Telkomsel Ingin CSR-nya Ciptakan Nilai Tambah di Masyarakat
A
A
A
JAKARTA - Telkomsel sudah 24 tahun eksis melayani masyarakat Indonesia. Kini mereka ingin memberikan dampak lebih nyata dalam program sosialnya.
Manajemen mengubah fokus program corporate social responsibility (CSR) bukan lagi pada filantropi, tapi lebih kepada kegiatan yang menciptakan dampak sosial ekonomi. Tepatnya menciptakan nilai tambah bagi bangsa Indonesia.
"Kami mengurangi filantropi dan program CSR lebih banyak untuk mengkreasikan nilai, bukan sekadar memberikan. Artinya masyarakat penerima didorong memiliki nilai lebih, dalam hal ini (Telkomsel sebagai perusahaan digital telco) digital literasi," kata Director Human Capital Management Telkomsel Irfan A Tachrir saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (20/6/2019).
Sementara itu, Vice President Corporate Communications Telkomsel, Denny Abidin, mengatakan, sebagai perusahaan yang bertransformasi menjadi digital telco company, manajemen berkomitmen selalu siap mengakselerasikan negeri dengan mengembangkan ekosistem digital di Indonesia. Telkomsel memanfaatkan kemahiran teknologi informasi dan digital untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat melalui program CSR.
"Program dan kegiatan CSR kami rancang secara tepat untuk turut mendorong percepatan pembangunan masyarakat digital Indonesia, di mana hal ini juga menjadi bagian fondasi untuk mengakselerasi perkembangan ekosistem digital dalam mewujudkan Indonesia Digital,” ucap Denny.
Terdapat empat pilar program CSR yang dicanangkan Telkomsel, yaitu Pendidikan, Masyarakat Digital, Pemberdayaan Masyarakat, dan Filantropi. Dalam pilar Pendidikan, program CSR ditujukan untuk meningkatkan kapasitas ilmu pengetahuan dan mempersiapkan keahilan profesi generasi muda Indonesia di berbagai bidang. "Program CSR pada pilar pendidikan ini antara lain IndonesiaNEXT dan T-Perpus (Perpustakaan Digital Telkomsel)," sebut General Manager CSR Telkomsel Tubagus Husniyullah.
Pilar selanjutnya Masyarakat Digital. Tujuan dari program CSR dalam pilar ini ialah Telkomsel berkontribusi untuk mendorong penggunaan teknologi secara positif yang berdampak pada pengembangan karakter dan kualitas sumber daya manusia. Sehingga dapat memanfaatkan internet untuk kegiatan produktif yang mendukung gaya hidup digital masyarakat Indonesia. "Program CSR pada pilar ini antara lain adalah The NextDev dan Internet BAIK," imbuhnya.
Pilar ketiga, adalah Pemberdayaan Masyarakat yang bertujuan untuk mendukung pengembangan potensi masyarakat dan usaha lokal melalui penyediaan infrastruktur utama, memperkuat keterampilan dan sumber daya melalui pelatihan dan pendampingan komuntas, meningkatkan akses terhadap pasar dan modal serta meningkatkan nilai keberlangsungan bisnis. Program CSR pada pilar ini antara lain, Baktiku Negeriku, Patriot Desa Digital, dan Creative Millennials.
"Berbagai program pemberdayaan masyarakat ini dilakukan atas kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan terkait. Program mengajak partisipasi aktif dari berbagai pihak untuk memberikan manfaat yang positif bagi lingkungannya," kata Tubagus.
Sedangkan pada pilar Filantropi, BUMN telekomunikasi ini secara aktif terlibat dalam kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat. Telkomsel bahkan memiliki program khusus dalam merespons kejadian bencana alam di berbagai wilayah Indonesia.
Program menitikberatkan untuk melakukan percepatan perbaikan terhadap jaringan Telkomsel yang terdampak bencana, sehingga kenyamanan dalam berkomunikasi dan berkoordinasi tetap terjaga. Termasuk beragam aktivitas social seperti pemberian bantuan kebutuhan pokok maupun perbaikan infrastruktur di daerah terdampak hingga fase recovery.
Tubagus mengatakan, program CSR pada pilar ini adalah TERRA atau Telkomsel Emergency Response & Recovery Activity. "Jadi ketika ada musibah, program ini yang dijalankan," katanya.
Irfan menambahkan, pilar Pendidikan menjadi nomor satu karena resources bangsa ini masih belum cukup bersaing dengan bangsa lain, bahkan di level Asia Tenggara sekalipun. "Digital literasi dan digital capability kita masih nomor lima di ASEAN. Masih kalah dari Singapura, Thailand, Malaysia, dan Filipina. Karena itu kami menggelar training digital, pendidikan internet untuk meningkatkan nilai masyarakat," beber Irfan.
Dia menceritakan, belum lama ini ke Kaimana, Papua Barat, untuk menggelar program CSR pemberdayaan warga setempat. "Tak banyak yang tahu apa dan bagaimana menggunakan internet. Karena itu, kami ambil 'champion'-nya yang mengenal internet lebih baik dari yang lain. Nah melalui dia pelatihan disebarkan ke lingkungannya," katanya lagi seraya menambahkan, dalam pelatihan juga diajarkan bagaimana tampilan produk di internet dan pengemasan dari produk agar menarik calon konsumen.
"Segala upaya yang dilakukan Telkomsel melalui empat pilar CSR ini kami tujukan untuk dapat berkontribusi secara nyata yang dampaknya dapat secara langsung dirasakan oleh berbagai lapisan masyarakat terutama untuk mengatasi beberapa masalah sosial ekonomi secara komprehensif,” tutup Denny.
