Kakorlantas Targetkan Jumlah Kecelakaan Turun 2000 Kasus
Kakorlantas Targetkan Jumlah Kecelakaan Turun 2000 Kasus
A
A
A
JAKARTA - Pengguna jalan yang dapat mengatasi emosi ketika berkendara, dapat menurunkan angka kecelakaan lalu lintas. Kepala Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri, Irjen Pol Condro Kirono menargetkan jumlah korban meninggal akibat kecelakaan lalu lintas turun 2.000 kasus di tahun ini.
"Target serendah-rendahnya di 2015 yaitu 26 ribu dari 2014 dikisaran 28 ribu. Tapi kendaraan sendiri terus meningkat. Selain target yang penting, menurunkan jumlah fatalitasnya. Oke kalau ada kecelakaan, tapi fatalitas yang menyebakan cacat dan meninggal yang harus diturunkan," ucap Condro di Jakarta, Rabu (11/2/2015).
Dia menuturkan, kunci bagi pengguna jalan adalah mengatur waktu, agar tidak stres di jalan. "Jalan semakin macet, beri waktu jalan lebih lama, jangan berangkat mepet. Ketemu lamu merah disalahakan, belum hijau buru-buru nerobos, ini perilaku yang membahayakan," ujar Condro.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kakorlantas berharap Agen Pemengang Merek (APM) di Indonesia tidak hanya membuat program driving skill tetapi kedepannya dapat membangun driving school. Hal tersebut disampaikan saat pidato pembukaan program "Ford Driving Skills for Life" (FDSL), mengingat banyaknya angka kecelakaan lalu lintas dikarenakan pengemudi yang kurang memiliki keahlian dalam berkendara.
"Target serendah-rendahnya di 2015 yaitu 26 ribu dari 2014 dikisaran 28 ribu. Tapi kendaraan sendiri terus meningkat. Selain target yang penting, menurunkan jumlah fatalitasnya. Oke kalau ada kecelakaan, tapi fatalitas yang menyebakan cacat dan meninggal yang harus diturunkan," ucap Condro di Jakarta, Rabu (11/2/2015).
Dia menuturkan, kunci bagi pengguna jalan adalah mengatur waktu, agar tidak stres di jalan. "Jalan semakin macet, beri waktu jalan lebih lama, jangan berangkat mepet. Ketemu lamu merah disalahakan, belum hijau buru-buru nerobos, ini perilaku yang membahayakan," ujar Condro.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kakorlantas berharap Agen Pemengang Merek (APM) di Indonesia tidak hanya membuat program driving skill tetapi kedepannya dapat membangun driving school. Hal tersebut disampaikan saat pidato pembukaan program "Ford Driving Skills for Life" (FDSL), mengingat banyaknya angka kecelakaan lalu lintas dikarenakan pengemudi yang kurang memiliki keahlian dalam berkendara.
(dyt)
Explore More