Lokalisasi Berlanjut Harga Wagon R Sepantasnya Direvisi
A
A
A
TAMBUN - PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) akan turut dengan kebijakan pemerintah. Kebijakan yang mengharuskan mobil LCGC (Low Cost and Green Car) mengadopsi komponen lokal sebesar 80%.
Meski SIS tidak menyebut jumlah persentase rasio komponen lokal yang terkandung dalam Wagon R. Pabrikan Jepang yang berkiprah di Tanah Air lebih dari 40 tahun ini, mengaku akan segera mengikuti ketentuan pemerintah.
"Karimun Wagon R akan menuju 80% sesuai perjanjian pemerintah. Kemungkinan tahun depan. Saat ini, kami bangun pabrik untuk memproduski mesin dll," ujar Toshihiro Suzuki, Wakil Presiden Suzuki Motor Corporation Jepang, di Tambun, Jawa Barat, kemarin (5/6/2014).
Hadir dikesempatan yang sama, Subronto Laras, Presiden Direktur PT Indomobil Suzuki Internasional mengatakan, bicara tentang LCGC tentu akan berbeda. Sebab pada dasarnya produk yang dikeluarkan harus sesuai beberapa syarat.
Dirinya mengaku tiap tahun lokalisasi LCGC terus dimonitor pemerintah. Namun dia juga berpendapat bahwa harga mobil murah ramah lingkungan ini sudah sepantasnya ikut direvisi.
"Dengan harga tersebut (Rp95 juta per unit sebelum pajak), dinilai sudah tidak sesuai mengingat nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika terus melemah. Pemerintah musti rasional melihat kenyataan ini," pungkasnya.
Meski SIS tidak menyebut jumlah persentase rasio komponen lokal yang terkandung dalam Wagon R. Pabrikan Jepang yang berkiprah di Tanah Air lebih dari 40 tahun ini, mengaku akan segera mengikuti ketentuan pemerintah.
"Karimun Wagon R akan menuju 80% sesuai perjanjian pemerintah. Kemungkinan tahun depan. Saat ini, kami bangun pabrik untuk memproduski mesin dll," ujar Toshihiro Suzuki, Wakil Presiden Suzuki Motor Corporation Jepang, di Tambun, Jawa Barat, kemarin (5/6/2014).
Hadir dikesempatan yang sama, Subronto Laras, Presiden Direktur PT Indomobil Suzuki Internasional mengatakan, bicara tentang LCGC tentu akan berbeda. Sebab pada dasarnya produk yang dikeluarkan harus sesuai beberapa syarat.
Dirinya mengaku tiap tahun lokalisasi LCGC terus dimonitor pemerintah. Namun dia juga berpendapat bahwa harga mobil murah ramah lingkungan ini sudah sepantasnya ikut direvisi.
"Dengan harga tersebut (Rp95 juta per unit sebelum pajak), dinilai sudah tidak sesuai mengingat nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika terus melemah. Pemerintah musti rasional melihat kenyataan ini," pungkasnya.
(dol)