TransNusa Airline Bakal Buka Rute Penerbangan Baru ke Morotai
A
A
A
JAKARTA - PT Jababeka Morotai, pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Morotai, bekerja sama dengan PT Transnusa Aviation Mandiri membuka rute penerbangan dan dukungan peningkatan pariwisata di Morotai, Maluku Utara.
MoU atau nota kesepahaman bersama ditandatangani oleh Basuri Tjahaja Purnama selaku Direktur Utama P. Jababeka Morotai dengan Leo Budiman, Direktur PT.Transnusa Aviation Mandiri, di Board of Directors Room, Menara Batavia- Jakarta.
Pasca penandatangan MoU ini, TransNusa akan menghadirkan rute penerbangan Hong Kong-Morotai-Bali. Di mana frekuensi penerbangannya sebanyak dua kali dalam sepekan. Jababeka Morotai akan menyediakan akomodasi dan transportasi untuk para turis yang akan datang ke Pulau Morotai.
Menurut Basuri Tjahaja Purnama, jika rute penerbangan internasional berhasil dibuka, diproyeksikan akan membuat wisata yang berada di KEK Morotai akan lebih hidup dan mampu mendongkrak jumlah kunjungan turis lokal maupun asing ke sana.
Seperti diketahui, KEK Morotai terkenal akan pantai dan alam bawah laut yang indah, penuh sisa perang dunia kedua dan bisa berenang bersama hiu dengan aman. Ditambah kekayaan budaya dan alamnya dengan air terjun cantik dan eksotis, serta dikelilingi pulau-pulau kecil seperti Pulau Dodola.
Pulau Morotai juga bisa memiliki Museum Trikora, Museum Perang Dunia II, dan 28 diving spot yang setiap spot-nya memiliki keunikan tersendiri. "Ini adalah upaya kami untuk mengakselerasi dan menggairahkan perekonomian di Morotai. Kami yakin kerja sama dalam membuka rute penerbangan domestik dan internasional ini bisa membantu meningkatkan kunjungan wisatawan ke Pulau Morotai dan meningkatkan devisa negara," harap Basuri.
Hal senada disampaikan Leo Budiman. Dikatakannya, rute penerbangan Bali-Morotai-Hong Kong bisa membuka pertumbuhan pariwisata dan bahkan perekonomian di Morotai. Itu karena rute ini dibuat sudah melewati proses riset pasar, sehingga diyakini mampu menarik turis yang berada di Bali dan Hong Kong tapi juga para investor untuk datang ke Pulau Morotai.
"Saya sangat sangat optimistis dengan kerja sama ini. Karena Indonesia sumber dari pasar, Indonesia merupakan titik tolak dari perekonomian," ucap Leo.
Kapan rute itu bisa dibuka? "Rencananya akan dibuka pada Juni 2020 apabila semua syarat administrasi dan lapangan telah siap, mengingat saat ini kondisi di Asia belum begitu kondusif karena wabah virus Corona," pungkas Basuri.
MoU atau nota kesepahaman bersama ditandatangani oleh Basuri Tjahaja Purnama selaku Direktur Utama P. Jababeka Morotai dengan Leo Budiman, Direktur PT.Transnusa Aviation Mandiri, di Board of Directors Room, Menara Batavia- Jakarta.
Pasca penandatangan MoU ini, TransNusa akan menghadirkan rute penerbangan Hong Kong-Morotai-Bali. Di mana frekuensi penerbangannya sebanyak dua kali dalam sepekan. Jababeka Morotai akan menyediakan akomodasi dan transportasi untuk para turis yang akan datang ke Pulau Morotai.
Menurut Basuri Tjahaja Purnama, jika rute penerbangan internasional berhasil dibuka, diproyeksikan akan membuat wisata yang berada di KEK Morotai akan lebih hidup dan mampu mendongkrak jumlah kunjungan turis lokal maupun asing ke sana.
Seperti diketahui, KEK Morotai terkenal akan pantai dan alam bawah laut yang indah, penuh sisa perang dunia kedua dan bisa berenang bersama hiu dengan aman. Ditambah kekayaan budaya dan alamnya dengan air terjun cantik dan eksotis, serta dikelilingi pulau-pulau kecil seperti Pulau Dodola.
Pulau Morotai juga bisa memiliki Museum Trikora, Museum Perang Dunia II, dan 28 diving spot yang setiap spot-nya memiliki keunikan tersendiri. "Ini adalah upaya kami untuk mengakselerasi dan menggairahkan perekonomian di Morotai. Kami yakin kerja sama dalam membuka rute penerbangan domestik dan internasional ini bisa membantu meningkatkan kunjungan wisatawan ke Pulau Morotai dan meningkatkan devisa negara," harap Basuri.
Hal senada disampaikan Leo Budiman. Dikatakannya, rute penerbangan Bali-Morotai-Hong Kong bisa membuka pertumbuhan pariwisata dan bahkan perekonomian di Morotai. Itu karena rute ini dibuat sudah melewati proses riset pasar, sehingga diyakini mampu menarik turis yang berada di Bali dan Hong Kong tapi juga para investor untuk datang ke Pulau Morotai.
"Saya sangat sangat optimistis dengan kerja sama ini. Karena Indonesia sumber dari pasar, Indonesia merupakan titik tolak dari perekonomian," ucap Leo.
Kapan rute itu bisa dibuka? "Rencananya akan dibuka pada Juni 2020 apabila semua syarat administrasi dan lapangan telah siap, mengingat saat ini kondisi di Asia belum begitu kondusif karena wabah virus Corona," pungkas Basuri.
(mim)