Jangan Tergiur Motor Listrik Murah, Perhatikan Hal Ini
Kamis, 11 Januari 2024 - 15:38 WIB
JAKARTA - Beragam merek motor listrik sudah hadir di Indonesia seiring kebijakan pemerintah yang memberikan subsidi Rp7 juta. Mulai dari model standar hingga premium. Beberapa di antaranya bahkan ditawarkan dengan harga murah.
Commercial Director Polytron Tekno Wibowo mengingatkan masyarakat jangan asal membeli motor listrik hanya karena harga murah. Tapi perhatikan juga kebutuhan dan kualitas yang diberikan.
“Saya pikir ini bukan tentang harga saja, tapi harus ada keseimbangan antara performa dan harga. Motor lebih murah dari Polytron banyak, tapi apa performanya sesuai? Memenuhi kebutuhan konsumen? Itu kan hal yang lain,” kata Tekno di Banten, Senin (8/1/2024).
Tekno mengatakan masyarakat di Indonesia saat ini perlu mendapatkan edukasi mengenai motor listrik yang memenuhi syarat keamanan. Mengingat harga motor listrik yang terlampau murah memiliki risiko besar terbakar akibat konsleting.
“Misal, apa baterainya lithium, performanya benar (sesuai) spesifikasi, bisa nanjak atau engga, jarak (tempuh) sesuai spesifikasi, ini kan banyak abu-abunya. Kita juga ga ngasih sembarangan,” ujarnya.
Untuk menghilangkan keraguan masyarakat beralih ke kendaraan listrik, Tekno mengungkapkan Polytron memiliki cara tersendiri. Pihaknya juga membangun motor listrik menyerupai tenaga yang bisa dihasilkan motor konvensional. “Kita punya misi, mengonversi pengguna motor bensin jadi listrik. Makanya, kita coba bangun lewat pengalaman berkendara yang enggak kalah. Jadi kita bangun yang sama kayak motor ICE,” ucapnya.
Motor listrik dengan spesifikasi terbaik dibanderol dengan harga tinggi karena baterainya yang mahal. Itu sebabnya Polytron menawarkan skema sewa baterai dengan nominal Rp125 ribu sampai Rp200 ribu per bulan.
Hal ini membuat harga motor listrik Polytron menjadi lebih terjangkau. Untuk Fox-R menjadi Rp13,5 setelah disubsidi Rp7 juta dari pemerintah, dan Fox-S menjadi Rp9 jutaan setelah mendapatkan subsidi.
Commercial Director Polytron Tekno Wibowo mengingatkan masyarakat jangan asal membeli motor listrik hanya karena harga murah. Tapi perhatikan juga kebutuhan dan kualitas yang diberikan.
“Saya pikir ini bukan tentang harga saja, tapi harus ada keseimbangan antara performa dan harga. Motor lebih murah dari Polytron banyak, tapi apa performanya sesuai? Memenuhi kebutuhan konsumen? Itu kan hal yang lain,” kata Tekno di Banten, Senin (8/1/2024).
Tekno mengatakan masyarakat di Indonesia saat ini perlu mendapatkan edukasi mengenai motor listrik yang memenuhi syarat keamanan. Mengingat harga motor listrik yang terlampau murah memiliki risiko besar terbakar akibat konsleting.
“Misal, apa baterainya lithium, performanya benar (sesuai) spesifikasi, bisa nanjak atau engga, jarak (tempuh) sesuai spesifikasi, ini kan banyak abu-abunya. Kita juga ga ngasih sembarangan,” ujarnya.
Untuk menghilangkan keraguan masyarakat beralih ke kendaraan listrik, Tekno mengungkapkan Polytron memiliki cara tersendiri. Pihaknya juga membangun motor listrik menyerupai tenaga yang bisa dihasilkan motor konvensional. “Kita punya misi, mengonversi pengguna motor bensin jadi listrik. Makanya, kita coba bangun lewat pengalaman berkendara yang enggak kalah. Jadi kita bangun yang sama kayak motor ICE,” ucapnya.
Motor listrik dengan spesifikasi terbaik dibanderol dengan harga tinggi karena baterainya yang mahal. Itu sebabnya Polytron menawarkan skema sewa baterai dengan nominal Rp125 ribu sampai Rp200 ribu per bulan.
Hal ini membuat harga motor listrik Polytron menjadi lebih terjangkau. Untuk Fox-R menjadi Rp13,5 setelah disubsidi Rp7 juta dari pemerintah, dan Fox-S menjadi Rp9 jutaan setelah mendapatkan subsidi.
tulis komentar anda