Automotif Dunia Perkuat Indonesia sebagai Basis Produksi
A
A
A
JAKARTA - Posisi Indonesia sebagai basis produksi automotif kian kukuh. Teranyar, pabrikan mobil asal Korea Selatan mengungkapkan rencananya membangun pabrik di Tanah Air. Kehadiran Hyundai tersebut melengkapi langkah raksasa automotif dunia yang sebelumnya telah menyatakan komitmennya menggelontorkan dana triliunan rupiah untuk membuat pabrik seperti dilakukan PT Toyota Motor Corp dan Volkswagen.
Komitmen Hyundai disampaikan Executive Vice Chairman Hyundai Euisun Chung kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, kemarin. Selain Euisun Chung, turut dalam rombongan delegasi Hyundai antara lain President Hyundai Young Woon-kong, Executive Vice President Hyundai Hong-jae Park, dan Senior Vice President Youngtack Lee.
Adapun Presiden Jokowi didampingi Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong. “Tadi yang dibahas rencana investasi dari Hyundai Motors di Indonesia,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto seusai pertemuan.
Hanya, berapa nilai investasi yang bakal digelontorkan belum diungkapkan. Begitu pun di mana pabrik dimaksud akan dibangun, juga belum dipastikan. Menurut Airlangga, Hyundai masih melakukan proses studi, salah satunya meninjau beberapa kawasan untuk dijadikan pabrik. “Jadi, investasi sedang dalam studi. Mereka sedang melakukan survei daripada kawasan,” ungkapnya.
Pabrik yang akan dibangun di Indonesia akan memperkuat posisi negeri ini sebagai pengekspor kendaraan roda empat. Pasalnya, Hyundai berencana mengekspor 40% produksinya, sedangkan 60% untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik. “Tentu Pak Presiden positif untuk menanggapi industri automotif, karena ini salah satu yang menjadi andalan untuk ekspor Indonesia ke depan,” imbuhnya.
Selain menyampaikan rencana membangun pabrik, pimpinan Hyundai juga meminta dukungan pemerintah Indonesia, termasuk terkait fasilitas s tax holiday. Menurut Airlangga, pemerintah merespons positif permintaan tersebut. “Tax holiday sedang dibicarakan. Kemudian skema impor dengan beberapa negara. Kan kita sudah punya perjanjian perdagangan ASEAN-Korea, ASEAN-China, kemudian dengan India kan sedang dalam penjajakan. Itu juga disampaikan,” paparnya.
Selain itu, pertemuan juga membahas teknologi automotif masa depan seperti electric vehicle, fuel cell vehicle, autonomous vehicle. Bahkan, industri ini sedang mempertimbangkan untuk flying vehicle. Sebelumnya, Toyota Motor Corp (TMC) telah menyampaikan rencana menggelontorkan investasi baru senilai Rp28 triliun.
Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia Bob Azam menyebut, komitmen Toyota, Hyundai, dan lain-lain mengindikasikan principal automotif dunia melihat Indonesia sebagai kawasan yang diperhitungkan sebagai basis produksi mobil global. "Ini karena posisi Indonesia berpeluang menjadi basis suplly chain industry automotif global,” tegasnya kepada KORAN SINDOkemarin.
Untuk apa dana sebesar itu, Bob Azam belum bisa merinci. Namun, dia menggariskan bahwa Toyota akan fokus mengembangkan kendaraan berbasis elektrik di Tanah Air. Investasi baru tersebut diperkirakan akan digunakan untuk membangun pabrik baru atau fasilitas produksi baru untuk mobil listrik. Selain itu, juga untuk pengembangan fasilitas produksi komponen yang dibutuhkan oleh mobil listrik yang akan diproduksi.
Raksasa automotif Jerman Volkswagen juga memastikan menghidupkan kembali fasilitas perakitan mobil di Cikampek, Jawa Barat. "Untuk memproduksi varian Tiguan AllSpace,” ujar Chief Operating Officer PT Garuda Mataram Motor Jonas Chendana kepada KORAN SINDO kemarin. PT Garuda Mataram Motor merupakan Agen Pemegang Merek Volkswagen (VW) di Indonesia.
Menurut Jonas, perekonomian Indonesia yang membaik membuat pihaknya melakukan pengembangan fasilitas produksi. Ditambah, tren pasar Indonesia yang bergeser ke arah mobil dengan kapasitas tujuh penumpang menjadi peluang bagi Volkswagen."Tentunya ini adalah momen sangat berharga buat VW, karena kami kembali menyodorkan produk yang dirakit bangsa kita sendiri," tegas Jonas.
Rencananya, produksi perdana Tiguan AllSpace akan dilakukan bulan depan. Diharapkan momentum tersebut menjadi kebangkitan VW di Indonesia, sehingga nantinya bisa dilakukan kegiatan produksi secara penuh dan tidak hanya merakit. Volkswagen Tiguan AllSpace menggunakan platform MQB (Modular Transverse Matrix), dengan dimensi yang lebih besar, plus jarak sumbu roda 77 mm lebih panjang dibandingkan generasi sebelumnya.
