Kecelakaan Mobil Listrik Bikin Perusahaan Asuransi Pusing Tujuh Keliling
Selasa, 21 Maret 2023 - 07:00 WIB
JAKARTA - Kecelakaan mobil listrik bikin perusahaan asuransi pusing tujuh keliling. Terutama kecelakaan yang menyebabkan rusaknya baterai mobil listrik.
Berdasarkan pengamatan mereka baterai mobil listrik yang rusak akibat kecelakaan tidak akan bisa diperbaiki. Baterai tersebut mau tidak mau harus segera diganti dengan yang baru.
Masalahnya harga baterai mobil listrik tidak murah. Baterai justru yang bikin harga mobil listrik jadi sangat mahal.
Tidak heran jika saat ini di negara-negara lain, asuransi mobil listrik bakal jauh lebih mahal dibanding asuransi mobil konvensional.
"Kita membeli mobil listrik untuk alasan keberlanjutan. Hanya saja baterai mobil listrik harus segera dibuang jika mengalami kerusakan akibat kecelakaan," ujar Matthew Avery, Research Director Automotive Risk Intelligence dari Thatcham Research.
Menurut Policygenius, rata-rata pembayaran asuransi mobil listrik per bulannya adalah USD206 atau setara Rp3,15 juta. Biaya itu lebih mahal 27 persen dibanding asuransi per bulan mobil konvensional.
Bankrate menyebutkan kecelakaan kecil yang mengakibatkan kerusakan pada baterai setidaknya butuh biaya mencapai USD15.000 atau mencapai Rp229,5 juta.
Berdasarkan pengamatan mereka baterai mobil listrik yang rusak akibat kecelakaan tidak akan bisa diperbaiki. Baterai tersebut mau tidak mau harus segera diganti dengan yang baru.
Masalahnya harga baterai mobil listrik tidak murah. Baterai justru yang bikin harga mobil listrik jadi sangat mahal.
Tidak heran jika saat ini di negara-negara lain, asuransi mobil listrik bakal jauh lebih mahal dibanding asuransi mobil konvensional.
"Kita membeli mobil listrik untuk alasan keberlanjutan. Hanya saja baterai mobil listrik harus segera dibuang jika mengalami kerusakan akibat kecelakaan," ujar Matthew Avery, Research Director Automotive Risk Intelligence dari Thatcham Research.
Menurut Policygenius, rata-rata pembayaran asuransi mobil listrik per bulannya adalah USD206 atau setara Rp3,15 juta. Biaya itu lebih mahal 27 persen dibanding asuransi per bulan mobil konvensional.
Bankrate menyebutkan kecelakaan kecil yang mengakibatkan kerusakan pada baterai setidaknya butuh biaya mencapai USD15.000 atau mencapai Rp229,5 juta.
tulis komentar anda