampai di kota tujuan. Adapun uang elektronik yang harus diisikan berkisar Rp100.000 hingga Rp800.000. Namun pengemudi juga bisa mengecek berapa jumlah uang elektronik yang dibutuhkan untuk sampai di kota tujuan.
Selain itu BPJT memiliki rencana terkait kepadatan kendaraan yang selalu menumpuk di salah satu titik kemacetan jalan tol yaitu di gerbang tol Cikarang Utama, rencananya gerbang tol ini akan di geser ke Cikampek Utama yang berada di kilometer 70, dan untuk yang kearah Bandung berada di kilometer 67. Ini adalah salah satu strategi kementrian PU untuk memecah kemacetan di jalan tol saat mudik.
Mudik kali ini juga akan diberlakukan sistem one way yang memungkinkan untuk mengurangi tingkat kemacetan, sebelumnya sistem one way ini sudah diberlakukan di mudik pada tahun lalu namun masih diberlakukan secara mendadak dan tahun ini rencananya akan di legal kan. Jadi mudik untuk jalan tol seluruhnya akan mengarah ke jawa dari kilometer 29 sampai kilometer 262 yang berlokasi di Brebes.
Berdasarkan kajian dari kementrian perhubungan bahwasanya tahun 2019 ini ada sekitar 58% yang akan melewati jalan tol yang terdiri 30% bis dan mobil pribadi. Ini yang perlu diantisipasi oleh masyarakat karena adanya isue mengenai tiket pesawat mahal, dan memungkinkan masyaraat untuk berbondong-bondong masuk ke jalan tol.
Maka dari itu BPJT menyarakan pengemudi untuk menyiapkan tenaga mereka dan juga menyiapkan BBM kendaraan mereka dengan diisi full untuk menghadapi perjalan mudik tahun ini.
“Kami juga menyediakan helipad untuk mengantisipasi evakuasi, karena dengan kemacetan jalan tol yang sangat padat mempersulit petugas kami untuk melakukan evakuasi, akhirnya diputuskan akan ada 4 helipad di jalan tol serta satu memanfaatkan bandara di cirebon, disediakan h-10 dan h+10.” Tutur Joko. (NABIL ALFARUQ)
Joko Santoso, perwakilan dari BPJT mengatakan bahwa persiapan mudik kali ini, kementrian PU dan kepolisian sudah melakukan persiapan untuk menghadapi mudik semenjak 2 bulan lalu dan ini juga sudah dilakukan rapat koordinasi untuk menyusun strategi dalam memecah kemacetan ketika mudik nanti.
“Berdasarkan identifikasi dan pelayanan yang harus ditingkatkan adalah kita harus melakukan upaya buka tutup di rest area karena berdasarkan pengalaman tahun lalu pengguna jalan tol itu berhenti di rest area hanya untuk mengisi uang elektronik, jadi kami menghimbau untuk menyiapkan uang elektronik sebelum melakukan berpergian.” Selasa (7/5/2019)
Pengemudi mudik disarankan untuk mengisi uang elektronik mereka secukup mungkin untuk sampai di kota tujuan. Adapun uang elektronik yang harus diisikan berkisar Rp100.000 hingga Rp800.000. Namun pengemudi juga bisa mengecek berapa jumlah uang elektronik yang dibutuhkan untuk sampai di kota tujuan.
Selain itu BPJT memiliki rencana terkait kepadatan kendaraan yang selalu menumpuk di salah satu titik kemacetan jalan tol yaitu di gerbang tol Cikarang Utama, rencananya gerbang tol ini akan di geser ke Cikampek Utama yang berada di kilometer 70, dan untuk yang kearah Bandung berada di kilometer 67. Ini adalah salah satu strategi kementrian PU untuk memecah kemacetan di jalan tol saat mudik.
Mudik kali ini juga akan diberlakukan sistem one way yang memungkinkan untuk mengurangi tingkat kemacetan, sebelumnya sistem one way ini sudah diberlakukan di mudik pada tahun lalu namun masih diberlakukan secara mendadak dan tahun ini rencananya akan di legal kan. Jadi mudik untuk jalan tol seluruhnya akan mengarah ke jawa dari kilometer 29 sampai kilometer 262 yang berlokasi di Brebes.
Berdasarkan kajian dari kementrian perhubungan bahwasanya tahun 2019 ini ada sekitar 58% yang akan melewati jalan tol yang terdiri 30% bis dan mobil pribadi. Ini yang perlu diantisipasi oleh masyarakat karena adanya isue mengenai tiket pesawat mahal, dan memungkinkan masyaraat untuk berbondong-bondong masuk ke jalan tol.
Maka dari itu BPJT menyarakan pengemudi untuk menyiapkan tenaga mereka dan juga menyiapkan BBM kendaraan mereka dengan diisi full untuk menghadapi perjalan mudik tahun ini.
“Kami juga menyediakan helipad untuk mengantisipasi evakuasi, karena dengan kemacetan jalan tol yang sangat padat mempersulit petugas kami untuk melakukan evakuasi, akhirnya diputuskan akan ada 4 helipad di jalan tol serta satu memanfaatkan bandara di cirebon, disediakan h-10 dan h+10.” Tutur Joko. (NABIL ALFARUQ)
(wbs)