Hebat! Baterai Ini Isi Ulang Hanya Satu Menit
A
A
A
STANFORD - Bayangkan bisa mengisi ulang baterai ponsel hingga penuh hanya dalam satu jam. Hal ini dibuat nyata, lewat penelitian yang dilakukan Standford University.
Dikutip dari Phonearena, Rabu (8/6/2015), baterai alumunium ini juga mampu bertahan lebih lama dan lebih murah. Kedengarannya, seperti baterai yang sempurna untuk semua pengguna smartphone.
Menariknya, baterai ini tidak seperti baterai lithium-ion lain yang bisa meledak dalam kondisi tertentu. Baterai bikinan Stanford ini kabarnya tidak akan memicu timbulnya api.
Profesor Stanford University Hongjie Dai telah mengerjakan baterai aluminium-ion bersama beberapa rekan-rekannya. Baterai terdiri dari dua elektroda. Salah satunya adalah katoda bermuatan positif, sedangkan yang lain adalah anoda bermuatan negatif terbuat dari aluminium.
Sel ini menggabungkan aluminium anoda dan katoda grafit, bersama dengan cairan elektrolit ionik, di dalam kantong berlapis polimer fleksibel.
Pengujian telah menemukan, bahwa sel-sel aluminium-ion dapat menangani 7.500 siklus pengisian, tanpa kehilangan kapasitas daya. Ini merupakan perbaikan besar dari sebelumnya seiklus 100 kehidupan pada baterai aluminium pada tes sebelumnya.
Baterai lithium-ion biasanya berlangsung selama 1.000 siklus pengisian. Dan mampu mengisi ulang baterai dalam satu menit. Hal ini benar-benar bisa membantu pengguna listrik, yang bisa memperpanjang penggunaan perangkat mobile mereka.
Baterai aluminium ini juga dapat ditekuk dan dilipat, sehingga akan membuat lebih mudah merancang ponsel fleksibel. Dan karena aluminium lebih murah daripada lithium, baterai ini lebih murah.
Satu-satunya yang kurang dari baterai ini adalah tidak bisa cocok baterai lithium dalam hal tegangan. Tapi untuk meningkatkan bahan katoda, tegangan harus meningkat.
Baterai ini memang masih butuh waktu untuk diproduksi secara massal. Tapi jelas memberikan sesuatu yang positif bagi pengguna smartphone di masa depan.
Dikutip dari Phonearena, Rabu (8/6/2015), baterai alumunium ini juga mampu bertahan lebih lama dan lebih murah. Kedengarannya, seperti baterai yang sempurna untuk semua pengguna smartphone.
Menariknya, baterai ini tidak seperti baterai lithium-ion lain yang bisa meledak dalam kondisi tertentu. Baterai bikinan Stanford ini kabarnya tidak akan memicu timbulnya api.
Profesor Stanford University Hongjie Dai telah mengerjakan baterai aluminium-ion bersama beberapa rekan-rekannya. Baterai terdiri dari dua elektroda. Salah satunya adalah katoda bermuatan positif, sedangkan yang lain adalah anoda bermuatan negatif terbuat dari aluminium.
Sel ini menggabungkan aluminium anoda dan katoda grafit, bersama dengan cairan elektrolit ionik, di dalam kantong berlapis polimer fleksibel.
Pengujian telah menemukan, bahwa sel-sel aluminium-ion dapat menangani 7.500 siklus pengisian, tanpa kehilangan kapasitas daya. Ini merupakan perbaikan besar dari sebelumnya seiklus 100 kehidupan pada baterai aluminium pada tes sebelumnya.
Baterai lithium-ion biasanya berlangsung selama 1.000 siklus pengisian. Dan mampu mengisi ulang baterai dalam satu menit. Hal ini benar-benar bisa membantu pengguna listrik, yang bisa memperpanjang penggunaan perangkat mobile mereka.
Baterai aluminium ini juga dapat ditekuk dan dilipat, sehingga akan membuat lebih mudah merancang ponsel fleksibel. Dan karena aluminium lebih murah daripada lithium, baterai ini lebih murah.
Satu-satunya yang kurang dari baterai ini adalah tidak bisa cocok baterai lithium dalam hal tegangan. Tapi untuk meningkatkan bahan katoda, tegangan harus meningkat.
Baterai ini memang masih butuh waktu untuk diproduksi secara massal. Tapi jelas memberikan sesuatu yang positif bagi pengguna smartphone di masa depan.
(dyt)