Gakeslab Pastikan Pasokan Alat Kesehatan untuk Atasi Virus Corona Aman
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah pada 11 Maret kemarin secara resmi mengumumkan jumlah penderita COVID-19 di Indonesia telah mencapai 34 orang. Bahkan ada kemungkinan jumlahnya masih akan terus bertambah. Pemerintah pun bekerja keras untuk menangani dan mencegah penyebaran wabah lebih lanjut.
Sehubungan kondisi darurat ini, Gakeslab Indonesia, selaku asosiasi yang mewadahi para penyalur resmi dan toko alat kesehatan dan laboratorium (Alkeslab), menyatakan, akan memberikan usaha terbaik untuk mendukung pemerintah, khususnya Kementerian Kesehatan dalam penanggulangan wabah.
“Kami berkomitmen untuk berpartitisipasi dalam upaya penanggulangan wabah COVID-19 dan -secara khusus– saat ini kami telah mengirimkan perwakilan untuk menjadi anggota Satuan Tugas (Satgas) Antisipasi Dampak COVID-19 yang dikoordinasikan oleh Kantor Staf Presiden (KSP),” kata Ketua Umum Gakeslab Indonesia, Sugihadi.
Selain itu, sambung Sugihadi, sesuai amanat Menteri Kesehatan untuk memastikan ketersediaan sarana perawatan untuk pasien-pasien lain. Termasuk para pasien yang sudah terkonfirmasi sebagai penderita COVID-19 dan pasien lain yang biasa berobat ke luar negeri, tetapi terhalang oleh kondisi wabah ini.
Dia menegaskan, Gakeslab Indonesia terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan guna mendukung kebutuhan rumah sakit dalam hal ketersediaan alat kesehatan berkualitas. Dengan begitu, masyarakat dapat melakukan pelayanan kesehatan di dalam negeri.
"Gakeslab Indonesia memiliki berbagai sumber daya yang dapat dimanfaatkan oleh pemerintah untuk membantu penanganan wabah dan perawatan pasien lainnya. Antara lain, persediaan Alkeslab dan kapasitas untuk mendidik, memantau serta mengendalikan kegiatan anggota, dalam rangka mencegah tindakan penimbunan serta penjualan dengan harga tidak wajar,” papar Sugihadi.
Sementara Ketua Dewan Etik Gakeslab Indonesia, Satrija Sumarkho, menjelaskan, Gakeslab Indonesia merupakan organisasi penyalur Alkeslab yang memiliki kredibilitas. "Kami merupakan salah satu organisasi yang terdepan dalam mengadopsi konsep PROFIT (Profesional Berintegritas) dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kami juga telah memiliki Kode Etik untuk anggota kami, yang sejalan dengan Kode Etik asosiasi Alkeslab internasional lainnya," sebunya.
Dia menambahkan, mereka berkomitmen untuk membantu pemerintah dalam membina dan mengambil tindakan yang diperlukan demi memastikan anggotanya tidak melakukan penimbunan. Atau penjualan dengan harga yang tidak wajar.
bSugihadi menjelaskan, Gakeslab Indonesia juga bersedia untuk memberikan masukan mengenai proses pengendalian pasokan, sehingga pemerintah dapat melakukan inspeksi mendadak (sidak) dan penindakan secara tepat. Dalam hal ini, target sidak dan penindakan seyogyanya adalah para penyalur liar dan pengecer musiman yang mencoba mengambil kesempatan dari wabah ini.
Dengan begitu, sidak dan penindakan ini tidak akan salah sasaran kepada penyalur resmi, karena hal ini dapat mengompromikan ketersediaan di daerah sebagai akibat dari ketakutan penyalur resmi dalam menyimpan stok yang wajar. Ketakutan ini akan menyebabkan terputusnya pasokan kepada masyarakat, dan itu sangat kontra-produktif.”
Sugihadi menegaskan, untuk memastikan ketersediaan Alkeslab dengan harga wajar dan jumlah yang memadai, pihaknya juga berharap agar Kementerian Kesehatan dan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP), dapat berkoordinasi untuk percepatan dan penyederhanaan pengadaan melalui Katalog Elektronik, karena saat ini Rumah Sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya perlu mendapat layanan pengadaan Alkeslab secepat mungkin (khususnya untuk Alkeslab ibutuhkan dalam perawatan pasien COVID-19), mengingat bahwa pasien yang membutuhkan perawatan bertambah setiap harinya.
Selain itu, ketersediaan Alkeslab dalam jumlah yang memadai dan harga transparan secara otomatis akan mencegah penimbunan atau pasokan dengan harga yang tidak wajar. Dalam hal ini, Katalog Elektronik merupakan instrumen pengendalian harga yang sangat efektif, karena harga yang tercantum secara terbuka dapat menjadi acuan untuk menilai kewajaran harga.
Gakeslab Indonesia berdiri pada 6 Mei 1977 sebagai wadah kerja sama dan pengembangan usaha Alkeslab di Indonesia. Sejak terbentuk, Gakeslab Indonesia memiliki tujuan untuk meningkatkan harkat dan martabat penyalur Alkeslab di Indonesia. Sehingga dapat dilihat sebagai mitra yang sejajar dengan pemerintah untuk mengembangkan usaha Alkeslab di Tanah Air.
