Terancam Diblokir, TikTok Siap Buka 10.000 Loker di AS
Jum'at, 24 Juli 2020 - 00:09 WIB
NEW YORK - TikTok berencana untuk membuka 10.000 lapangan pekerjaan di Amarika Serikat dalam periode tiga tahun ke depan. Ini menjadi peningkatan yang cukup signifikan mengingat saat ini TikTok hanya memiliki sekitar 1.400 pegawai di AS. BACA JUGA- Diusir AS, India dan Inggris, Siap-Siap Indonesia Jadi Sasaran Empuk TikTok
Pengumuman ini dibuat TikTok saat mereka terus-terusan dikritik soal caranya mengelola data pengguna dan hubungan dengan pemerintah China lewat perusahaan induknya, ByteDance. BACA JUGA - Kadrun dan Pilpres Jadi Bumbu Penguat Isu Klepon Tidak Islami Viral
"Ini adalah pekerjaan bergaji baik yang akan membantu kami terus membangun pengalaman yang menyenangkan dan aman dan melindungi privasi komunitas kami," kata juru bicara TikTok dikutip dari CNN, Kamis (23/7/2020).
TikTok mengatakan telah meningkatkan karyawan mereka di AS tiga kali lipat tahun ini, dan lowongan pekerjaan yang akan dibuka akan berbasis di California, Texas, Florida dan New York.
Puluhan ribu lapangan pekerjaan yang dibuka TikTok, akan fokus pada bidang-bidang termasuk penjualan, moderasi konten, teknik dan dukungan pelanggan.
Pembukaan lowongan pekerjaan ini dinilai oleh beberapa pihak merupakan respons dari TikTok untuk memenuhi tuduhan bahwa mereka memiliki risiko keamanan.
Langkah ini juga tampaknya menjadi sebuah strategi yang sudah teruji, ketika berada dalam bahaya, tingkatkan buka potensi lapangan pekerjaan.
TikTok telah mengambil langkah lain untuk menjauhkan diri dari label China. Baru-baru ini mereka mempekerjakan seorang CEO Amerika dan mengkonfirmasi bahwa perusahaan induknya sedang mempertimbangkan restrukturisasi perusahaan, termasuk mendirikan kantor pusat di luar China.
Di Washington, perusahaan telah memperluas tim kebijakan dan telah bertemu dengan sekitar 50 kantor kongres. Aplikasi video singkat ini jgua menerbitkan lapora kebijakan mingguna yang menurut perusahaan disampaikan kepada ratusan pembaut kebijakan dan staf mereka.
Pengumuman ini dibuat TikTok saat mereka terus-terusan dikritik soal caranya mengelola data pengguna dan hubungan dengan pemerintah China lewat perusahaan induknya, ByteDance. BACA JUGA - Kadrun dan Pilpres Jadi Bumbu Penguat Isu Klepon Tidak Islami Viral
"Ini adalah pekerjaan bergaji baik yang akan membantu kami terus membangun pengalaman yang menyenangkan dan aman dan melindungi privasi komunitas kami," kata juru bicara TikTok dikutip dari CNN, Kamis (23/7/2020).
TikTok mengatakan telah meningkatkan karyawan mereka di AS tiga kali lipat tahun ini, dan lowongan pekerjaan yang akan dibuka akan berbasis di California, Texas, Florida dan New York.
Puluhan ribu lapangan pekerjaan yang dibuka TikTok, akan fokus pada bidang-bidang termasuk penjualan, moderasi konten, teknik dan dukungan pelanggan.
Pembukaan lowongan pekerjaan ini dinilai oleh beberapa pihak merupakan respons dari TikTok untuk memenuhi tuduhan bahwa mereka memiliki risiko keamanan.
Langkah ini juga tampaknya menjadi sebuah strategi yang sudah teruji, ketika berada dalam bahaya, tingkatkan buka potensi lapangan pekerjaan.
TikTok telah mengambil langkah lain untuk menjauhkan diri dari label China. Baru-baru ini mereka mempekerjakan seorang CEO Amerika dan mengkonfirmasi bahwa perusahaan induknya sedang mempertimbangkan restrukturisasi perusahaan, termasuk mendirikan kantor pusat di luar China.
Di Washington, perusahaan telah memperluas tim kebijakan dan telah bertemu dengan sekitar 50 kantor kongres. Aplikasi video singkat ini jgua menerbitkan lapora kebijakan mingguna yang menurut perusahaan disampaikan kepada ratusan pembaut kebijakan dan staf mereka.
(wbs)
tulis komentar anda