Seperti Daihatsu, Toyota Akan Kena Sanksi Soal Pemalsuan Tingkat Emisi
Jum'at, 23 Februari 2024 - 09:59 WIB
TOKYO - Toyota Industries akan dikenakan tindakan terkait penipuan tingkat emisi dan risiko kehilangan sertifikat manufaktur mesin mesin industrinya.
Seperti dilasir dari Asia Nikkei Jumat (23/2/2024), Kementerian Transportasi Jepang akan mengambil tindakan regulasi bulan ini terhadap afiliasi Toyota Motor, Toyota Industries, karena melakukan kecurangan dalam standar emisi mesin.
Regulator diharapkan memerintahkan perusahaan mengambil langkah-langkah untuk mencegah terulangnya pelanggaran tersebut.
Tindakan tersebut akan mengikuti arahan yang sama seperti yang dihadapi oleh anggota grup Daihatsu Motor dan Hino Motors.
Selain itu, karena untuk memproduksi mesin perlu sertifikasi, Kementerian juga mempertimbangkan apakah akan membatalkan sertifikasi pembuatan mesin oleh Toyota Industries.
Perusahaan tersebut telah melaporkan kepada kementerian pada bulan Januari bahwa mereka terlibat dalam pelanggaran seperti merusak data uji kinerja untuk berbagai model mesin mobil dan forklift.
Hal ini terjadi setelah terungkapnya pelanggaran yang melibatkan empat model tahun lalu, termasuk mesin forklift dan excavator, dan dalam kasus ini, mesin excavator tersebut diketahui telah melampaui standar yang ditetapkan.
Selain menghadapi tindakan pembatalan sertifikat pembuatan mesin ekskavator, kementerian juga disebut siap menerapkan hal serupa pada dua model mesin forklift buatannya.
Namun, regulator akan menyelidiki pelanggaran tersebut sebelum memutuskan apakah akan melakukan hal yang sama untuk mesin yang digunakan pada kendaraan Land Cruiser dan van HiAce.
Seperti dilasir dari Asia Nikkei Jumat (23/2/2024), Kementerian Transportasi Jepang akan mengambil tindakan regulasi bulan ini terhadap afiliasi Toyota Motor, Toyota Industries, karena melakukan kecurangan dalam standar emisi mesin.
Regulator diharapkan memerintahkan perusahaan mengambil langkah-langkah untuk mencegah terulangnya pelanggaran tersebut.
Tindakan tersebut akan mengikuti arahan yang sama seperti yang dihadapi oleh anggota grup Daihatsu Motor dan Hino Motors.
Selain itu, karena untuk memproduksi mesin perlu sertifikasi, Kementerian juga mempertimbangkan apakah akan membatalkan sertifikasi pembuatan mesin oleh Toyota Industries.
Perusahaan tersebut telah melaporkan kepada kementerian pada bulan Januari bahwa mereka terlibat dalam pelanggaran seperti merusak data uji kinerja untuk berbagai model mesin mobil dan forklift.
Hal ini terjadi setelah terungkapnya pelanggaran yang melibatkan empat model tahun lalu, termasuk mesin forklift dan excavator, dan dalam kasus ini, mesin excavator tersebut diketahui telah melampaui standar yang ditetapkan.
Selain menghadapi tindakan pembatalan sertifikat pembuatan mesin ekskavator, kementerian juga disebut siap menerapkan hal serupa pada dua model mesin forklift buatannya.
Namun, regulator akan menyelidiki pelanggaran tersebut sebelum memutuskan apakah akan melakukan hal yang sama untuk mesin yang digunakan pada kendaraan Land Cruiser dan van HiAce.
(wbs)
tulis komentar anda