Bolehkah Menempatkan Elektronik di Dalam Kamar Anak?
A
A
A
PENATAAN kamar anak bukan sekadar bagaimana cara memilih furnitur dan warna yang tepat. Andapun harus memperhatikan penggunaan perangkat elektronik didalamnya. Jangan sampai haltersebut bisa membuat si kecil sulit untuk beristirahat.
"Sayang anak, malang anak". Ungkapan ini rasanya bisa jadi pas jika Anda berniat untuk melengkapi kamar anak dengan perangkat elektronik seperti TV dan komputer. Kebanyakan dari kita selalu beralasan hal tersebut untukmemenuhi kebutuhan teknologi, juga hiburan. Perangkat elektronik itu ternyata tidak baik efeknya bagi pertumbuhan raga dan jiwa sang anak.
Menurut Paramita Atmodiwirjo, salah seorang dosen Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Indonesia, kehadiran peralatan elektronik di kamar anak akan menciptakan pemikiran pada anak bahwa kamar adalah ruang untuk bermain, bukan tempat yang tenang untuk beristirahat.
Bila hal itu terjadi, akibatnya anak akan menghabiskan waktu sangat banyak di dalam kamar untuk menonton dan bermain game sehingga interaksi anak dengan anggota keluarganya menjadi sangat berkurang. "Anak akan menjadi asyik sendiri dengan dunianya di dalam kamar," sebut Paramita.
Sementara itu, desainer Rina Renvil berpendapat bahwa penggunaan TV dan komputer di kamar bisa mengganggu kenyamanan tidur anak. Menurutnya, radiasi yang dikeluarkan TV dan komputer dapat membuat otak anak tidaknyaman untuk beristirahat. Bahkan jika terlalu sering akan membuat anak menjadi sering “ngelindur” saat tidur.
Tidak hanya itu, berdasarkanpenelitian terbaru yang dilakukan para peneliti di University of Helsinki, Finlandia, televisi dan komputer bisa menyebabkan anak-anak gelisah dan susah tidur.Tidak hanya itu, presentasi sekolah anak juga bisa ikut berpengaruh menjadi menurun.
"Penggunaan televisi dan komputer di kamar tidur bisa menyebabkan pola tidur anak terganggu pada anak yang masih membutuhkan waktu istirahat lebih banyak. Apalagi saat anak sedang memasuki masa pubertas," sebut Paramita.
Penelitian dilakukan 353 anak berusia 10 sampai 11 tahun. Mereka ditanya tentang penggunaan televisi, komputer, dan kebiasaan tidur mereka. Setelah 18 bulan, anak-anak ditanya tentang pertanyaan yangsama lagi, dan hasil penelitian punmenunjukkan semakin sering anak-anak bermain game komputer ataumenonton televisi di kamar, maka akan semakin larut malam mereka tidur.
Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam BMC Public Health Journal, kehadiran televisi atau komputer di kamar tidur sangat mengganggu, terutama bagi anak laki-laki. Para peneliti juga mengungkapkan anak-anak sering menonton televisi atau bermain komputer cenderung kurang berolahraga sehingga ketika saatnya istirahat, mereka tidak mengantuk.
Selain itu, paparan sinar dari komputer dan televisi dapat menyebabkan perubahan hormonal pada anak, dan pada akhirnya membuatnya sulit tidur. Lewat penjelasan di atas, maka ada baiknya jika kamar anak dibebaskan dari perangkat elektronik yang bisa membuat mereka sulit tidur. "Kamar adalah ruangan anak untuk tempat beristirahat, dan baiknya ciptakan suasana yang nyaman serta tenang," saran Rina.
