Ini yang Paling Ditakutkan Jika Mobil Listrik Menguasai Industri Otomotif
Jum'at, 08 November 2024 - 17:25 WIB
BERLIN - Selama beberapa dekade, bekerja di industri otomotif di Jerman dianggap sebagai pilihan karier yang stabil, namun penelitian terbaru menemukan bahwa perubahan drastis mungkin terjadi dalam dekade ini.
Menurut penelitian Prognos, proses elektrifikasi diperkirakan akan mengurangi total tenaga kerja sektor otomotif Jerman sebanyak 186.000 orang pada tahun 2035 dibandingkan tahun 2019.
Seperti dilansir dari MCN, penurunan ini terutama disebabkan oleh lebih sederhananya komponen sistem penggerak pada mobil listrik dibandingkan mesin pembakaran, sehingga mengurangi kebutuhan tenaga kerja, khususnya pada klasifikasi logam dan pemrosesan mekanis.
Selain itu, peran di bidang manajemen dan administrasi usaha juga akan semakin berkurang. Meskipun produsen mobil cenderung meningkatkan perekrutan di sektor IT, teknik elektro, dan teknik mesin, jumlah pekerjaan yang hilang diperkirakan akan melebihi jumlah pekerjaan baru yang tercipta.
Transisi ini sudah lama tertunda, namun diperkirakan akan semakin cepat dalam beberapa dekade mendatang. VW Group, misalnya, baru-baru ini meminta para pekerjanya untuk menerima pemotongan gaji sebesar 10 persen dan kemungkinan akan menutup tiga pabriknya.
Ini adalah langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah perusahaan, Audi juga diperkirakan akan menutup pabrik di Brussels pada Februari 2025, tempat produksi e-tron Q8.
Langkah ini, menurut VW, diperlukan untuk memastikan daya saing perusahaan dalam menghadapi tantangan kenaikan biaya operasional, lambatnya adopsi kendaraan listrik di Eropa dan Amerika Serikat, serta menurunnya pangsa pasar di China.
VW saat ini berada dalam situasi yang menantang, dengan adanya kebutuhan mendesak untuk mengurangi biaya tenaga kerja sebagai tindakan jangka pendek.
Bagi para pekerja yang terlibat, perubahan bidang mungkin diperlukan dalam beberapa dekade mendatang. Namun, karena jumlah lapangan kerja baru yang tidak mencukupi, industri otomotif Jerman kini menghadapi dilema apakah mereka dapat menyerap perubahan ini tanpa melakukan pengorbanan besar.
Lihat Juga: MG Investasi Rp110 Miliar Bikin Perakitan Baterai, Harga Mobil Listrik Bakal Lebih Murah?
Menurut penelitian Prognos, proses elektrifikasi diperkirakan akan mengurangi total tenaga kerja sektor otomotif Jerman sebanyak 186.000 orang pada tahun 2035 dibandingkan tahun 2019.
Seperti dilansir dari MCN, penurunan ini terutama disebabkan oleh lebih sederhananya komponen sistem penggerak pada mobil listrik dibandingkan mesin pembakaran, sehingga mengurangi kebutuhan tenaga kerja, khususnya pada klasifikasi logam dan pemrosesan mekanis.
Selain itu, peran di bidang manajemen dan administrasi usaha juga akan semakin berkurang. Meskipun produsen mobil cenderung meningkatkan perekrutan di sektor IT, teknik elektro, dan teknik mesin, jumlah pekerjaan yang hilang diperkirakan akan melebihi jumlah pekerjaan baru yang tercipta.
Transisi ini sudah lama tertunda, namun diperkirakan akan semakin cepat dalam beberapa dekade mendatang. VW Group, misalnya, baru-baru ini meminta para pekerjanya untuk menerima pemotongan gaji sebesar 10 persen dan kemungkinan akan menutup tiga pabriknya.
Ini adalah langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah perusahaan, Audi juga diperkirakan akan menutup pabrik di Brussels pada Februari 2025, tempat produksi e-tron Q8.
Langkah ini, menurut VW, diperlukan untuk memastikan daya saing perusahaan dalam menghadapi tantangan kenaikan biaya operasional, lambatnya adopsi kendaraan listrik di Eropa dan Amerika Serikat, serta menurunnya pangsa pasar di China.
VW saat ini berada dalam situasi yang menantang, dengan adanya kebutuhan mendesak untuk mengurangi biaya tenaga kerja sebagai tindakan jangka pendek.
Bagi para pekerja yang terlibat, perubahan bidang mungkin diperlukan dalam beberapa dekade mendatang. Namun, karena jumlah lapangan kerja baru yang tidak mencukupi, industri otomotif Jerman kini menghadapi dilema apakah mereka dapat menyerap perubahan ini tanpa melakukan pengorbanan besar.
Lihat Juga: MG Investasi Rp110 Miliar Bikin Perakitan Baterai, Harga Mobil Listrik Bakal Lebih Murah?
(wbs)
tulis komentar anda