Sofyan: Indonesia Telat Kembangkan Mobnas
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Sofyan Djalil menyebut, Indonesia sudah sangat telat mengembangkan mobil nasional (mobnas). Pasalnya, negara lain telah lama mengembangkan mobnas hasil karya bangsanya.
Dia menyebutkan, salah satu negara tetangga sebut saja Malaysia, telah mulai membangun mobil nasionalnya sejak tahun 1980-an. Bahkan, Korea Selatan telah lebih dulu yaitu tahun 1970-an.
"Kita sudah cukup terlambat. Korea mulai membangun mobilnya itu sejak tahun 1970-1980-an. Malaysia itu tahun 1980-an. Sekarang ini kita ingin mengapresiasi kreatifitas anak bangsa," ucapnya di Istana Negara, Jakarta, Rabu (25/2/2015).
Sebab itu, lanjut Sofyan, kembali dikembangkannya Esemka untuk memproduksi angkutan pedesaan, tidak dimaksudkan untuk membangun mobnas seperti raksasa-raksasa mobil dunia. Hal ini hanya sebagai wujud apresiasi pemerintah terhadap hasil karya anak bangsa.
"Tapi saat ini jangan anda bayangkan, mobnas seperti Malaysia bikin. Malaysia ingin men-challenge automotif raksasa. Kita nggak bicara mobnas lah, mobnas punya konotasi sendiri," imbuhnya.
Sebelumnya, Sofyan memiliki harapan, bahwa mobil Esemka bisa menjadi cikal bakal terciptanya mobnas, hasil produksi dalam negeri. Esemka yang diminta memproduksi mobil angkutan pedesaan, komponen bahan bakunya akan disumbangkan dari dalam negeri.
"Mana tau suatu saat ini bisa menjadi cikal bakal dan bisa berkembang menjadi mobnas," pungkasnya.
Dia menyebutkan, salah satu negara tetangga sebut saja Malaysia, telah mulai membangun mobil nasionalnya sejak tahun 1980-an. Bahkan, Korea Selatan telah lebih dulu yaitu tahun 1970-an.
"Kita sudah cukup terlambat. Korea mulai membangun mobilnya itu sejak tahun 1970-1980-an. Malaysia itu tahun 1980-an. Sekarang ini kita ingin mengapresiasi kreatifitas anak bangsa," ucapnya di Istana Negara, Jakarta, Rabu (25/2/2015).
Sebab itu, lanjut Sofyan, kembali dikembangkannya Esemka untuk memproduksi angkutan pedesaan, tidak dimaksudkan untuk membangun mobnas seperti raksasa-raksasa mobil dunia. Hal ini hanya sebagai wujud apresiasi pemerintah terhadap hasil karya anak bangsa.
"Tapi saat ini jangan anda bayangkan, mobnas seperti Malaysia bikin. Malaysia ingin men-challenge automotif raksasa. Kita nggak bicara mobnas lah, mobnas punya konotasi sendiri," imbuhnya.
Sebelumnya, Sofyan memiliki harapan, bahwa mobil Esemka bisa menjadi cikal bakal terciptanya mobnas, hasil produksi dalam negeri. Esemka yang diminta memproduksi mobil angkutan pedesaan, komponen bahan bakunya akan disumbangkan dari dalam negeri.
"Mana tau suatu saat ini bisa menjadi cikal bakal dan bisa berkembang menjadi mobnas," pungkasnya.
(dyt)