Bos Honda Meminta Maaf Terkait Masalah Recall
A
A
A
TOKYO - Presiden Honda Motor Co Takanobu Ito telah mengumumkan bahwa masalah tahun kemarin terkait recall yang disebabkan cacat airbag adalah sebuah rekor. Saat ini Honda bertindak cepat, termasuk analisis operasi untuk mengangkat standar kualitas dan keamanan.
Seperti dilansir dari Inautonews, Senin (12/1/2015), Ito berbicara tentang kesengsaraan tahun lalu di depan perwakilan supplier yaitu Takata, setelah Honda mengalami tahun yang sangat sulit dalam kategori keselamatan dan kualitas.
Hal ini berkibat banyak kekurangan mengepung produk terbaru, termasuk subkompak Jazz . Belum lagi imbas lain akan mengarah ke beberapa eksekutif dalam hal mengambil pemotongan gaji Takata Corp.
Honda melakukan penarikan besar-besaran untuk beberapa mobil yang dilengkapi airbag produk Takata di seluruh dunia. Bahkan di beberapa negara terdapat korban meninggal akibat hal ini.
Belum lama ini pihak Honda menyetujui untuk denda sebesar USD70 juta atau sekitar Rp878 miliar karena keterlambatan melaporkan kecelakaan, kematian, luka-luka dan keluhan pelanggan ke regulator keamanan Amerika Serikat NHTSA.
Pimpinan tertinggi Honda Takanobu Ito pun meminta maaf ke publik terkait masalah penarikan serta penundaan produk baru. Dia berjanji pihaknya akan meningkatkan pengawasan atas pengembangan yang berhubungan dengan pemasok.
Seperti dilansir dari Inautonews, Senin (12/1/2015), Ito berbicara tentang kesengsaraan tahun lalu di depan perwakilan supplier yaitu Takata, setelah Honda mengalami tahun yang sangat sulit dalam kategori keselamatan dan kualitas.
Hal ini berkibat banyak kekurangan mengepung produk terbaru, termasuk subkompak Jazz . Belum lagi imbas lain akan mengarah ke beberapa eksekutif dalam hal mengambil pemotongan gaji Takata Corp.
Honda melakukan penarikan besar-besaran untuk beberapa mobil yang dilengkapi airbag produk Takata di seluruh dunia. Bahkan di beberapa negara terdapat korban meninggal akibat hal ini.
Belum lama ini pihak Honda menyetujui untuk denda sebesar USD70 juta atau sekitar Rp878 miliar karena keterlambatan melaporkan kecelakaan, kematian, luka-luka dan keluhan pelanggan ke regulator keamanan Amerika Serikat NHTSA.
Pimpinan tertinggi Honda Takanobu Ito pun meminta maaf ke publik terkait masalah penarikan serta penundaan produk baru. Dia berjanji pihaknya akan meningkatkan pengawasan atas pengembangan yang berhubungan dengan pemasok.
(dol)