Sony-Honda Mobility Pastikan Inovasi Mobil Jepang Kalah Jauh dari China
Kamis, 25 Juli 2024 - 12:37 WIB
TOKYO - Produsen mobil Jepang kini “takut” dengan pesatnya perkembangan kendaraan listrik (EV) asal China dan bisa jadi “pengikut” jika tidak cepat berinovasi.
Menurut kepala Sony-Honda Mobility, Yasuhide Mizuno, perusahaan Jepang perlu mengubah budaya perusahaan konservatif mereka untuk bersaing dengan China, yang kini menjadi salah satu eksportir kendaraan terkemuka di dunia.
“Pesaing China sangat kuat, dan saya sangat takut dengan kecepatan implementasi mereka,” kata Mizuno seperti dilansir dari InsideEVs
“Pabrikan mobil Jepang cukup gugup sebelum meluncurkan mobilnya. Kita perlu mengubah sikap ini, jika tidak kita akan selalu menjadi pengikut,” tambahnya.
Meskipun Honda memiliki target untuk menghilangkan mobil berbahan bakar bensin pada tahun 2040, mereka masih tertinggal dalam perlombaan elektrifikasi global.
Mizuno mengatakan pesaing Tiongkok ini bergerak lebih cepat dari yang diharapkan, dengan waktu pengembangan hanya 18 bulan.
Mizuno menambahkan bahwa produsen mobil Jepang tidak boleh berpuas diri setelah AS menaikkan tarif kendaraan listrik China dua kali lipat menjadi 100 persen, yang secara efektif menutup pasar bagi kelompok seperti BYD dan Nio.
Pada bulan Maret, Honda bekerja sama dengan Nissan untuk mengembangkan kendaraan listrik untuk bersaing dengan model berbiaya rendah dari Tiongkok.
Menurut kepala Sony-Honda Mobility, Yasuhide Mizuno, perusahaan Jepang perlu mengubah budaya perusahaan konservatif mereka untuk bersaing dengan China, yang kini menjadi salah satu eksportir kendaraan terkemuka di dunia.
“Pesaing China sangat kuat, dan saya sangat takut dengan kecepatan implementasi mereka,” kata Mizuno seperti dilansir dari InsideEVs
“Pabrikan mobil Jepang cukup gugup sebelum meluncurkan mobilnya. Kita perlu mengubah sikap ini, jika tidak kita akan selalu menjadi pengikut,” tambahnya.
Meskipun Honda memiliki target untuk menghilangkan mobil berbahan bakar bensin pada tahun 2040, mereka masih tertinggal dalam perlombaan elektrifikasi global.
Mizuno mengatakan pesaing Tiongkok ini bergerak lebih cepat dari yang diharapkan, dengan waktu pengembangan hanya 18 bulan.
Mizuno menambahkan bahwa produsen mobil Jepang tidak boleh berpuas diri setelah AS menaikkan tarif kendaraan listrik China dua kali lipat menjadi 100 persen, yang secara efektif menutup pasar bagi kelompok seperti BYD dan Nio.
Pada bulan Maret, Honda bekerja sama dengan Nissan untuk mengembangkan kendaraan listrik untuk bersaing dengan model berbiaya rendah dari Tiongkok.
tulis komentar anda