Huawei Kemendikbud Percepat Transformasi SDM Digital di Perguruan Tinggi

Minggu, 26 Juli 2020 - 23:17 WIB
(Ki-ka) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Prof Nizam dan Vice President of Public Affairs and Communications Huawei Indonesia, Qijian Ken, saat menandatangani MoU di Jakarta. Foto/ist
JAKARTA - Huawei dan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ( Kemendikbud ) sepakat untuk bekerja sama menerapkan platform e-learning, pelatihan TIK, kompetisi TIK, program magang siswa, dan pengembangan ekosistem cloud dan AI melalui penelitian bersama dengan Huawei. (Baca juga: Belajar Tatap Muka Segera Dibuka, Guru Wajib Uji Swab )

Kerja sama berdurasi dua tahun ini tertuang dalam nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) yang ditandatangani kedua belah pihak. Perwakilan Kemendikbud dilakukan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Prof Nizam dan Vice President of Public Affairs and Communications Huawei Indonesia, Qijian Ken, mewakili Huawei.

Dilakukan secara online, MoU kerja sama ini disaksikan oleh 79 perwakilan perguruan tinggi di Indonesia yang terdiri dari rektor, wakil rektor, serta dosen. "Kami menyambut positif kerja sama dengan Huawei. Dukungan teknologi dan keahlian Huawei akan sangat membantu proses transformasi digital di perguruan tinggi, sekaligus meningkatan daya saing global pendidikan tinggi di Indonesia,” kata Prof Nizam.



Nizam menuturkan, ketersediaan tenaga kerja profesional yang kompeten di bidang TIK saat ini sangat dibutuhkan oleh industri. SDM TIK juga berperan dalam membentuk daya saing, serta kesiapan suatu negara untuk memulai era digital di persaingan pasar terbuka.

"Namun di dunia nyata transformasi digital saat ini, ada kebutuhan mendesak untuk mengisi kesenjangan antara dunia akademik dan kebutuhan industri," ucapnya.

Sejalan dengan upaya Indonesia mewujudkan visi pemerintah untuk menjadi 10 besar kekuatan ekonomi global pada 2030, papar dia, dibutuhkan sinergi dan komitmen bersama secara konsisten dari seluruh pemangku kepentingan untuk memenuhi kebutuhan mendesak tenaga kerja terampil yang siap guna mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh transformasi TIK.

MoU dengan Diektorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdikbud menegaskan komitmen Huawei dalam mendukung dunia pendidikan di Indonesia. Khususnya dalam membangun dan mengembangkan sumber daya manusia (SDM) di bidang TIK.

Dukungan teknologi maupun program transfer pengetahuan yang disediakan Huawei diharapkan mampu menghasilkan SDM TIK berdaya saing global yang mampu menjawab tuntutan industri. “Selama 20 tahun hadir di Indonesia, Huawei telah berkontribusi melalui teknologi dan solusi TIK guna mendukung pembangunan di semua sektor, termasuk pendidikan," ujar Qijian Ken.

MoU ini, sambung dia, sejalan dengan kampanye global Huawei #TECH4ALL yang bertujuan mendukung keberlangsungan proses pendidikan. Termasuk di saat pandemi serta untuk meningkatkan inklusi teknologi digital. Huawei juga terus berupaya menjaga keberlangsungan pendidikan di tengah dinamika situasi global melalui pendayagunaan teknologi.

“Huawei telah mengembangkan solusi untuk menjawab berbagai tantangan yang dihadapi dunia pendidikan. Tidak hanya tantangan yang muncul akibat adanya bencana seperti pandemik COVID-19, namun juga tantangan-tantangan terkait tuntutan kompetensi global di era digital," tandasnya. (Baca juga: Ini Wajah Baru Masjid Istiqlal Setelah Direnovasi, Telan Biaya Rp475 Miliar )

Perusahaan berharap, solusi yang dihadirkan serta program-program pelatihan maupun pembinaan yang diberikan mampu menghasilkan SDM TIK Indonesia yang mampu bersaing secara global.
(iqb)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More