Saat ini, Gakeslab Indonesia memiliki 462 anggota di seluruh Indonesia, yang bergerak dalam bidang ekspor, impor dan penyaluran Alkeslab.
Sehubungan kondisi darurat ini, Gakeslab Indonesia, selaku asosiasi yang mewadahi para penyalur resmi dan toko alat kesehatan dan laboratorium (Alkeslab), menyatakan, akan memberikan usaha terbaik untuk mendukung pemerintah, khususnya Kementerian Kesehatan dalam penanggulangan wabah.
“Kami berkomitmen untuk berpartitisipasi dalam upaya penanggulangan wabah COVID-19 dan -secara khusus– saat ini kami telah mengirimkan perwakilan untuk menjadi anggota Satuan Tugas (Satgas) Antisipasi Dampak COVID-19 yang dikoordinasikan oleh Kantor Staf Presiden (KSP),” kata Ketua Umum Gakeslab Indonesia, Sugihadi.
Selain itu, sambung Sugihadi, sesuai amanat Menteri Kesehatan untuk memastikan ketersediaan sarana perawatan untuk pasien-pasien lain. Termasuk para pasien yang sudah terkonfirmasi sebagai penderita COVID-19 dan pasien lain yang biasa berobat ke luar negeri, tetapi terhalang oleh kondisi wabah ini.
Dia menegaskan, Gakeslab Indonesia terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan guna mendukung kebutuhan rumah sakit dalam hal ketersediaan alat kesehatan berkualitas. Dengan begitu, masyarakat dapat melakukan pelayanan kesehatan di dalam negeri.
"Gakeslab Indonesia memiliki berbagai sumber daya yang dapat dimanfaatkan oleh pemerintah untuk membantu penanganan wabah dan perawatan pasien lainnya. Antara lain, persediaan Alkeslab dan kapasitas untuk mendidik, memantau serta mengendalikan kegiatan anggota, dalam rangka mencegah tindakan penimbunan serta penjualan dengan harga tidak wajar,” papar Sugihadi.
Sementara Ketua Dewan Etik Gakeslab Indonesia, Satrija Sumarkho, menjelaskan, Gakeslab Indonesia merupakan organisasi penyalur Alkeslab yang memiliki kredibilitas. "Kami merupakan salah satu organisasi yang terdepan dalam mengadopsi konsep PROFIT (Profesional Berintegritas) dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kami juga telah memiliki Kode Etik untuk anggota kami, yang sejalan dengan Kode Etik asosiasi Alkeslab internasional lainnya," sebunya.
Dia menambahkan, mereka berkomitmen untuk membantu pemerintah dalam membina dan mengambil tindakan yang diperlukan demi memastikan anggotanya tidak melakukan penimbunan. Atau penjualan dengan harga yang tidak wajar.
bSugihadi menjelaskan, Gakeslab Indonesia juga bersedia untuk memberikan masukan mengenai proses pengendalian pasokan, sehingga pemerintah dapat melakukan inspeksi mendadak (sidak) dan penindakan secara tepat. Dalam hal ini, target sidak dan penindakan seyogyanya adalah para penyalur liar dan pengecer musiman yang mencoba mengambil kesempatan dari wabah ini.
Dengan begitu, sidak dan penindakan ini tidak akan salah sasaran kepada penyalur resmi, karena hal ini dapat mengompromikan ketersediaan di daerah sebagai akibat dari ketakutan penyalur resmi dalam menyimpan stok yang wajar. Ketakutan ini akan menyebabkan terputusnya pasokan kepada masyarakat, dan itu sangat kontra-produktif.”
Sugihadi menegaskan, untuk memastikan ketersediaan Alkeslab dengan harga wajar dan jumlah yang memadai, pihaknya juga berharap agar Kementerian Kesehatan dan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP), dapat berkoordinasi untuk percepatan dan penyederhanaan pengadaan melalui Katalog Elektronik, karena saat ini Rumah Sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya perlu mendapat layanan pengadaan Alkeslab secepat mungkin (khususnya untuk Alkeslab ibutuhkan dalam perawatan pasien COVID-19), mengingat bahwa pasien yang membutuhkan perawatan bertambah setiap harinya.
Selain itu, ketersediaan Alkeslab dalam jumlah yang memadai dan harga transparan secara otomatis akan mencegah penimbunan atau pasokan dengan harga yang tidak wajar. Dalam hal ini, Katalog Elektronik merupakan instrumen pengendalian harga yang sangat efektif, karena harga yang tercantum secara terbuka dapat menjadi acuan untuk menilai kewajaran harga.
Gakeslab Indonesia berdiri pada 6 Mei 1977 sebagai wadah kerja sama dan pengembangan usaha Alkeslab di Indonesia. Sejak terbentuk, Gakeslab Indonesia memiliki tujuan untuk meningkatkan harkat dan martabat penyalur Alkeslab di Indonesia. Sehingga dapat dilihat sebagai mitra yang sejajar dengan pemerintah untuk mengembangkan usaha Alkeslab di Tanah Air.
Saat ini, Gakeslab Indonesia memiliki 462 anggota di seluruh Indonesia, yang bergerak dalam bidang ekspor, impor dan penyaluran Alkeslab.
(mim)