Manajemen mengubah fokus program corporate social responsibility (CSR) bukan lagi pada filantropi, tapi lebih kepada kegiatan yang menciptakan dampak sosial ekonomi. Tepatnya menciptakan nilai tambah bagi bangsa Indonesia.
"Kami mengurangi filantropi dan program CSR lebih banyak untuk mengkreasikan nilai, bukan sekadar memberikan. Artinya masyarakat penerima didorong memiliki nilai lebih, dalam hal ini (Telkomsel sebagai perusahaan digital telco) digital literasi," kata Director Human Capital Management Telkomsel Irfan A Tachrir saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (20/6/2019).
Sementara itu, Vice President Corporate Communications Telkomsel, Denny Abidin, mengatakan, sebagai perusahaan yang bertransformasi menjadi digital telco company, manajemen berkomitmen selalu siap mengakselerasikan negeri dengan mengembangkan ekosistem digital di Indonesia. Telkomsel memanfaatkan kemahiran teknologi informasi dan digital untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat melalui program CSR.
"Program dan kegiatan CSR kami rancang secara tepat untuk turut mendorong percepatan pembangunan masyarakat digital Indonesia, di mana hal ini juga menjadi bagian fondasi untuk mengakselerasi perkembangan ekosistem digital dalam mewujudkan Indonesia Digital,” ucap Denny.
Terdapat empat pilar program CSR yang dicanangkan Telkomsel, yaitu Pendidikan, Masyarakat Digital, Pemberdayaan Masyarakat, dan Filantropi. Dalam pilar Pendidikan, program CSR ditujukan untuk meningkatkan kapasitas ilmu pengetahuan dan mempersiapkan keahilan profesi generasi muda Indonesia di berbagai bidang. "Program CSR pada pilar pendidikan ini antara lain IndonesiaNEXT dan T-Perpus (Perpustakaan Digital Telkomsel)," sebut General Manager CSR Telkomsel Tubagus Husniyullah.
Pilar selanjutnya Masyarakat Digital. Tujuan dari program CSR dalam pilar ini ialah Telkomsel berkontribusi untuk mendorong penggunaan teknologi secara positif yang berdampak pada pengembangan karakter dan kualitas sumber daya manusia. Sehingga dapat memanfaatkan internet untuk kegiatan produktif yang mendukung gaya hidup digital masyarakat Indonesia. "Program CSR pada pilar ini antara lain adalah The NextDev dan Internet BAIK," imbuhnya.
Pilar ketiga, adalah Pemberdayaan Masyarakat yang bertujuan untuk mendukung pengembangan potensi masyarakat dan usaha lokal melalui penyediaan infrastruktur utama, memperkuat keterampilan dan sumber daya melalui pelatihan dan pendampingan komuntas, meningkatkan akses terhadap pasar dan modal serta meningkatkan nilai keberlangsungan bisnis. Program CSR pada pilar ini antara lain, Baktiku Negeriku, Patriot Desa Digital, dan Creative Millennials.
"Berbagai program pemberdayaan masyarakat ini dilakukan atas kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan terkait. Program mengajak partisipasi aktif dari berbagai pihak untuk memberikan manfaat yang positif bagi lingkungannya," kata Tubagus.
Sedangkan pada pilar Filantropi, BUMN telekomunikasi ini secara aktif terlibat dalam kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat. Telkomsel bahkan memiliki program khusus dalam merespons kejadian bencana alam di berbagai wilayah Indonesia.
Program menitikberatkan untuk melakukan percepatan perbaikan terhadap jaringan Telkomsel yang terdampak bencana, sehingga kenyamanan dalam berkomunikasi dan berkoordinasi tetap terjaga. Termasuk beragam aktivitas social seperti pemberian bantuan kebutuhan pokok maupun perbaikan infrastruktur di daerah terdampak hingga fase recovery.
Tubagus mengatakan, program CSR pada pilar ini adalah TERRA atau Telkomsel Emergency Response & Recovery Activity. "Jadi ketika ada musibah, program ini yang dijalankan," katanya.
Irfan menambahkan, pilar Pendidikan menjadi nomor satu karena resources bangsa ini masih belum cukup bersaing dengan bangsa lain, bahkan di level Asia Tenggara sekalipun. "Digital literasi dan digital capability kita masih nomor lima di ASEAN. Masih kalah dari Singapura, Thailand, Malaysia, dan Filipina. Karena itu kami menggelar training digital, pendidikan internet untuk meningkatkan nilai masyarakat," beber Irfan.
Dia menceritakan, belum lama ini ke Kaimana, Papua Barat, untuk menggelar program CSR pemberdayaan warga setempat. "Tak banyak yang tahu apa dan bagaimana menggunakan internet. Karena itu, kami ambil 'champion'-nya yang mengenal internet lebih baik dari yang lain. Nah melalui dia pelatihan disebarkan ke lingkungannya," katanya lagi seraya menambahkan, dalam pelatihan juga diajarkan bagaimana tampilan produk di internet dan pengemasan dari produk agar menarik calon konsumen.
"Segala upaya yang dilakukan Telkomsel melalui empat pilar CSR ini kami tujukan untuk dapat berkontribusi secara nyata yang dampaknya dapat secara langsung dirasakan oleh berbagai lapisan masyarakat terutama untuk mengatasi beberapa masalah sosial ekonomi secara komprehensif,” tutup Denny.
(mim)