Lebih dari 40% Mobil Listrik General Motors akan Diluncurkan di China
Jum'at, 21 Agustus 2020 - 07:31 WIB
SHANGHAI - China merupakan pasar mobil terbesar di dunia. Tak heran, berbagai produsen otomotif berlomba-lomba memasarkan produknya di sana. BACA JUGA - Produk Buatan ChIna Diperangi, Produsksi Apple Terancam Diusik
Salah satunya adalah General Motors. Produsen mobil asal Amerika Serikat itu berencana memperbanyak unitnya di China. BACA JUGA - Lenyap dari Indonesia, Kura-Kura Leher Ular Pulau Rote Beranak Pinak di Singapura
Bahkan, GM menargetkan lebih dari 40% peluncuran produk barunya selama lima tahun ke depan, akan diluncurkan di Negeri Tirai Bambu.
Mengutip dari Reuters, Kamis (20/8/2020), produk terbaru dari GM mayoritas merupakan mobil listrik. Hampir semua produksi suku cadangnya berasal dari pemasok lokal.
GM dilaporkan berencana mengubah line-up di China untuk mengatasi penurunan penjualannya di China. Padahal, lebih dari dua dekade China telah menyumbang seperlima pertumbuhan keuntungannya.
Pimpinan GM di China, Julian Blissett, mengatakan, perusahaan akan menyematkan teknologi pada mobil listriknya hampir tanpa supir saat dikendarai di jalan raya.
Bahkan, GM menargetkan dapat mencapai level penjualan tertinggi, yakni hingga 4 juta unit dalam setahun, seperti yang pernah dicapainya pada 2017.
Namun, GM tidak memaparkan lebih lanjut, mengenai seberapa banyak model baru atau yang didesain ulang selama lima tahun ke depan di China.
Di sisi lain, GM telah menyatakan bahwa akan menginvestasikan lebih dari USD20 miliar atau Rp297,8 triliun, untuk kendaraan listrik dan otomatisnya pada tahun 2025.
Salah satunya adalah General Motors. Produsen mobil asal Amerika Serikat itu berencana memperbanyak unitnya di China. BACA JUGA - Lenyap dari Indonesia, Kura-Kura Leher Ular Pulau Rote Beranak Pinak di Singapura
Bahkan, GM menargetkan lebih dari 40% peluncuran produk barunya selama lima tahun ke depan, akan diluncurkan di Negeri Tirai Bambu.
Mengutip dari Reuters, Kamis (20/8/2020), produk terbaru dari GM mayoritas merupakan mobil listrik. Hampir semua produksi suku cadangnya berasal dari pemasok lokal.
GM dilaporkan berencana mengubah line-up di China untuk mengatasi penurunan penjualannya di China. Padahal, lebih dari dua dekade China telah menyumbang seperlima pertumbuhan keuntungannya.
Pimpinan GM di China, Julian Blissett, mengatakan, perusahaan akan menyematkan teknologi pada mobil listriknya hampir tanpa supir saat dikendarai di jalan raya.
Bahkan, GM menargetkan dapat mencapai level penjualan tertinggi, yakni hingga 4 juta unit dalam setahun, seperti yang pernah dicapainya pada 2017.
Namun, GM tidak memaparkan lebih lanjut, mengenai seberapa banyak model baru atau yang didesain ulang selama lima tahun ke depan di China.
Di sisi lain, GM telah menyatakan bahwa akan menginvestasikan lebih dari USD20 miliar atau Rp297,8 triliun, untuk kendaraan listrik dan otomatisnya pada tahun 2025.
(wbs)
tulis komentar anda