Teknologi Penukaran Baterai Mampu Akselerasi Bertumbuhnya Kendaraan Ramah Lingkungan
Rabu, 27 Mei 2020 - 10:07 WIB
Dalam beberapa tahun terakhir, motor listrik memang semakin populer di Indonesia. Ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mempromosikan kendaraan listrik sebagai salah satu cara mengurangi emisi gas rumah kaca dan polusi udara.
Dapat dibuktikan bahwa pada bulan Maret 2023, terdapat 43.224 sepeda motor listrik yang digunakan di Indonesia, dan sebanyak 12.123 di antaranya ditambahkan dalam tiga bulan pertama tahun 2023. Kementerian ESDM bahkan memprediksi jumlahnya akan naik pesat hingga 13 juta unit pada 2030 mendatang.
Oyika, perusahaan rintisan yang menyediakan solusi pertukaran baterai dan Battery-as-a-Service (BaaS) untuk motor listrik, baru-baru ini menerima investasi dari Banpu NEXT. Hal ini menunjukkan bahwa Banpu NEXT percaya Oyika memiliki potensi besar untuk sukses di pasar energi terbarukan.
Sinon Vongkusolkit selaku CEO Banpu NEXT mengatakan, "Teknologi pertukaran baterai dan model BaaS Oyika dapat meningkatkan pasar kendaraan listrik dan mendorong adopsi transportasi energi bersih di wilayah kami".
Banpu NEXT sendiri adalah perusahaan yang bergerak di bidang energi terbarukan, penyimpanan energi, perdagangan energi, e-Mobility, dan manajemen energi & smart city.
Perusahaan ini tidak hanya berfokus pada bisnis, namun juga berkomitmen untuk menjadi mitra penyedia energi Net-Zero jangka panjang untuk berbagai perusahaan. Tak hanya itu, perusahaan juga menjadi solusi energi cerdas secara total untuk membantu pelanggannya mencapai tujuan keberlanjutan ESG (Environment, Social & Governance).
Dengan mendapatkan suntikan investasi dari perusahaan terkemuka di Asia Pasifik ini, Oyika berharap dapat mempercepat rencana ekspansi, memperluas jaringan stasiun penukaran baterai (swap station), dan meningkatkan penawaran BaaS mereka di berbagai kawasan. Bahkan, hingga ke Thailand dan Malaysia.
Percepatan rencana bisnis Oyika ini pada akhirnya akan turut membantu mengembangkan industri motor listrik di Indonesia secara keseluruhan.
Hal ini tentunya dapat membantu berbagai pihak, termasuk pemerintah Indonesia untuk mengejar target peningkatan jumlah kendaraan listrik beserta Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) atau swap station dengan teknologi yang lebih maju.
Dapat dibuktikan bahwa pada bulan Maret 2023, terdapat 43.224 sepeda motor listrik yang digunakan di Indonesia, dan sebanyak 12.123 di antaranya ditambahkan dalam tiga bulan pertama tahun 2023. Kementerian ESDM bahkan memprediksi jumlahnya akan naik pesat hingga 13 juta unit pada 2030 mendatang.
Oyika, perusahaan rintisan yang menyediakan solusi pertukaran baterai dan Battery-as-a-Service (BaaS) untuk motor listrik, baru-baru ini menerima investasi dari Banpu NEXT. Hal ini menunjukkan bahwa Banpu NEXT percaya Oyika memiliki potensi besar untuk sukses di pasar energi terbarukan.
Sinon Vongkusolkit selaku CEO Banpu NEXT mengatakan, "Teknologi pertukaran baterai dan model BaaS Oyika dapat meningkatkan pasar kendaraan listrik dan mendorong adopsi transportasi energi bersih di wilayah kami".
Banpu NEXT sendiri adalah perusahaan yang bergerak di bidang energi terbarukan, penyimpanan energi, perdagangan energi, e-Mobility, dan manajemen energi & smart city.
Perusahaan ini tidak hanya berfokus pada bisnis, namun juga berkomitmen untuk menjadi mitra penyedia energi Net-Zero jangka panjang untuk berbagai perusahaan. Tak hanya itu, perusahaan juga menjadi solusi energi cerdas secara total untuk membantu pelanggannya mencapai tujuan keberlanjutan ESG (Environment, Social & Governance).
Dengan mendapatkan suntikan investasi dari perusahaan terkemuka di Asia Pasifik ini, Oyika berharap dapat mempercepat rencana ekspansi, memperluas jaringan stasiun penukaran baterai (swap station), dan meningkatkan penawaran BaaS mereka di berbagai kawasan. Bahkan, hingga ke Thailand dan Malaysia.
Percepatan rencana bisnis Oyika ini pada akhirnya akan turut membantu mengembangkan industri motor listrik di Indonesia secara keseluruhan.
Hal ini tentunya dapat membantu berbagai pihak, termasuk pemerintah Indonesia untuk mengejar target peningkatan jumlah kendaraan listrik beserta Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) atau swap station dengan teknologi yang lebih maju.
tulis komentar anda