Tahun Depan Harga Mobil Suzuki Naik
A
A
A
JAKARTA - Tantangan ekonomi di tahun depan mulai terlihat di penghujung 2014. Berkaitan dengan hal ini, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) akan menaikkan harga semua model mulai Januari 2015.
Meski belum memastikan angka kenaikan, salah satu model yang dipastikan naik ialah Karimun Wagon R. Andalan Suzuki di segmen LCGC (Low Cost green Car) ini naik untuk menyesuaikan imbas inflasi.
Hingga akhir 2014, Suzuki belum menaikkan harga Wagon R lantaran belum kantongi ijin pemerintah. Walaupun diatas kertas harga Wagon R sudah boleh naik ketika menginjak usia satu tahun pada November kemarin.
Hal tersebut berbeda dengan Toyota yang sudah menaikkan harga jual Agya sebesar 3% pada Oktober lalu. Namun jika menilik peraturan pemerintah, produsen dapat menaikkan harga hingga 6,6%.
"Kenaikan harga kita belum pastikan, yang jelas semuanya naik di Januari 2015. Terus terang, kita juga lihat pesaing di segmen LCGC dan masih melakukan marketing intelegent," ujar 4W Sales Marketing & DND Direction PT SIS Davy J Tuilandi Jakarta, Selasa (23/12/2014).
Untuk menyikapi kenaikan harga dan mendorong gairah pasar, Suzuki mengaku sudah menyiapkan strategi pemasaran yang baik. Salah satunya menelurkan model-model anyar yang diharapkan dapat mendongkrak penjualan di tahun depan.
"Kita harapkan 2015 kita bisa improve penjualan dan juga market share khususnya Ertiga dan pikap. Memang tahun depan kita ada produk-produk baru tapi mohon maaf kami belum bisa berbagi karena harus di komunikasikan kepada prinsipal kami," imbuhnya.
Tantangan untuk Suzuki
Analisa Davy, tahun depan market share Suzuki di segmen Low MPV akan kembali tergerus. Kendati demikian dia mengatakan penurunan hanya sedikit. Market share di Low MPV hanya turun 1,5%.
Senada dengan Davy, Head of 4W Dealer Sales PT SIS Gunadi Prakosa mengisyaratkan segmen Low MPV tetap bertenger sebagai volume maker Suzuki di tahun depan berkat penguasaan peringkat pertama di beberapa daerah.
"Selama 2014, Suzuki nomor satu di Ternate, NTT, NTB, Bangka Belitung dan Gorontalo. Penjualan Ertiga bahkan menguasai di satu wilayah yaitu Kepulauan Riau," kata Gunardi
Keberhasilan ini diklaim berkat peningkatan dalam memprediksi dan merespon secara efektif kondisi pasar. Berbagai target direncanakan sejak awal tahun dengan berbagai program terintegrasi dari mulai produk, marketing hingga layanan purna jual.
"Artinya bahwa apa yang kita berikan kepada masyarakat berarti positif. Kami akan terus memperkuat komunikasi baik ini kepada sehingga kami bisa melebar ke area-area lain," pungkasnya.
Meski belum memastikan angka kenaikan, salah satu model yang dipastikan naik ialah Karimun Wagon R. Andalan Suzuki di segmen LCGC (Low Cost green Car) ini naik untuk menyesuaikan imbas inflasi.
Hingga akhir 2014, Suzuki belum menaikkan harga Wagon R lantaran belum kantongi ijin pemerintah. Walaupun diatas kertas harga Wagon R sudah boleh naik ketika menginjak usia satu tahun pada November kemarin.
Hal tersebut berbeda dengan Toyota yang sudah menaikkan harga jual Agya sebesar 3% pada Oktober lalu. Namun jika menilik peraturan pemerintah, produsen dapat menaikkan harga hingga 6,6%.
"Kenaikan harga kita belum pastikan, yang jelas semuanya naik di Januari 2015. Terus terang, kita juga lihat pesaing di segmen LCGC dan masih melakukan marketing intelegent," ujar 4W Sales Marketing & DND Direction PT SIS Davy J Tuilandi Jakarta, Selasa (23/12/2014).
Untuk menyikapi kenaikan harga dan mendorong gairah pasar, Suzuki mengaku sudah menyiapkan strategi pemasaran yang baik. Salah satunya menelurkan model-model anyar yang diharapkan dapat mendongkrak penjualan di tahun depan.
"Kita harapkan 2015 kita bisa improve penjualan dan juga market share khususnya Ertiga dan pikap. Memang tahun depan kita ada produk-produk baru tapi mohon maaf kami belum bisa berbagi karena harus di komunikasikan kepada prinsipal kami," imbuhnya.
Tantangan untuk Suzuki
Analisa Davy, tahun depan market share Suzuki di segmen Low MPV akan kembali tergerus. Kendati demikian dia mengatakan penurunan hanya sedikit. Market share di Low MPV hanya turun 1,5%.
Senada dengan Davy, Head of 4W Dealer Sales PT SIS Gunadi Prakosa mengisyaratkan segmen Low MPV tetap bertenger sebagai volume maker Suzuki di tahun depan berkat penguasaan peringkat pertama di beberapa daerah.
"Selama 2014, Suzuki nomor satu di Ternate, NTT, NTB, Bangka Belitung dan Gorontalo. Penjualan Ertiga bahkan menguasai di satu wilayah yaitu Kepulauan Riau," kata Gunardi
Keberhasilan ini diklaim berkat peningkatan dalam memprediksi dan merespon secara efektif kondisi pasar. Berbagai target direncanakan sejak awal tahun dengan berbagai program terintegrasi dari mulai produk, marketing hingga layanan purna jual.
"Artinya bahwa apa yang kita berikan kepada masyarakat berarti positif. Kami akan terus memperkuat komunikasi baik ini kepada sehingga kami bisa melebar ke area-area lain," pungkasnya.
(dol)