Bukan hanya peralatan elektronik seperti televisi dankomputer, Anda pun harus cermatdalam meletakkan perangkat pendingin udara di dalam kamaranak. Jika ditempatkan di ruang tidur anak, sebaiknya AC jangan dihadapkan langsung ke tempattidur. Posisi AC yang baik adalah berada di samping kanan atau kiri tempat tidur anak. Dengan begitu,anak pun tidak langsung menghirupudara dingin AC. (Aprilia S Andyna)
"Sayang anak, malang anak". Ungkapan ini rasanya bisa jadi pas jika Anda berniat untuk melengkapi kamar anak dengan perangkat elektronik seperti TV dan komputer. Kebanyakan dari kita selalu beralasan hal tersebut untukmemenuhi kebutuhan teknologi, juga hiburan. Perangkat elektronik itu ternyata tidak baik efeknya bagi pertumbuhan raga dan jiwa sang anak.
Menurut Paramita Atmodiwirjo, salah seorang dosen Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Indonesia, kehadiran peralatan elektronik di kamar anak akan menciptakan pemikiran pada anak bahwa kamar adalah ruang untuk bermain, bukan tempat yang tenang untuk beristirahat.
Bila hal itu terjadi, akibatnya anak akan menghabiskan waktu sangat banyak di dalam kamar untuk menonton dan bermain game sehingga interaksi anak dengan anggota keluarganya menjadi sangat berkurang. "Anak akan menjadi asyik sendiri dengan dunianya di dalam kamar," sebut Paramita.
Sementara itu, desainer Rina Renvil berpendapat bahwa penggunaan TV dan komputer di kamar bisa mengganggu kenyamanan tidur anak. Menurutnya, radiasi yang dikeluarkan TV dan komputer dapat membuat otak anak tidaknyaman untuk beristirahat. Bahkan jika terlalu sering akan membuat anak menjadi sering “ngelindur” saat tidur.
Tidak hanya itu, berdasarkanpenelitian terbaru yang dilakukan para peneliti di University of Helsinki, Finlandia, televisi dan komputer bisa menyebabkan anak-anak gelisah dan susah tidur.Tidak hanya itu, presentasi sekolah anak juga bisa ikut berpengaruh menjadi menurun.
"Penggunaan televisi dan komputer di kamar tidur bisa menyebabkan pola tidur anak terganggu pada anak yang masih membutuhkan waktu istirahat lebih banyak. Apalagi saat anak sedang memasuki masa pubertas," sebut Paramita.
Penelitian dilakukan 353 anak berusia 10 sampai 11 tahun. Mereka ditanya tentang penggunaan televisi, komputer, dan kebiasaan tidur mereka. Setelah 18 bulan, anak-anak ditanya tentang pertanyaan yangsama lagi, dan hasil penelitian punmenunjukkan semakin sering anak-anak bermain game komputer ataumenonton televisi di kamar, maka akan semakin larut malam mereka tidur.
Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam BMC Public Health Journal, kehadiran televisi atau komputer di kamar tidur sangat mengganggu, terutama bagi anak laki-laki. Para peneliti juga mengungkapkan anak-anak sering menonton televisi atau bermain komputer cenderung kurang berolahraga sehingga ketika saatnya istirahat, mereka tidak mengantuk.
Selain itu, paparan sinar dari komputer dan televisi dapat menyebabkan perubahan hormonal pada anak, dan pada akhirnya membuatnya sulit tidur. Lewat penjelasan di atas, maka ada baiknya jika kamar anak dibebaskan dari perangkat elektronik yang bisa membuat mereka sulit tidur. "Kamar adalah ruangan anak untuk tempat beristirahat, dan baiknya ciptakan suasana yang nyaman serta tenang," saran Rina.
Bukan hanya peralatan elektronik seperti televisi dankomputer, Anda pun harus cermatdalam meletakkan perangkat pendingin udara di dalam kamaranak. Jika ditempatkan di ruang tidur anak, sebaiknya AC jangan dihadapkan langsung ke tempattidur. Posisi AC yang baik adalah berada di samping kanan atau kiri tempat tidur anak. Dengan begitu,anak pun tidak langsung menghirupudara dingin AC. (Aprilia S Andyna)
(nfl)