Selain itu, Tiguan AllSpace memiliki kabin yang lebih luas, dan memiliki kepraktisan istimewa yakni baris kedua dan ketiga jika dilipat memiliki desain yang sama datar. "Ke depan, tentunya kami sedang melihat peluang untuk model lain diproduksi di Indonesia,” tegas Jonas.
Komitmen Hyundai disampaikan Executive Vice Chairman Hyundai Euisun Chung kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, kemarin. Selain Euisun Chung, turut dalam rombongan delegasi Hyundai antara lain President Hyundai Young Woon-kong, Executive Vice President Hyundai Hong-jae Park, dan Senior Vice President Youngtack Lee.
Adapun Presiden Jokowi didampingi Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong. “Tadi yang dibahas rencana investasi dari Hyundai Motors di Indonesia,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto seusai pertemuan.
Hanya, berapa nilai investasi yang bakal digelontorkan belum diungkapkan. Begitu pun di mana pabrik dimaksud akan dibangun, juga belum dipastikan. Menurut Airlangga, Hyundai masih melakukan proses studi, salah satunya meninjau beberapa kawasan untuk dijadikan pabrik. “Jadi, investasi sedang dalam studi. Mereka sedang melakukan survei daripada kawasan,” ungkapnya.
Pabrik yang akan dibangun di Indonesia akan memperkuat posisi negeri ini sebagai pengekspor kendaraan roda empat. Pasalnya, Hyundai berencana mengekspor 40% produksinya, sedangkan 60% untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik. “Tentu Pak Presiden positif untuk menanggapi industri automotif, karena ini salah satu yang menjadi andalan untuk ekspor Indonesia ke depan,” imbuhnya.
Selain menyampaikan rencana membangun pabrik, pimpinan Hyundai juga meminta dukungan pemerintah Indonesia, termasuk terkait fasilitas s tax holiday. Menurut Airlangga, pemerintah merespons positif permintaan tersebut. “Tax holiday sedang dibicarakan. Kemudian skema impor dengan beberapa negara. Kan kita sudah punya perjanjian perdagangan ASEAN-Korea, ASEAN-China, kemudian dengan India kan sedang dalam penjajakan. Itu juga disampaikan,” paparnya.
Selain itu, pertemuan juga membahas teknologi automotif masa depan seperti electric vehicle, fuel cell vehicle, autonomous vehicle. Bahkan, industri ini sedang mempertimbangkan untuk flying vehicle. Sebelumnya, Toyota Motor Corp (TMC) telah menyampaikan rencana menggelontorkan investasi baru senilai Rp28 triliun.
Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia Bob Azam menyebut, komitmen Toyota, Hyundai, dan lain-lain mengindikasikan principal automotif dunia melihat Indonesia sebagai kawasan yang diperhitungkan sebagai basis produksi mobil global. "Ini karena posisi Indonesia berpeluang menjadi basis suplly chain industry automotif global,” tegasnya kepada KORAN SINDOkemarin.
Untuk apa dana sebesar itu, Bob Azam belum bisa merinci. Namun, dia menggariskan bahwa Toyota akan fokus mengembangkan kendaraan berbasis elektrik di Tanah Air. Investasi baru tersebut diperkirakan akan digunakan untuk membangun pabrik baru atau fasilitas produksi baru untuk mobil listrik. Selain itu, juga untuk pengembangan fasilitas produksi komponen yang dibutuhkan oleh mobil listrik yang akan diproduksi.
Raksasa automotif Jerman Volkswagen juga memastikan menghidupkan kembali fasilitas perakitan mobil di Cikampek, Jawa Barat. "Untuk memproduksi varian Tiguan AllSpace,” ujar Chief Operating Officer PT Garuda Mataram Motor Jonas Chendana kepada KORAN SINDO kemarin. PT Garuda Mataram Motor merupakan Agen Pemegang Merek Volkswagen (VW) di Indonesia.
Menurut Jonas, perekonomian Indonesia yang membaik membuat pihaknya melakukan pengembangan fasilitas produksi. Ditambah, tren pasar Indonesia yang bergeser ke arah mobil dengan kapasitas tujuh penumpang menjadi peluang bagi Volkswagen."Tentunya ini adalah momen sangat berharga buat VW, karena kami kembali menyodorkan produk yang dirakit bangsa kita sendiri," tegas Jonas.
Rencananya, produksi perdana Tiguan AllSpace akan dilakukan bulan depan. Diharapkan momentum tersebut menjadi kebangkitan VW di Indonesia, sehingga nantinya bisa dilakukan kegiatan produksi secara penuh dan tidak hanya merakit. Volkswagen Tiguan AllSpace menggunakan platform MQB (Modular Transverse Matrix), dengan dimensi yang lebih besar, plus jarak sumbu roda 77 mm lebih panjang dibandingkan generasi sebelumnya.
Selain itu, Tiguan AllSpace memiliki kabin yang lebih luas, dan memiliki kepraktisan istimewa yakni baris kedua dan ketiga jika dilipat memiliki desain yang sama datar. "Ke depan, tentunya kami sedang melihat peluang untuk model lain diproduksi di Indonesia,” tegas Jonas.
(don)