Spontaneous Combustion Bikin Deg-degan Pemilik Mobil Listrik, Wuling: Kami Nol Kasus Kebakaran
Senin, 23 September 2024 - 15:44 WIB
JAKARTA - Wuling Motors menjamin bahwa Magic Battery yang ada di kendaraan listrik mereka (Air ev, BinguoEV, dan Cloud EV) tidak pernah mengalami kejadian kebakaran spontan atau spontaneous combustion.
”Wuling sudah menjual 2 juta unit mobil listrik secara global dan tidak pernah mengalami spontaneous combustion atau kasus meledak atau terbakar dengan sendirinya,” ungkap Liu Yan selaku Marketing Operation Director Wuling Motors.
Untuk diketahui, spontaneous combustion battery atau pembakaran spontan baterai adalah sebuah fenomena di mana baterai bisa terbakar atau meledak secara tiba-tiba tanpa adanya pemicu eksternal yang jelas seperti hubungan arus pendek atau kerusakan fisik.
Kasus ini terjadi pada sedan listrik Mercedes-Benz EQE yang terbakar di garasi parkir bawah tanah di Korea Selatan. Dampaknya masif, merusak atau menghancurkan sekitar 140 mobil, dan memicu kekhawatiran internasional tentang keselamatan kebakaran kendaraan listrik di daerah padat penduduk.
Memang, kasus kebakaran di kendaraan listrik lebih sedikit dibandingkan ICE. Tapi, peristiwa thermal runaway yang terjadi di kendaraan listrik membutuhkan banyak air dan seringkali tidak padam dalam sekali jalan.
Kendaraan listrik baterai yang mengalami peristiwa termal dapat menyala kembali beberapa jam, atau bahkan berhari-hari setelah pertama kali dipadamkan. Selain itu, asap dan gas yang dihasilkan dari kebakaran baterai bisa berbahaya bagi kesehatan.
Nah, bagaimana Wuling Motors mencegah agar hal ini tidak akan terjadi di Indonesia?
”Wuling sudah menjual 2 juta unit mobil listrik secara global dan tidak pernah mengalami spontaneous combustion atau kasus meledak atau terbakar dengan sendirinya,” ungkap Liu Yan selaku Marketing Operation Director Wuling Motors.
Untuk diketahui, spontaneous combustion battery atau pembakaran spontan baterai adalah sebuah fenomena di mana baterai bisa terbakar atau meledak secara tiba-tiba tanpa adanya pemicu eksternal yang jelas seperti hubungan arus pendek atau kerusakan fisik.
Kasus ini terjadi pada sedan listrik Mercedes-Benz EQE yang terbakar di garasi parkir bawah tanah di Korea Selatan. Dampaknya masif, merusak atau menghancurkan sekitar 140 mobil, dan memicu kekhawatiran internasional tentang keselamatan kebakaran kendaraan listrik di daerah padat penduduk.
Memang, kasus kebakaran di kendaraan listrik lebih sedikit dibandingkan ICE. Tapi, peristiwa thermal runaway yang terjadi di kendaraan listrik membutuhkan banyak air dan seringkali tidak padam dalam sekali jalan.
Kendaraan listrik baterai yang mengalami peristiwa termal dapat menyala kembali beberapa jam, atau bahkan berhari-hari setelah pertama kali dipadamkan. Selain itu, asap dan gas yang dihasilkan dari kebakaran baterai bisa berbahaya bagi kesehatan.
Nah, bagaimana Wuling Motors mencegah agar hal ini tidak akan terjadi di Indonesia?
Lihat Juga :
tulis komentar anda