NHTSA Tingkatkan Penyelidikan Masalah Airbag Honda
A
A
A
NEW YORK - NHTSA, badan keselamatan jalan raya AS telah meningkatkan penyelidikan atas masalah kesalahan airbag Honda. Fokus pencarian dilakukan pada sedan Honda Accord dan Coupe tahun tua.
Melansir laman Leftlanenews, Senin (4/8/2014), penyelidikan terkait cacat airbag Honda dibuka pada awal tahun ini. Dimana NHTSA menanggapi keluhan pemilik atau penumpang yang mengklaim side curtain airbags rentan meledak saat pintu ditutup.
Sejauh ini badan keselamatan konsumen di bidang automotif ini telah menerima hampir 300 keluhan yang menyangkut gangguan pada pintu berkaitan dengan fungsi airbag. Termasuk tuntutan dari 14 orang yang mengalami luka-luka akibat masalah tersebut.
Saat ini, Honda sedang memperbarui kode airbag pada model yang keluar pada pertengahan 2008 dengan algoritma baru. Nantinya, diketahui kekuatan benturan dapat dikurangi saat kecelakaan atau hanya pintu yang dibanting saat menutup.
Jika kemudian NHTSA menghimbau pabrikan untuk recall, maka akan berpotensi mempengaruhi 335.000 unit mobil. Para pemilikpun sudah frustasi lantaran telah membayar antara USD5.000-7.000 atau sekitar Rp58-82 jutaan untuk memperbaiki masalah airbag.
Melansir laman Leftlanenews, Senin (4/8/2014), penyelidikan terkait cacat airbag Honda dibuka pada awal tahun ini. Dimana NHTSA menanggapi keluhan pemilik atau penumpang yang mengklaim side curtain airbags rentan meledak saat pintu ditutup.
Sejauh ini badan keselamatan konsumen di bidang automotif ini telah menerima hampir 300 keluhan yang menyangkut gangguan pada pintu berkaitan dengan fungsi airbag. Termasuk tuntutan dari 14 orang yang mengalami luka-luka akibat masalah tersebut.
Saat ini, Honda sedang memperbarui kode airbag pada model yang keluar pada pertengahan 2008 dengan algoritma baru. Nantinya, diketahui kekuatan benturan dapat dikurangi saat kecelakaan atau hanya pintu yang dibanting saat menutup.
Jika kemudian NHTSA menghimbau pabrikan untuk recall, maka akan berpotensi mempengaruhi 335.000 unit mobil. Para pemilikpun sudah frustasi lantaran telah membayar antara USD5.000-7.000 atau sekitar Rp58-82 jutaan untuk memperbaiki masalah airbag.
(dyt)