Brian Smith Keuletan Fotografer Tokoh Dunia

Minggu, 08 September 2019 - 11:30 WIB
Brian Smith Keuletan...
Brian Smith Keuletan Fotografer Tokoh Dunia
A A A
BRIAN Smith berprofesi sebagai fotografer profesional lebih dari 30 tahun. Potret ikonik selebritas, atlet, dan eksekutif terkenal karyanya telah digunakan dalam periklanan serta menghiasi sampul dan halaman ratusan majalah.

Smith lahir pada 16 Juli 1959 di Ames, Iowa, Amerika Seikat. Dia memulai karier fotografinya di sekolah menengah pada 1981. Dia diberi kesempatan memotret untuk buku tahunan sekolahnya dan surat kabar lokal.

“Ketika tumbuh dewasa, tiba-tiba saya berubah pikiran setiap tiga atau empat bulan tentang apa yang ingin saya lakukan. Kemudian saya menyadari, dengan fotografi, saya dapat melakukan sesuatu yang berbeda setiap hari,” ujar Smith saat ditemui di Ciputra Artpreneur, Jakarta Selatan, Jumat (23/8). Setelah lulus sekolah menengah, Smith kuliah di University of Missouri, di mana dia memperdalam passion-nya pada fotografi sambil belajar jurnalisme.

Empat tahun kemudian setelah lulus kuliah, dia pindah ke New Orleans. Dia pun ditawari pekerjaan oleh OC Register sebagai bagian dari tim foto jalanan. Di sinilah Smith memenangi hadiah Pulitzer untuk karyanya yang mendokumentasikan Olimpiade Los Angeles 1984.

“Pekerjaan pertama saya yaitu dengan New Orleans Times Picayune. Saya menghabiskan waktu singkat di sana sebelum bekerja di Orange County Register. Saya menghabiskan empat tahun bekerja. Di situlah saya memenangi Pulitzer,” ujar Smith. Penghargaan Pulitzer membuat nama Smith di dunia fotografi mulai dikenal. Dia pun mulai dipanggil oleh majalah seperti Rolling Stone dan Sports Illustrated untuk melakukan pemotretan.

Dari sinilah, Smith mulai memotret selebritas dan tokoh papan atas dunia. “Ini semua tentang interaksi subjek dan meruntuhkan penghalang. Kadang-kadang saya hanya memiliki waktu lima menit untuk melakukan ini. Ini adalah tantangan terbesar saya memotret selebritas,” ujar dia.

Smith telah memotret banyak selebritas, seperti Arnold Schwarzenegger, George Clooney, Zooey Deschanel, Ben Stiller, dan Samuel L Jackson. Dia pun memotret atlet papan atas seperti Serena Williams, Jeff Gordon, dan Shaquille O’Neal. Sementara untuk penyanyi, dia telah memotret Tony Bennett, DMX, Shakira, dan Gloria Estefan.

“Anda tidak harus menjadi seorang ahli. Anda hanya perlu cukup tahu untuk melibatkan subjek Anda. Kesempatan untuk terhubung dengan semua jenis kepribadian, mulai ekonom terkenal internasional hingga artis rap adalah bagian favorit saya dari pekerjaan ini,” beber Smith. Karya Smith telah dipublikasikan di berbagai media, seperti Sports Illustrated, ESPN Magazine, Time, Forbes, Elle, dan GQ Inggris . Tugas fotografinya telah membawanya ke enam benua dan mendatangi lebih dari 40 negara. Saat memotret, Smith menggunakan kamera Sony a900.

Dia menggunakan lensa Zeiss seperti Zeiss 24-70, meskipun dia juga sering menggunakan Zeiss 85mm 1.4, 35 mm 1.8 m, 16-35 mm 2.8, dan tentu saja 70-200 mm 2.8. Ini melayani seluruh jajaran, dari 24 mm untuk potret lingkungan horizontal dengan banyak lokasi di sekitar subjek hingga 70 mm pada ujung panjang.

“Sebagai seorang fotografer potret, 90%- nya adalah seorang psikoanalis hebat dan teknik pemahaman 10%. Itu benar-benar bermuara pada bagaimana Anda bisa membuat seseorang merasa nyaman. Membuat mereka terbuka adalah bagian terbesar dari pekerjaan ini,” tutur Smith.

Terkadang Smith menggunakan sepasang kamera Sony a7RII dengan FE 24-70 mm F2.8 G Master Lens di satu dan FE 85 mm F1.4 G Master Lens di tangan yang lain. Setelah pemotretan, Smith melakukan proses pascaproduksi. Dia mengunduh gambar ke folder pada hard drive, kemudian mengganti nama semua gambar menggunakan ID pemotretan #dalam nama file.

Lalu, Smith menyinkronkan metadata ke semua gambar untuk memastikan bahwa informasi hak cipta selalu disematkan ke setiap gambar sebelum ada orang di luar studio yang melihatnya. Dia pun akan mengedit dan membagikan dengan kliennya serta menerapkan penyesuaian untuk semuanya.

“Tujuan saya pada titik ini adalah menjadi 90% akurat dengan tampilan gambar akhir untuk diedit, tetapi tanpa perbaikan. Selanjutnya, saya menggunakan Lightroom CC untuk membuat galeri web pemotretan HTML. Saya FTP ke situs web yang saya gunakan untuk persetujuan klien dan mengirimi mereka email tautan,” ungkapnya.

Smith pun aktif mempromosikan pekerjaannya. Dia melakukan promosi media sosial, situs berbagi foto, wawancara untuk majalah atau situs web fotografinya. “Sebagai seorang fotografer, situs web Anda adalah etalase Anda di seluruh dunia. Anda ingin membuat orang masuk dan membuat mereka merasa diterima begitu mereka masuk,” katanya. (Dwi Nur Ratnaningsih)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1778 seconds (0.1#10.140)