Begini Cerita Pemred SINDO Media Tentang Keselamatan Berkendara
A
A
A
JAKARTA - Yayasan Astra Honda Motor (AHM) terus melakukan kampanye pentingnya keamanan berkendara bagi seluruh pengguna jalan raya. Kampanye bertajuk #cariamanitukeren itu fokus diberikan kepada generasi muda, khususnya siswa-siswi SMA, agar mereka dapat belajar mengenai safety riding.
Tentunya pembelajaran itu dilakukan dengan cara yang menyenangkan. Misalnya yang dilakukan di SMAN Unggulan MH Thamrin Jakarta, Kamis (5/12/2019). Pada kesempatan itu, AHM menggandeng SINDO Media dan aplikasi TikTok.
Di hadapan para siswa, Pemimpin Redaksi (Pemred) SINDO Media, Djaka Susila, yang berperan sebagai moderator acara, menceritakan pengalamannya ketika terkena tilang polisi untuk pertama kalinya. Sanksi itu diberikan karena dia tidak menggunakan helm ketika mengendarai sepeda motor.
Sanksi tilang diterima Djaka sebagai teguran dari pihak kepolisian agar dirinya selalu mengutamakan keamanan dalam berkendara. Sejak saat itu, dia berjanji pada dirinya sendiri untuk menaati segala aturan yang ada ketika berkendara di jalan raya.
"Sekarang saya kalau naik motor harus lengkap, pakai helm, jaket, sepatu, sarung tangan, dan semua komponen lain. Karena keamanan berkendara yang paling utama," tuturnya.
Sementara itu, Ahmad Muhibbuddin, Wakil Ketua Yayasan Astra Honda Motor, mengaku senang dapat mengampanyekan cara berkendara yang baik di jalan. Sebab, meskipun sudah mengenakan pakaian yang aman untuk berkendara dan mematuhi rambu lalu lintas, terkadang kecelakaan juga bisa saja terjadi. "Itulah pentingnya kampanye ini disampaikan ke orang lain juga," katanya.
Hendrik Ferianto, Instruktur Safety Riding AHM, mengatakan, kecelakaan di jalan raya bisa disebabkan karena dua faktor. Pertama faktor manusia dan yang kedua faktor lingkungan.
Karena itu, menurut Hendrik, kita tidak bisa hanya mengandalkan kemampuan mengendarai sepeda motor. Namun juga dituntut kedewasaan saat di jalan raya.
"Kebanyakan orang learning by the doing. Padahal etika berkendara juga penting. Lalu emosi juga harus diredam," pintanya.
Tentunya pembelajaran itu dilakukan dengan cara yang menyenangkan. Misalnya yang dilakukan di SMAN Unggulan MH Thamrin Jakarta, Kamis (5/12/2019). Pada kesempatan itu, AHM menggandeng SINDO Media dan aplikasi TikTok.
Di hadapan para siswa, Pemimpin Redaksi (Pemred) SINDO Media, Djaka Susila, yang berperan sebagai moderator acara, menceritakan pengalamannya ketika terkena tilang polisi untuk pertama kalinya. Sanksi itu diberikan karena dia tidak menggunakan helm ketika mengendarai sepeda motor.
Sanksi tilang diterima Djaka sebagai teguran dari pihak kepolisian agar dirinya selalu mengutamakan keamanan dalam berkendara. Sejak saat itu, dia berjanji pada dirinya sendiri untuk menaati segala aturan yang ada ketika berkendara di jalan raya.
"Sekarang saya kalau naik motor harus lengkap, pakai helm, jaket, sepatu, sarung tangan, dan semua komponen lain. Karena keamanan berkendara yang paling utama," tuturnya.
Sementara itu, Ahmad Muhibbuddin, Wakil Ketua Yayasan Astra Honda Motor, mengaku senang dapat mengampanyekan cara berkendara yang baik di jalan. Sebab, meskipun sudah mengenakan pakaian yang aman untuk berkendara dan mematuhi rambu lalu lintas, terkadang kecelakaan juga bisa saja terjadi. "Itulah pentingnya kampanye ini disampaikan ke orang lain juga," katanya.
Hendrik Ferianto, Instruktur Safety Riding AHM, mengatakan, kecelakaan di jalan raya bisa disebabkan karena dua faktor. Pertama faktor manusia dan yang kedua faktor lingkungan.
Karena itu, menurut Hendrik, kita tidak bisa hanya mengandalkan kemampuan mengendarai sepeda motor. Namun juga dituntut kedewasaan saat di jalan raya.
"Kebanyakan orang learning by the doing. Padahal etika berkendara juga penting. Lalu emosi juga harus diredam," pintanya.
(mim)