Rusia Ancam Larang Impor Mobil
A
A
A
MOSKOW - Selalu dihubungkan dengan kelompok militan pro-Rusia di Ukraina, membuat Rusia berang. Kabar terbaru mengatakan, Negeri Beruang Merah ini akan melancarkan sanksi balasan yang lebih keras terhadap negara-negara Barat, termasuk melarang impor mobil.
Menurut laporan Erurasia.net, Selasa (19/8/2014), ancaman Rusia akan segara berlaku jika negara Barat menerapkan sanksi baru. Sebelumnya, sejumlah sanksi sudah diterapkan terhadap Moskow, mencakup sektor keuangan dan energi.
Ancaman Rusia tentu berpengaruh bagi industri mobil di sejumlah negara Barat. Pasalnya merek mewah seperti Mercedes-Benz, Audi dan General Motors (GM) sedang berlombang meraih laba di pasar Rusia.
Selama ini Rusia memang pasar potensial bagi negara Barat, di mana jumlah penduduk dan jumlah kepemilikan mobil masih rendah. Tercatat jumlah kendaraan impor mencapai 27% dari total penjualan mobil di Rusia selama semester pertama 2014, truk impor sebesar 46% dan 13% untuk bus.
Meski demikian, larangan tersebut tidak berlaku bagi Ford Motor, Volkswagen Group, Renault, Toyota Motor Corp dan Hyundai Motor. Pabrikan besar tersebut tidak terlalu berpengaruh karena telah memiliki fasilitas produksi di Rusia.
Menurut laporan Erurasia.net, Selasa (19/8/2014), ancaman Rusia akan segara berlaku jika negara Barat menerapkan sanksi baru. Sebelumnya, sejumlah sanksi sudah diterapkan terhadap Moskow, mencakup sektor keuangan dan energi.
Ancaman Rusia tentu berpengaruh bagi industri mobil di sejumlah negara Barat. Pasalnya merek mewah seperti Mercedes-Benz, Audi dan General Motors (GM) sedang berlombang meraih laba di pasar Rusia.
Selama ini Rusia memang pasar potensial bagi negara Barat, di mana jumlah penduduk dan jumlah kepemilikan mobil masih rendah. Tercatat jumlah kendaraan impor mencapai 27% dari total penjualan mobil di Rusia selama semester pertama 2014, truk impor sebesar 46% dan 13% untuk bus.
Meski demikian, larangan tersebut tidak berlaku bagi Ford Motor, Volkswagen Group, Renault, Toyota Motor Corp dan Hyundai Motor. Pabrikan besar tersebut tidak terlalu berpengaruh karena telah memiliki fasilitas produksi di Rusia.
(dyt)