Manfaat Eco-Driving bagi Teknologi Kendaraan

JAKARTA - Workshop Eco-Driving pada pekan lingkungan Indonesia 2014 memberikan keberhasilan, manfaat teknis dan ekomoni, dampak kesehatan dan lingkungan bagi teknologi kendaraan.

Program ini telah dilaksanakan di beberapa negara Eropa sejak akhir 80-an. Swiss dan Jerman merupakan contoh negara yang telah sukses menerapkan program Eco-Driving.

Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan KLH, Karliansyah, mengatakan kampanye harus ditingkatkan peduli terhadap lingkungan di Indonesia. Tujuannya adalah ekosistem terjaga dari perubahan iklim. Salah satu penyebabnya pencemaran udara berasal dari transportasi. "Dengan adanya Eco-Driving dapat mengurangi jumlah kecelakan lalu lintas" ucapnya.

Karliansyah, menambahkan bahkan penerapan kebijakan Eco-Driving merupakan bukti nyata di Swiss dengan diklaim telah menghemat bahan bakar sebesar 1,9 juta liter per tahun. Keberhasilan dan manfaat Eco-Driving kini telah menjalar ke negara lain di Eropa dan benua lainnya.

"Studi kita, kajian kita pada 2013, dampak polusi berakibat penyakit. Masyarakat yang menderita ISPA di Jakarta saja membutuhkan uang pengobatan kurang lebih Rp19 triliun. Itu berdasarkan data-data yang dikumpulkan dari RS, puskesmas di sepanjang 2013, belum lagi di kota-kota lainnya," jelas Karliansyah.