AS Siap Kenakan Pajak 100% untuk Mobil Listrik Buatan China

Senin, 13 Mei 2024 - 14:26 WIB
AS terus perangi kehadiran Mobil Listrik Buatan China. FOTO/ DOK SINDOnews
NEW YORK - Industri otomotif dan otoritas di Amerika Serikat mengkhawatirkan dampak masuknya kendaraan listrik (EV) China ke pasar Amerika, yang dapat menyebabkan produsen lokal berada pada posisi yang kurang menguntungkan dalam persaingan.



Namun, pemerintahan Biden telah mencapai solusi dengan mengenakan tarif impor penuh 100 persen pada kendaraan listrik China.



Menurut laporan The Wall Street Journal, pajak baru ini mencakup teknologi energi terbarukan, bahan mentah untuk membuatnya, dan produk jadi, termasuk mineral, baterai, dan panel surya.

Tarif kendaraan listrik yang ditetapkan adalah yang paling signifikan, menaikkan tarif dari 25 persen menjadi 100 persen. Selanjutnya, juga akan dikenakan pajak impor sebesar 2,5 persen.

Meskipun tarif yang ada telah berhasil memblokir merek Tiongkok seperti BYD dari pasar AS, pemerintahan Biden khawatir tarif tersebut tidak akan cukup untuk mencegah kendaraan semakin murah, yang dapat mengurangi penjualan kendaraan lokal.

Namun tarif ini mempunyai kelemahan dalam jangka pendek dan jangka panjang. Defisit perdagangan AS yang besar memudahkan Tiongkok untuk membalas, dan para pejabat Tiongkok telah mengusulkan pembalasan.

Meskipun pemerintahan Biden mengatakan ini adalah tindakan pengamanan dan perlindungan terhadap industri otomotif dalam negeri, sejarah menunjukkan bahwa perlindungan terhadap industri dalam negeri sering digunakan selama krisis ekonomi.

Hal ini termasuk kebijakan seperti pajak dan larangan impor, yang seringkali membantu industri lokal dengan menyita alternatif lain dari luar negeri.

Meskipun dampak mobil Tiongkok di AS masih belum pasti, penting untuk dipahami bahwa tarif ini dimaksudkan untuk memfasilitasi industri lokal, terlepas dari dampaknya terhadap konsumen Amerika yang mungkin menghadapi tekanan finansial.
(wbs)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More