Ertiga ditargetkan laku di Jatim 1.000 unit/bulan
A
A
A
Sindonews.com - PT United Motors Center (UMC) Jawa Timur (Jatim) mentargetkan penjualan tahun ini mencapai 700 hingga 1.000 unit Ertiga. Dari jumlah tersebut, UMC bakal memasarkan sebesar 15 persen untuk Ertiga Sporty.
“Target ini bisa kita penuhi, banyak konsumen yang sudah indent produk-produk Ertiga,” kata Marketing Manager UMC, Yuanita Christanti, Minggu (13/4/2014).
Angka tersebut cukup realistis, karena pasar mobil low MPV sedang memiliki potensi yang sangat bagus di Jatim. Konsumen yang mengindent setiap bulannya mulai 300 hingga 500 unit mobil.
Untuk itu, pelayanan mulai diperbaiki, jika tahun terdahulu untuk mengindent mobil Ertiga menunggu 6 bulan, tetapi saat ini konsumen hanya menunggu 1 hingga 2 bulan. “Saat ini waktunya memberikan pelayanan terbaik,” ujarnya.
Menurut Yuanita, penjualan Ertiga di Jatim pada kuartal pertama tahun ini, tidak menyusut meski pengamat menyebut tahun ini sebagai masa sulit industri otomotif. Pada periode Januari hingga Maret 2014, UMC menjual 2.461 unit Ertiga. Angka itu tumbuh mengingat di periode yang sama pada 2013, penjualan Ertiga sebanyak 2.134 unit.
"Awal 2013 lalu, low MPV belum dapat saingan dari LCGC. Selain itu, kompetitor juga belum sebanyak sekarang, kita harus lebih serius,” ucap dia.
Secara keseluruhan, meski pemilu dan LCGC disebut-sebut mampu mereduksi pasar low MPV, tapi penjualan mobil keluarga kelas menengah ini masih menunjukkan peningkatan di Jatim. Sebanyak 10.363 unit low MPV terjual di periode Januari-Maret tahun ini, atau meningkat 3,8 persen dari tahun lalu.
Penjualan low MPV berkontribusi 30 persen dari penjualan mobil di Jatim. Sementara menurut Yuanita, untuk Suzuki, malah berkontribusi 53 persen, mengalahkan Wagon-R yang menjadi LCGC Suzuki.
Ertiga Sporty sendiri merupakan pengembangan varian Ertiga dari sisi eksterior. Beberapa bagian yang membuatnya berbeda dengan Ertiga tipe standar adalah bumper depan dan belakang dengan desain baru, side skirt, muffler, termasuk velg ukuran R16. "Modifikasi eksterior ini memang membidik mereka yang lebih berjiwa muda," kata Yuanita.
Tipe Sporty, dengan dua pilihan warna, yakni silver dan putih ini, melengkapi empat varian Ertiga sebelumnya, yakni GA (standar polosan), GL (tanpa rem ABS), GX (dengan ABS), dan Elegant. Sama seperti Sporty, Elegant merupakan pengembangan tipe standar, hanya lebih ke arah interior, seperti kulit jok dan pelapis dashboard.
Sejak resmi membuka kran indent pada bulan lalu, UMC membanderol Ertiga Sporty dengan harga Rp198 juta untuk transmisi otomatis, dan Rp186 juta untuk manual. Harga ini lebih mahal sekitar Rp12 juta dari tipe GL, atau standar.
“Target ini bisa kita penuhi, banyak konsumen yang sudah indent produk-produk Ertiga,” kata Marketing Manager UMC, Yuanita Christanti, Minggu (13/4/2014).
Angka tersebut cukup realistis, karena pasar mobil low MPV sedang memiliki potensi yang sangat bagus di Jatim. Konsumen yang mengindent setiap bulannya mulai 300 hingga 500 unit mobil.
Untuk itu, pelayanan mulai diperbaiki, jika tahun terdahulu untuk mengindent mobil Ertiga menunggu 6 bulan, tetapi saat ini konsumen hanya menunggu 1 hingga 2 bulan. “Saat ini waktunya memberikan pelayanan terbaik,” ujarnya.
Menurut Yuanita, penjualan Ertiga di Jatim pada kuartal pertama tahun ini, tidak menyusut meski pengamat menyebut tahun ini sebagai masa sulit industri otomotif. Pada periode Januari hingga Maret 2014, UMC menjual 2.461 unit Ertiga. Angka itu tumbuh mengingat di periode yang sama pada 2013, penjualan Ertiga sebanyak 2.134 unit.
"Awal 2013 lalu, low MPV belum dapat saingan dari LCGC. Selain itu, kompetitor juga belum sebanyak sekarang, kita harus lebih serius,” ucap dia.
Secara keseluruhan, meski pemilu dan LCGC disebut-sebut mampu mereduksi pasar low MPV, tapi penjualan mobil keluarga kelas menengah ini masih menunjukkan peningkatan di Jatim. Sebanyak 10.363 unit low MPV terjual di periode Januari-Maret tahun ini, atau meningkat 3,8 persen dari tahun lalu.
Penjualan low MPV berkontribusi 30 persen dari penjualan mobil di Jatim. Sementara menurut Yuanita, untuk Suzuki, malah berkontribusi 53 persen, mengalahkan Wagon-R yang menjadi LCGC Suzuki.
Ertiga Sporty sendiri merupakan pengembangan varian Ertiga dari sisi eksterior. Beberapa bagian yang membuatnya berbeda dengan Ertiga tipe standar adalah bumper depan dan belakang dengan desain baru, side skirt, muffler, termasuk velg ukuran R16. "Modifikasi eksterior ini memang membidik mereka yang lebih berjiwa muda," kata Yuanita.
Tipe Sporty, dengan dua pilihan warna, yakni silver dan putih ini, melengkapi empat varian Ertiga sebelumnya, yakni GA (standar polosan), GL (tanpa rem ABS), GX (dengan ABS), dan Elegant. Sama seperti Sporty, Elegant merupakan pengembangan tipe standar, hanya lebih ke arah interior, seperti kulit jok dan pelapis dashboard.
Sejak resmi membuka kran indent pada bulan lalu, UMC membanderol Ertiga Sporty dengan harga Rp198 juta untuk transmisi otomatis, dan Rp186 juta untuk manual. Harga ini lebih mahal sekitar Rp12 juta dari tipe GL, atau standar.
(gpr)